III. KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Pemikiran
Dalam penelitian mengenai organisasi industri industrial organization dengan paradigma SCP pada industri farmasi di Indonesia akan dijelaskan
mengenai struktur pasar, perilaku perusahaan, kinerja perusahaan, dan kaitan ketiganya dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Analisis mengenai
industri farmasi ini dilakukan secara sistematis dan struktural. Faktor pertama dalam paradigma SCP adalah struktur. Komponen struktur
pasar yang paling utama adalah tingkat konsentrasi. Tingkat konsentrasi digunakan pada berbagai penelitian untuk mengkaji hubungan struktur pasar dan
kinerja. Tingkat konsentrasi ditunjukan dengan menggunakan variabel rasio konsentrasi atau Concentration Ratio CR. Ukuran yang biasa digunakan untuk
CR adalah menggunakan dua perusahaan terbesar CR
2
, empat perusahaan terbesar CR
4
, atau delapan perusahaan terbesar CR
8
. Kajian hubungan struktur pasar dan kinerja umumnya menggunakan
tingkat konsentrasi pasar untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan. Namun, kenyataannya tingkat konsentrasi bukan satu-
satunya faktor yang menentukan kemampuan meraih keuntungan. Ada faktor- faktor lain yang mempengaruhi seperti hambatan untuk masuk ke dalam industri
barrier to entry. Bertolak dari tingkat konsentrasi dan hambatan masuk, ada model umum
yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memperoleh keuntungan. Model umum tersebut dapat mengalami modifikasi tergantung pada
situasi dan kondisi perekonomian, khususnya sektor industri dari negara yang diteliti dan masalah ketersediaan data.
Untuk memudahkan proses penelitian disusun suatu kerangka pemikiran yang relevan. Kerangka ini dapat mengungkapkan perumusan masalah secara
lebih jelas, serta menunjukan keterkaitan dalam mengkaji tujuan penelitian. Pada Gambar 3.1 diperlihatkan bagan alur pemikiran yang menjelaskan kaitan antara
struktur pasar, perilaku, kinerja, dan kebijakan yang terkait. Kerangka alur pemikiran ini pada dasarnya masih mengacu pada kerangka SCP, terdapat
hubungan timbal balik antara masing-masing unsur. Dalam kerangka ini ditunjukkan variabel-variabel yang digunakan dalam proses analisis.
Analisis pertama yang dilakukan adalah mengkaji hubungan struktur pasar yang mempengaruhi perilaku dan kinerja industri farmasi di Indonesia. Pada
struktur pasar digunakan variabel utama yaitu CR
4
. Variabel lain yang diduga dapat berpengaruh terhadap keuntungan yaitu XEFF, GROWTH, Impor, dan
kondisi sosial ekonomi Indonesia yang diwakili oleh dummy. Perilaku dikaji secara deskriptif melalui pendekatan strategi harga, produksi, distribusi dan
promosi. Sedangkan untuk kinerja digunakan PCM sebagai proksi dari tingkat keuntungan.
Analisis kedua yaitu analisis kebijakan publik yang mengkaji kebijakan yang berkaitan dengan industri farmasi. Hasil analisis ini untuk menjelaskan
hubungan antara SCP dan kebijakan yang akan atau sedang berlaku. Analisis ini akan memberikan implikasi kebijakan terhadap industri farmasi secara
Analisis Struktur Industri
menyeluruh. Implikasi kebijakan menjadi bagian penting dalam rangkaian
penelitian.
PCM= f CR
4
,XEFF,GROWTH,Impor,Dummy
Gambar 3.1. Kerangka Alur Pemikiran Penelitian
3.2. Hipotesis