SDF bb = X2-Y2-B2-K2 X 100 W
Total serat pangan TDF = IDF + SDF
Keterangan : W : berat sampel
X1 : berat residu setelah dianalisis dan dikeringkan g X2 : berat filtrat setelah dianalisis dan dikeringkan g
Y1 : berat residu setelah diabukan g Y2 : berat filtrat setelah diabukan g
B1 : berat blanko serat makanan bebas abu untuk kadar serat pangan tidak larut IDF
B2 : berat blanko serat makanan bebas abu untuk kadar serat pangan larut SDF
K1 : Koreksi protein pada residu serat pangan tidak larut IDF K2 : Koreksi protein pada residu residu pangan larut SDF
7. Analisis β-Karoten Metode HPLC Parker, 1992
Pengukuran kadar -karoten dilakukan dengan metode High Performance Liquid Chromatographi
HPLC. Sampel sekitar 0.1 gram diblender 15-20 menit kemudian diekstrak dengan heksan dan aseton 1:1
dan disaring menggunakan corong Buchner dalam kondisi vakum. Filtrat yang dihasilkan dimasukkan kedalam tabung reaksi untuk dikeringkan
dengan gas N
2
atau di freez dryer. Filtrat yang sudah kering ditambah 4 ml KOH 5 dalam metanol. Selanjutnya filtrat dikocok satu menit dan
diaerasi selama 30 menit. Ekstrak dipanaskan dalam penangas air suhu 60
o
C selama 30 menit. Ekstrak dikocok kembali satu menit. Lapisan atas ekstrak diambil dan dikumpulkan. Filtrat hasil pengumpulan disentrifuse
dengan kecepatan 2000 rpm sehingga terpisah. Fase organik yang
terbentuk dikumpulkan dan ditambah 3 ml asam asetat 5 dalam air bebas ion, dikocok. Selanjutnya fase organik yang telah ditambah asam
asetat dan air bebas ion disentrifuse dengan kecepatan 2000 rpm selama 5 menit. Fase organik dipindahkan dan dikeringkan dengan N
2
freezdryer. Residu kering ditambah 5 ml CHCl
3
5 dalam metanol. Selanjutnya dikeringkan dan diaerasi selama 30 menit. Ekstrak didiamkan dalam
pendingin suhu -20
o
C selama 12 jam. Selanjutnya ekstrak dikeringkan dengan N
2
. Residu kering ditambah 2 ml metanol, asetonitril dan NHCl
3
, sebagai fase gerak 48.5 , 48.5 , 3 .
Standar -karoten dicampurkan dalam petroleum eter, dievaporasi dan dicampurkan dengan diklorometan. Konsentrasi standar ditunjukkan
secara spektrofotomketrik menggunakan koefisien ekstensi molar E tem 1 = 2530,. Konsentrasi yang berbeda digunakan untuk analisa HPLC
dan memplot grafik standar. Koefisien korelasi dihitung untuk menaksir kelinieran diantara konsentrasi standar dan puncak area grafik. Sampel
diencerkan untuk diinjeksikan dan pemisahan analisa dihubungkan dengan rata-rata aliran pelarut pada 1.5 ml per menit dengan sensitifitas detektor
AUFS 0.02 dan standar lebar gelombang 450 nm. Konsentrasi -karoten dihitung dengan grafik standar menggunakan rumus :
Luas puncak sampel Kadar -karoten ppm = x konsentrasi standar x FP
Luas puncak standar Keterangan : FP = faktor pengenceran = 4
8. Analisis Total Karoten Metode Spektrofotometer Parker, 1992