Kendala permintaan di wilayah Bogor Barat, Bogor Selatan, Bogor Timur, Bogor Utara, Bojong Gede, Ciampea, Ciawi,
Citeureup, Jasinga, Kemang, Leuwiliang, Pancoran Mas, Parung, Sawangan dan Sukaraja memiliki nilai slack or surplus positif dan
nilai shadow prices nol . Misalnya untuk kecamatan Bogor Barat, memiliki nilai slack or surplus nol dan nilai shadow prices 54. Nilai
ini menunjukkan jika terjadi peningkatan permintaan sebanyak satu karton, maka biaya distribusi yang dikeluarkan perusahaan akan
berkurang sebesar Rp 54. Adanya nilai shadow prices dapat digunakan sebagai
pertimbangan bagi perusahaan untuk menambah jumlah permintaan yang sebaiknya diikuti juga dengan peningkatan pasokan. Hal ini
akan membantu perusahaan dalam mengurangi biaya distribusi yang dikeluarkan.
4.5.3. Analisis Sensitivitas
Kondisi optimal dapat mengalami perubahan sebagai akibat dari adanya perubahan nilai-nilai yang terdapat dalam model yang
digunakan. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan terhadap nilai ruas kanan kendala, perubahan terhadap koefisien input-output
kendala, maupun perubahan terhadap koefisien fungsi tujuan. Untuk dapat mengetahui pengaruh dari perubahan tersebut terhadap
kondisis optimal maka dilakukan analisis sensitivitas yang menghasilkan selang kepekaan.
Analisis sensitivitas yang terdapat dalam program LINDO yang digunakan dalam penelitian ini terbagi dalam dua bagian.
Bagian pertama memuat analisis sensitivitas nilai-nilai koefisien fungsi tujuan Objective Coefficient Ranges, sedangkan pada bagian
kedua memuat analisis sensitivitas nilai ruas kanan kendala-kendala Righthand Side Ranges.
Analisis sensitivitas bagian pertama menjelaskan interval perubahan nilai-nilai koefisien fungsi tujuan yang diizinkan agar
nilai optimal variabel keputusan tidak berubah. Besarnya perubahan
minimalisasi biaya per unit yang diizinkan dapat dilihat pada kolom allowable increase
dan pada kolom allowable decrease. Kolom allowable decrease
menunjukkan batas maksimum penurunan yang diperbolehkan atau diizinkan terhadap nilai-nilai koefisien fungsi
tujuan agar nilai optimal variabel-variabel keputusan tidak berubah. Sedangkan pada kolom allowable increase menunjukkan batas
maksimum yang diperbolehkan atau diizinkan agar nilai optimal variabel-variabel keputusan tidak berubah.
Analisis sensitivitas bagian pertama dalam model penelitian ini yaitu menganalisis terhadap perubahan biaya angkut per karton
dari PT SIP ke tiap-tiap kecamatan yang ada di wilayah Bogor dan Depok. Koefisien fungsi tujuan pada model adalah biaya angkut
setiap pengiriman satu karton Sarimi. Dari hasil analisis sensitivitas terhadap koefisien fungsi tujuan dari model minimalisasi biaya
distribusi di PT SIP, terdapat beberapa variabel yang tidak memiliki batas kenaikan atau penurunan nilai koefisien. Kenaikan atau
penurunan tanpa batas ini disebut infinity. Hasil olahan optimal analisis sensitivitas terhadap koefisien fungsi tujuan dapat dilihat
pada Tabel 9. Variabel X
11
yaitu pengiriman ke kecamatan Beji, mempunyai batas maksimum kenaikan yang tidak terbatas infinity,
sedangkan penurunan minimum yang diizinkan adalah sebesar 559. Hal ini berarti biaya distribusi yang dikeluarkan perusahaan dari
kegiatan pengiriman Sarimi ke kecamatan Beji dapat meningkat tak terbatas dan dapat turun hingga Rp 154 agar keputusan mengirim
barang tidak berubah. Variabel X
12
yaitu pengiriman ke Bogor Barat mempunyai batas maksimum kenaikan sebesar 54 dan batas penurunan minimum
yang diizinkan adalah tak terbatas. Hal ini berarti berarti biaya distribusi yang dikeluarkan perusahaan dari kegiatan pengiriman
Sarimi ke kecamatan Beji dapat meningkat tak terbatas dan dapat turun hingga Rp 154 agar keputusan mengirim barang tidak berubah.
