28
2.1.3. Daerah asal mula budidaya
Orang pertama yang secara serius mengkaji asal-mula geografis tumbuhan yang saat ini menjadi sumber pangan dan
mempunyai nilai ekonomi penting didunia adalah Alphonso de Candolle. Tahun 1882, de Candole menerbitkan bukunya
yang berjudul Origins of Cultivated, dimana dia mencoba untuk menerangkan asal mula tumbuhan didunia berdasarkan
informasi dari studi-studi geografi, linguistik, arkeologi, dan sejarah tumbuhan. Selanjutnya, 70 tahun kemudian Nikolay
Vavilow mencoba untuk menjelaskan asal-mula tumbuhan secara lebih komprehensif. Menurut Vavilow, pusat-pusat budidaya
adalah Cina, Asia Tengah, Timur Tengah dan Timur Dekat, India dan Indo-malaya, Mediterania, Abyssinia, Meksiko dan
Amerika Tengah, Amerika Selatan dan zona Pegunungan Andean Tengah Tabel 2.1.
Namun demikian, saat ini dengan adanya penemuan- penemuan baru di bidang biologi sel dan molekuler, serta adanya
dukungan data arkeologi lainnya, konsep Vavilow mulai ditingalkan. Jack Harlan kemudian mengembangkan konsep
yang lebih modern. Harlan menyebutkan bahwa bisa jadi Timur Jauh, Asia terutama Cina Utara dan Meso-amerika adalah
pusat-pusat budidaya pertamakali. Dalam konsepnya, daerah daerah ini adalah tempat dimana sistem-sistem budidaya
berkembang secara independen satu sama lain. Sangat menarik untuk disebutkan bahwa meskipun konsep Harlan lebih mudah
diterima, tetapi banyak orang lebih suka memakai konsep Vavilow dalam diskusi dan pekerjaan praktis Zeven De Wet,
1982; Vavilov, 1992, Zohary et al., 2012.
29 Tabel 2.1. Contoh beberapa tanaman yang diperkirakan berasal
dari pusat-pusat budidaya masa lampau Pusat
Nama umum Nama ilmiah
Familia Cina
Asia Tengah
Timur Tengah, Timur dekat
India dan Indomalaya
Mediterania Mulberi
Jeruk Kedelai
Teh
Apel Anggur
Wortel Bawang
Ercis Pear
Buah Bit
Alfalfa Hazelnut
Melon
Pisang Sukun
Jeruk sitrun Kelapa
Mangga Lada hitam
Padi Tebu
Ubi rambat
Asparagus Kol, kubis
Lavender Zaitun
Selada Morus alba
Citrus sinensis Glycine max
Camellia sinensis
Malus domestica Vitis vinifera
Daucus carota Alium cepa
Pisum sativum Pyrus communis
Raphanus sativus
Meducago sativa Corylus avellana
Cucumis melo
Musa sp. Artocarpus altilis
Citrus medica Cocos nucifera
Mangifera indica Piper nigrum
Oriza sativa Saccarum
officinalis Dioscorea aleta
Asparagus officinalis
Brassica oleracea Lavendula
angustifolis Moraceae
Rutaceae Fabaceae
Theaceae
Rosaceae Vitaceae
Apiaceae Liliaceae
Fabaceae Rosaceae
Brassicaceae
Fabaceae Betullaceae
Cucurbitaceae
Musaceae Moraceae
Rutaceae Arecaceae
Anacardiaceae Piperaceae
Poaceae Poaceae
Dioscoriaceae
Liliaceae Brassicaceae
Lamiaceae Oleaceae
Asteraceae
30 Abbisinia
Meksiko dan Amerika
Tengah
Pegunungan Andes dan
Amerika selatan
Barley Kopi
Sorgum Jarak
Alpukat Kedelai
Kakao Jagung
Kapas Lada merah
Ketela
Kacang Nenas
Tembakau Tomat
Karet Olea europea
Lactuca sativa
Hordeum vulgare Coffea arabica
Sorgu bicolor Ricinus
communis
Persea americana Phaseolus
vulgaris Theobroma cacao
Zea mays Gossipium
hirsutum Capsicum spp
Ipomoea batatas
Aracchis hipogea Ananas spp
Nicotiana tobacum
Solanu esculentum
Hevea brasiliensis Poaceae
Rubiaceae Poaceae
Euphorbiaceae
Lauraceae Fabaceae
sterculiaceae Poacea
Malvaceae Solanacea
Convolvulaceae
Fabaceae Bromeliaceae
Solanaceae Solanaceae
Euphorbiaceae
2.2. Manusia, bahan pangan dan industri
Manusia tidak pernah terlepas dari isu-isu pangan dan tanaman industri. Perhatian tentang persediaan makanan dan
pertumbuhan populasi ini telah dianalisis oleh Thomas Malthus 1766-1834 dalam bukunya yang terkenal “An essay on the principle
of population
” tahun 1798, yang pada intinya menyatakan bahwa pertumbuhan makanan akan mengikuti deret aritmatik
arithmetically mengikuti deret 2,3,4,5..., sementara
31 pertumbuhan populasi manusia mengikuti deret geometrik
geometrically mengikuti deret 2,4,8,16.... Meskipun teori ini mendapat banyak kritikan, tetapi kondisi saat ini masih relevan
dengan teori tersebut. Faktanya, jumlah populasi dunia meningkat dengan cepat, sementara pertumbuhan bahan pangan
lambat, bahkan dibeberapa kawasan menurun karena konversi lahan-lahan pertanian dalam peruntukan lain Gambar 2.2.
Gambar 2.2. Pertumbuhan populasi manusia dalam tiga era yang berbeda, era manusia mulai membuat alat, era pertanian mulai
berkembang dan era industrialisasi
2.2.1. Manusia dan bahan pangan