cost . Variabel yang memiliki nilai reduced cost terbesar yaitu
variabel X
116
sebesar 1050, artinya jika PT SIP tetap memaksakan untuk melakukan pengiriman, maka biaya distribusi akan bertambah
sebesar Rp 1050 per karton. Apabila perusahaan terpaksa harus melakukan pengiriman, sebaiknya ditunggu sampai persediaan
Sarimi di kecamatan tersebut habis dengan memprioritaskan variabel kecamatan yang memiliki nilai reduced cost terkecil sampai dengan
yang terbesar.
4.5.2. Analisis Dual
Besarnya penggunaan input-input atau kapasitas dapat diketahui dari nilai slack or surplus dan nilai dual pricesshadow
prices -nya. Jika nilai slack or surplus tersebut sama dengan nol
berarti kapasitas tersebut habis terpakai langka. Sebaliknya jika nilai slack-nya tidak sama dengan nol berarti input-input tersebut
dalam jumlah berlebih. Angka slack menunjukkan jumlah kelebihan surplus.
Nilai dual dari suatu input yang langka atau pembatas merupakan shadow prices dari input-input tersebut. Setiap
perubahan satu unit ketersediaan akan menyebabkan perubahan dari nilai fungsi tujuan sebesar shadow prices-nya. Dari shadow prices
ini akan diketahui input-input yang menjadi kendala utama dalam mencapai hasil yang optimal yaitu kendala yang memiliki shadow
prices terbesar.
Nilai shadow prices menunjukkan besarnya pengurangan pada biaya distribusi yang akan diberikan jika ketersediaan sumber
daya tersebut ditambah sebesar satu satuan. Dalam kasus ini, jika nilai shadow prices-nya negatif, maka setiap kenaikan sebanyak satu
karton akan menambah biaya distribusi yang dilakukan oleh PT SIP. Tabel 8 menunjukkan nilai slack or surplus untuk kendala
penjualan sama dengan nol, artinya kapasitas penawaran yang ada habis terjual, tidak ada lagi sisa. Nilai shadow prices menunjukkan
jika jumlah penjualan Sarimi di PT SIP ditambah sebesar satu unit
satu karton maka akan menambah biaya distribusi sebesar Rp 150,00.
Tabel 8. Analisis dual terhadap penjualan Sarimi
No. Baris Slack or Surplus
Dual Prices
1. 2 -154
2. 3 698
3. 4 54
4. 5 23
5. 6 8002
6. 7 4
7. 8 39
8. 9 55
9. 10 3551
10. 11 5786
11. 12 116
12. 13 66
13. 14 38690
14. 15 17178
15. 16 3810
16. 17 62347
17. 18 722
18. 19 1255
19. 20 4633
20. 21 23
21. 22 4263
22. 23 9577
23. 24 6
24. 25 39666
25. 26 32
26. 27 71
27. 28 1408
28. 29 68
29. 30 72
30. 31 82
31. 32 143
32. 33 2191
33. 34 671
Begitu juga dengan kendala permintaan untuk wilayah Beji, Bogor Tengah, Caringin, Cariu, Cibinong, Cigudeg, Cijeruk,
Cileungsi, Cimanggis, Ciomas, Cisarua, Dramaga, Gunung Putri, Jonggol, Mega Mendung, Sukmajaya dan Tanah Sareal
menunjukkan nilai slack or surplus positif dan nilai shadow prices nol. Misalnya untuk kecamatan Beji, memiliki nilai slack or surplus
698, artinya perusahaan belum mampu melakukan pengiriman sesuai dengan permintaan maksimum, karena masih ada kelebihan kapasitas
permintaan sebesar 698 karton.
Kendala permintaan di wilayah Bogor Barat, Bogor Selatan, Bogor Timur, Bogor Utara, Bojong Gede, Ciampea, Ciawi,
Citeureup, Jasinga, Kemang, Leuwiliang, Pancoran Mas, Parung, Sawangan dan Sukaraja memiliki nilai slack or surplus positif dan
nilai shadow prices nol . Misalnya untuk kecamatan Bogor Barat, memiliki nilai slack or surplus nol dan nilai shadow prices 54. Nilai
ini menunjukkan jika terjadi peningkatan permintaan sebanyak satu karton, maka biaya distribusi yang dikeluarkan perusahaan akan
berkurang sebesar Rp 54. Adanya nilai shadow prices dapat digunakan sebagai
pertimbangan bagi perusahaan untuk menambah jumlah permintaan yang sebaiknya diikuti juga dengan peningkatan pasokan. Hal ini
akan membantu perusahaan dalam mengurangi biaya distribusi yang dikeluarkan.
4.5.3. Analisis Sensitivitas