Agar diperoleh biaya minimum, sebaiknya diikuti dengan peningkatan penjualan, karena akan mengurangi biaya distribusi
totalnya. Tabel 9. Analisis sensitivitas terhadap biaya angkutkarton di tiap-
tiap kecamatan
No. Variabel Koefisien
Allowable Increase
Allowable Decrease
Satuan
1. X11 713
INFINITY 559 Rupiah
2. X12 100 54
INFINITY Rupiah
3. X13 131 23
INFINITY Rupiah
4. X14 154
6 4
Rupiah 5. X15
150 4
INFINITY Rupiah
6. X16 115 39
INFINITY Rupiah
7. X17 99 55
INFINITY Rupiah
8. X18 450
INFINITY 296 Rupiah
9. X19 650
INFINITY 496 Rupiah
10. X110 38 116
INFINITY Rupiah
11. X111 88
66 INFINITY
Rupiah 12. X112
160 INFINITY
6 Rupiah
13. X113 182
INFINITY 28
Rupiah 14. X114
368 INFINITY 214
Rupiah 15. X115
177 INFINITY
23 Rupiah
16. X116 1204
INFINITY 1050 Rupiah
17. X117 756
INFINITY 602 Rupiah
18. X118 338
INFINITY 184 Rupiah
19. X119 131
23 INFINITY
Rupiah 20. X120
236 INFINITY
82 Rupiah
21. X121 285
INFINITY 131 Rupiah
22. X122 148
6 INFINITY
Rupiah 23. X123
170 INFINITY
16 Rupiah
24. X124 122
32 INFINITY
Rupiah 25. X125
83 71
INFINITY Rupiah
26. X126 580
INFINITY 426 Rupiah
27. X127 86
68 INFINITY
Rupiah 28. X128
82 72
INFINITY Rupiah
29. X129 72
82 INFINITY
Rupiah 30. X130
11 143 INFINITY
Rupiah 31. X131
341 INFINITY 187
Rupiah 32. X132
659 INFINITY 505
Rupiah
Analisis sensitivitas bagian kedua menjelaskan selang perubahan kapasitas kendala yang diizinkan yang tidak akan
menyebabkan perubahan terhadap nilai dual prices-nya. Interval perubahan nilai ruas kanan kendala tersebut ditunjukkan oleh kolom
allowable decrease yang menunjukkan batas maksimum penurunan
yang diizinkan. Sedangkan pada kolom allowable increase menunjukkan batas maksimum kenaikan yang diizinkan.
Analisis sensitivitas terhadap nilai ruas kanan kendala dalam model optimalisasi distribusi sarimi di PT SIP ini menunjukkan
bahwa batas maksimum kenaikan dan penurunan jumlah minimal distribusi produk ke setiap daerah pemasaran yang diizinkan yang
tidak akan menyebabkan perubahan pada nilai dual prices-nya. Data selengkapnya disajikan dalam Tabel 10.
Tabel 10. Analisis Sensitivitas terhadap Kendala Permintaan dan Penjualan
No. Baris Right Hand
Side Allowable
Increase Allowable
Decrease Satuan
1. 2 1180872
8002 356787
Karton 2. 3 698
INFINITY 698
Karton 3. 4 7757
356787 7757
Karton 4. 5
48556 356787
8002 Karton
5. 6 364789
INFINITY 8002
Karton 6. 7 9481
356787 8002
Karton 7. 8
379642 356787
8002 Karton
8. 9 10232
356787 8002
Karton 9. 10 3551
INFINITY 3551
Karton 10. 11 5786
INFINITY 5786
Karton 11. 12 32454
356787 8002
Karton 12. 13 11742
356787 8002
Karton 13. 14 38690
INFINITY 38690
Karton 14. 15 17178
INFINITY 17178
Karton 15. 16 3810
INFINITY 3810
Karton 16. 17 62347
INFINITY 62347
Karton 17. 18 722
INFINITY 722 Karton
18. 19 1255 INFINITY
1255 Karton 19. 20 4633
INFINITY 4633
Karton 20. 21 66786
356787 8002
Karton 21. 22 4263
INFINITY 4263
Karton 22. 23 9577
INFINITY 9577
Karton 23. 24 37205
356787 8002
Karton 24. 25 39666
INFINITY 39666
Karton 25. 26 32963
356787 8002
Karton 26. 27 93649
356787 8002
Karton 27. 28 1408
INFINITY 1408
Karton 28. 29 17674
356787 8002
Karton 29. 30 15630
356787 8002
Karton 30. 31 17189
356787 8002
Karton 31. 32 43125
356787 8002
Karton 32. 33 2191
INFINITY 2191
Karton 33. 34 671
INFINITY 671 Karton
Analisis sensitivitas ruas kanan kendala penjualan menunjukkan kenaikan dan penurunan nilai ruas kanan yang masih
diperbolehkan agar dapat mempertahankan kondisi optimal. Jika
selang perubahan berada di antara 824085 karton hingga 1188874 karton, maka solusi optimal tidak akan berubah.
Analisis sensitivitas ruas kanan kendala permintaan juga masih menunjukkan kenaikan dan penurunan nilai ruas kanan yang
masih diperbolehkan agar dapat mempertahankan kondisi optimal. Terdapat 17 kecamatan yang memiliki kenaikan jumlah permintaan
tanpa batas. Kecamatan-kecamatan tersebut adalah Beji X
11
, Bogor Tengah X
14
, Caringin X
18
, Cariu X
19
, Cibinong X
112
, Cigudeg X
113
, Cijeruk X
114
, Cileungsi X
115
, Cimanggis X
116
, CiomasX
117
, Cisarua X
118
, Dramaga X
120
, Gunung Putri X
121
, Jonggol X
123
, Mega Mendung X
126
, Sukmajaya X
131
dan Tanah Sareal X
132
. Hal ini menunjukkan bahwa untuk ke-17 kecamatan tersebut jika terjadi peningkatan permintaan hingga berapapun, maka
solusi optimal tidak akan berubah.
4.6. Analisis Penyimpangan Distribusi Aktual terhadap Distribusi Optimal