3. Rancangan Percobaan
Penentuan perlakuan terbaik pada nugget di dalam penelitian utama ini menggunakan dua faktor yaitu faktor
α dan , dimana : faktor
α adalah jumlah tepung wortel dari total daging ikan nila α
1
= tepung wortel 10 α
2
= tepung wortel 12,5 α
3
= tepung wortel 15 faktor adalah konsentrasi karagenan dari total daging ikan nila.
1
= karagenan 0,5
2
= karagenan 1 Rancangan percobaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
rancangan acak lengkap faktorial 2x3 dengan dua kali ulangan Gaspersz, 1991 dengan model linear sebagai berikut :
Y
ijk
= µ + α
i
+
j
+ α
ij
+ ε
ijk
Dimana :
Y
ijk
= Output dari nugget ke-k yang dibuat dengan jumlah tepung wortel pada konsentrasi ke-i dan karagenan
dengan konsentrasi j µ
= Nilai rata-rata output yang sesungguhnya α
i
= Pengaruh aditif dari taraf ke-i faktor α
j
= Pengaruh aditif dari taraf ke-j faktor α
ij
= Pengaruh interaksi jenis taraf ke-i dari faktor α dan
taraf ke-j dari faktor ε
ijk
= Pengaruh galat percobaan pada nugget yang dibuat dengan tepung wortel pada konsentrasi ke-i dan
karagenan dengan konsentrasi-j
C. METODE ANALISIS 1. Kadar Air AOAC, 1984
Sampel sebanyak 2.0 gram dihancurkan dan dimasukkan ke dalam cawan, lalu dipanaskan dalam oven pada suhu 105 °C selama 3 jam.
Setelah itu dimasukkan ke dalam desikator dan ditimbang beratnya. Kadar air = berat cawan akhir – berat cawan awal x 100
berat basah berat sampel
2. Kadar Protein AOAC, 1995
Sampel sebanyak 1.0 - 2.0 gram dimasukkan ke dalam labu Kjeldahl 100 ml, lalu ditambahkan 1.0 gram K
2
SO
4
, 40 mg HgO dan 2.0 ml H
2
SO
4
pekat. Setelah itu didestruksi sampai cairan berwarna hijau jernih. Dibiarkan dingin, lalu ditambahkan sedikit air suling dan 10 ml 60
NaOH-5 Na
2
S
2
O
3
lalu didestilasi. Hasil destilasi ditampung dalam labu Erlenmeyer yang berisi 5 ml H
3
B0
3
dan 2-4 tetes indikator merah metil serta metil biru hingga diperoleh sekitar 15 ml destilat. Destilat yang
diperoleh kemudian dititrasi dengan HCl 0.02 N standar hingga titik akhir. N = ml contoh - ml blanko x N
HCl
x 14.007 x 100 bb berat contoh mg
3. Kadar Lemak Kasar AOAC, 1984
Labu lemak yang akan digunakan dalam alat ekstraksi Soxhlet dikeringkan di dalam oven, lalu didinginkan di dalam desikator kemudian
ditimbang. Sejumlah sampel ditimbang kemudian dibungkus dengan kertas saring dan dimasukkan ke dalam alat ekstraksi Soxhlet. Pelarut
heksan dimasukkan ke dalam labu lemak, sesuai dengan ukuran alat