Proses Pembuatan Nugget Ikan Nila Proses Pembuatan Nugget Ikan Nila dengan Penambahan Tepung Wortel dan Karagenan

a. Proses Pembuatan Nugget Ikan Nila

Pembuatan nugget ikan dalam penelitian ini dimulai dengan menentukan formula nugget. Formula nugget yang digunakan merupakan hasil modifikasi dari formula nugget yang digunakan dalam penelitian Hapsari 2002. Penentuan formula nugget dan batter dilakukan berdasarkan metode trial and error untuk memperoleh perbandingan komposisi bahan yang paling tepat. Formulasi nugget yang akan dimodifikasi terdapat pada Tabel 5. Sedangkan komposisi batter terdapat pada Tabel 6. Tahapan proses pembuatan nugget dalam penelitian ini dilakukan dengan memodifikasi proses pembuatan yang digunakan dalam penelitian Aswar 1995 dengan yang terdapat dalam Asian Pasific Food Industry 2002. Modifikasi dilakukan dalam tahap pemasakan. Dalam penelitian Aswar 1995 dilakukan pengukusan setelah pencetakan, sedangkan pada Asian Pasific Food Industry 2002 langsung dilakukan pencelupan dalam larutan batter setelah dicetak. Diagram alir proses pembuatan nugget dapat dilihat secara jelas pada Gambar 6. Tabel 5. Formula nugget ikan No Bahan Jumlah 1 Daging Ikan giling 80 2 Tepung 15 3 Susu skim 1 4 Soya Lecitin 1 5 Garam 1.5 6 STPP 0.25 7 Bumbu 1.25 Sumber : Hapsari 2002 Keterangan : Bahan Pengisi terdiri dari tepung terigu dan tepung maizena dengan perbandingan 1 : 1 Tabel 6. Formula batter Bahan Jumlah per 100 g adonan Terigu 24.81 g Maizena 5.64 g Garam 0.75 g Air 68.8 g

b. Proses Pembuatan Nugget Ikan Nila dengan Penambahan Tepung Wortel dan Karagenan

Pembuatan nugget ikan nila dilakukan dengan menggunakan formula nugget ikan yang diperoleh Tabel 9. Selanjutnya dalam formula tersebut ditambahkan tepung wortel dan karagenan. Penambahan serat pangan tepung wortel dan karagenan dilakukan dengan beberapa konsentrasi berdasarkan total daging ikan yang digunakan. Proses pembuatannya dapat dilihat pada Gambar 6. Batas maksimum penambahan serat pangan dicari melalui metode trial and error. Setelah didapat batas maksimum penambahan, dibuat enam kombinasi perlakuan berdasarkan batas maksimum yang telah diperoleh. Kemudian dilakukan uji organoleptik pada enam kombinasi penambahan serat pangan menggunakan uji kesukaan hedonik terhadap warna, aroma, rasa dan tekstur secara keseluruhan over all serta uji ranking secara keseluruhan over all. Selanjutnya pada nugget yang mendapatkan penerimaan terbaik dari panelis dan nugget kontrol tanpa penambahan serat pangan dilakukan analisis sifat fisik yang meliputi warna chromameter, daya iris Texture Analyser TAX2i dan sifat kimia yang meliputi analisis proksimat kadar air, abu, lemak dan protein, analisis nilai pH, analisis serat pangan metode enzimatis, analisis total karoten metode HPLC, analisis kadar natrium metode AAS. Tepung wortel Ikan karagenan Pencucian Pemfilletan Penggilingan Pembuatan adonan penambahan tepung, emulsi dan bumbu Pencetakan Pencelupan dalam larutan batter Pelumuran tepung roti breadingcoating Penggorengan secara deep fat frying T = 180°C, 70 detik Nugget ikan Gambar 6. Diagram alir proses pembuatan nugget ikan

3. Rancangan Percobaan