SERAT PANGAN TINJAUAN PUSTAKA

banyak zat gizi, juga tidak ada perubahan pada cita rasa terutama teksturnya Apriadji, 2001. Nugget ikan adalah suatu bentuk produk olahan dari daging ikan giling dan diberi bumbu-bumbu serta dicampur dengan bahan pengikat lalu dicetak menjadi bentuk tertentu, dicelupkan ke dalam batter dan breading kemudian digoreng atau disimpan terlebih dahulu dalam ruang pembeku atau freezer sebelum digoreng Hapsari, 2002. Daging ikan berasal dari ikan segar yang telah dibuang kepala, sisik, kulit, sirip, isi perut dan ingsang serta telah dipisahkan dari tulangnya Mesra, 1994. Tabel 2. Syarat mutu nugget ayam Jenis analisis Satuan Syarat Mutu Kadar air bb Maks 60 Kadar protein bb Min 12 Kadar lemak bb Maks 20 Kadar Karbohidrat bb Maks 25 Sumber : SNI Nugget Ayam 01-6683-2002

E. SERAT PANGAN

Secara umum, serat pangan banyak didefinisikan sebagai kelompok polisakarida dan polimer-polimer lain yang tidak dapat dicerna oleh sistem sekresi normal. Konsep dasar serat pangan terfokus pada komponen penyusun dinding sel, dimana dapat diterangkan bahwasanya serat pangan adalah sejumlah polisakarida dan lignin yang tidak dapat dicerna oleh alat pencernaan manusia Towell, 1973. Menurut Winarno 1997, serat pangan dietary fiber merupakan bagian dari karbohidrat yang tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan. Serat pangan banyak berasal dari dinding sel berbagai sayuran dan buah. Menurut Linder 1985, serat pangan adalah bagian dari makanan yang tidak dapat dicerna secara enzimatis enzim yang dikeluarkan oleh manusia, sehingga tidak digolongkan sebagai sumber zat makanan. Serat pangan meliputi selulosa, hemiselulosa, pektin, gum dan lignin. Penggunaan kata serat sebenarnya pemberian nama yang kurang tepat karena materi tersebut bukanlah berserat, tidak panjang berupa benang, ternyata ada yang larut terurai walaupun dalam jumlah terbatas Linder, 1985. Dalam ilmu pangan, serat pangan total Total Dietary Fiber, TDF terdiri dari komponen serat pangan larut Soluble Dietary Fiber, SDF dan serat pangan tidak larut Insoluble Dietary Fiber, IDF. SDF diartikan sebagai serat pangan yang dapat larut dalam air hangat atau panas serta dapat terendapkan oleh air yang telah dicampur dengan empat bagian etanol. Sedangkan IDF diartikan sebagai serat pangan yang tidak larut dalam air panas atau dingin Winarno, 1997. Secara fisiologis, serat pangan larut SDF lebih efektif dalam mereduksi serum kolesterol plasma low density lipoprotein LDL yang berkaitan dengan kolesterol, hal ini berhubungan dengan penurunan secara signifikan terhadap resiko jantung koroner dan tekanan darah tinggi. Selain itu SDF juga bermanfaat bagi penderita diabetes yaitu mereduksi absorpsi glukosa dalam usus. Serat pangan tidak larut IDF lebih bermanfaat dalam mengatasi gangguan sistem pencernaan seperti sembelit, mempercepat transit bahan makanan di usus dan meningkatkan volume feses, serta dapat digunakan untuk mengontrol berat badan Prosky dan Devries, 1992.

F. SAYURAN