19
Walaupun harus membayar, nonton bareng yang dilaksanakan di “Coffee House Ulee Kareng” selalu dipadati pengunjung. Pemilik “Coffee House Ulee Kareng” juga
menjadikan akun twitter ini sebagai media bagi para konsumen dalam menyampaikan keluh kesah mereka mengenai pelayanan yang diberikan oleh “Coffee House Ulee
Kareng”. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana promosi akun
uleekareng2 melalui media Twitterkepada pengunjung “Coffee House Ulee Kareng”
1.2 Fokus Masalah
Untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka dibutuhkan pembatasan masalah yang jelas dan spesifik. Adapun yang
menjadi fokus masalah dalam penelitian ini adalah : 1.
Bagaimana promosi coffee shop ‘uleekareng’ melakukan promosi di jejaring sosial twitter melalui akun ‘uleekareng2’ ?
2. Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi minat beli pengunjung coffee house
‘uleekareng’ ?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui promosi warung kopi ‘uleekareng’ melalui akun twitter ‘uleekareng2’.
2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuifaktor-faktor yang mempengaruhi
minat beli pengunjung coffee house‘uleekareng’.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat sebagai : 1.
Secara akademis, penelitian ini diharapakan dapat menambah dan memperkaya bahan penelitian, bahan referensi, serta sumber bacaan di lingkungan
Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU.
Universitas Sumatera Utara
20
2. Secara teoritis, penelitian ini merupakan penerapan ilmu yang diterima penulis
selama menjadi Mahasiswi Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU, dan menambah wawasan penulis mengenai Promosi melalui Internet.
3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pikiran dan
masukan kepada pihak-pihak yang membutuhkan pengetahuan berkenaan dengan penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
21
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Perspektif Paradigma Kajian
Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan suatu kebenaran. Usaha untuk mencari kebenaran dilakukan oleh peneliti melalui model
tertentu. Model tersebut biasanya dikenal dengan paradigma. Paradigma merupakan pola atau model tentang bagaimana sesuatu distruktur bagian dan hubungannya atau
bagaimana bagian-bagian yang berfungsi perilaku di dalamnya ada konteks khusus atau dimensi waktu Moleong, 2005:49.
Perspektif atau paradigma yang peneliti gunakan adalah kualitatif dimana pendekatan sistematis dan subjektif dalam menjelaskan pengalaman hidup berdasarkan
kenyataan lapangan empiris. Sementara itu penelitian kualitatif tidak menggunakan statistik, data hasil penelitian diperoleh secara langsung, misalnya observasi partisipan,
wawancara mendalam, dan studi dokumen sehingga peneliti mendapat jawaban apa adanya dari responden Ismail, 2009 :48.
Pendekatan penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif.Fokusnya adalahpenggambaran secara menyeluruh tentangbentuk,fungsi, dan
maknaungkapanlarangan.Hal ini sejalan dengan pendapat Bogdan dan Taylor 1975 yang menyatakan ”metodologi kualitatif” sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisandari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati Maleong,2002: 3. Dengan kata lain, penelitian inidisebut
penelitian kualitatif karena merupakan penelitian yang tidak mengadakanperhitungan. Penelitian kualitatif harus mempertimbangkan metodologi kualitatif itusendiri.
Metodologi kualitatif merupakan prosedur yang menghasilkan datadeskriptif berupa data tertulis atau lisan di masyarakat bahasa Djajasudarma,2006: 11. Lebih lanjut
dijelaskan bahwapendekatan kualitatif yangmenggunakan data lisan suatu bahasa memerlukan informan. Pendekatan yangmelibatkan masyarakat bahasa ini diarahkan
pada latar dan individu yang bersangkutan secara holistik sebagai bagian dari satu kesatuan yang utuh. Olehkarena itu, dalam penelitian bahasa jumlah informan tidak
Universitas Sumatera Utara
22
ditentukan jumlahnya.Dengan kata lain, jumlah informannya ditentukan sesuai dengan keperluanpenelitian.
2.2 Kajian Pustaka