Keputusan Pembelian TINJAUAN PUSTAKA 2.1.

Menurut Engel et al 1994, perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini. Tidak jauh berbeda, Schiffman dan Kanuk 2000 mengemukakan bahwa perilaku konsumen adalah perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Perilaku konsumen berfokus pada bagaimana individu membuat keputusan dalam menghabiskan sumber daya yang dimilikinya waktu, uang dan tenaga untuk mengkonsumsi barang-barang yang berhubungan dengannya.

2.4. Keputusan Pembelian

Kotler 2000 mengemukakan bahwa dalam proses pembelian sebuah produk, konsumen akan melewati lima tahap, yaitu: pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca pembelian. Kelima tahapan tersebut bisa dilihat pada Gambar 1. Tahapan tersebut tidak berlaku untuk pembelian dengan tingkat keterlibatan yang rendah. Konsumen bisa saja tidak melewati seluruh tahapan tersebut atau terbalik dalam beberapa tahap. Gambar 1. Tahap proses keputusan pembelian Sumber: Engel, et al 1994 Tahap Pengenalan Kebutuhan Proses pembelian produk diawali oleh adanya pengenalan kebutuhan. Pengenalan kebutuhan ini dipicu oleh adanya rangsangan. Rangsangan bisa berasal dari dalam diri konsumen itu sendiri, ataupun berasal dari luar diri konsumen. Rangsangan internal misalnya, rasa lapar, haus dan kepanasan yang menimbulkan kebutuhan akan makanan, minuman dan kipas angin. Sedangkan contoh rangsangan eksternal antara lain: iklan, hadiah dan varian Pengenalan Kebutuhan Pencarian Informasi Perilaku Pascapembelian Keputusan Pembelian Evaluasi Alternatif baru dari produk yang mendorong konsumen untuk melakukan pembelian Kotler, 2000. Tahap Pencarian Informasi Setelah konsumen mengetahui adanya kebutuhan dalam dirinya, ia akan terdorong untuk mencari informasi dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Kotler 2000 membagi sumber informasi konsumen menjadi empat yaitu: - Sumber pribadi : keluarga, teman, sahabat, kenalan - Sumber komersial : iklan, kemasan, pajangan toko, wiraniaga - Sumber publik : media massa, organisasi penentu peringkat konsumen - Sumber pengalaman: pemakaian produk Berbeda dengan Kotler, Sumarwan 2004 mengemukakan bahwa pencarian informasi bisa dilakukan secara internal dan eksternal. Pencarian informasi internal berarti konsumen mengingat kembali semua informasi mengenai produk yang ada dalam kepalanya. Sebaliknya, pencarian eksternal berarti konsumen berusaha mencari informasi produk dari lingkungan konsumen. Tahap Evaluasi Alternatif Setelah melakukan pencarian informasi, didapatkan beberapa alternatif yang dipertimbangkan sebagai alat pemecah masalah. Konsumen melakukan evaluasi terhadap produk atau merek, kemudian dipilih sebagai alat pemecah masalah atau kebutuhan. Dalam melakukan evaluasi, hal-hal yang menjadi pertimbangan konsumen bisa berupa manfaat produk, citra merek dan keyakinan merek. Tahap Keputusan Pembelian Pada tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi dan niat untuk membeli produk atau merek tertentu. Namun, niat untuk membeli ini tidak berarti bahwa konsumen akan melakukan pembelian. Keputusan konsumen untuk memodifikasi, menunda atau menghindari pembelian sangat bergantung pada risiko yang dirasakan oleh konsumen terhadap produk atau merek. Dalam melaksanakan niat pembelian, terdapat lima sub keputusan yang bisa diambil oleh konsumen, yaitu: keputusan merek, keputusan pemasok, keputusan kuantitas, keputusan waktu dan keputusan pembayaran. Kelima sub keputusan tersebut tidak semuanya dilakukan oleh konsumen, melainkan tergantung pada tingkat kepentingan konsumen terhadap produk. Tahap Perilaku Pasca Pembelian