Sasaran dan ruang lingkup

5 mencapainya masih diperlukan kerja keras dari para peneliti bidang etnobotani. Selain itu, yang tidak kalah pentingnya adalah memperbaiki proses belajar-mengajar dalam bidang etnobotani untuk meningkatkan jumlah penelitian, kualitas dan kompetensi peneliti etnobotani.

1.1.2. Sasaran dan ruang lingkup

Ada sebuah pandangan yang menyatakan bahwa etnobotani mempelajari hubungan antara masyarakat tradional masyarakat lokal, atau etnik-etnik tertentu dengan tetumbuhan disekitarnya. Ini terjadi karena kebanyakan studi tentang etnobotani mempunyai fokus masyarakat pemburu, peladang dan kelompok masyarakat tradisional lainnya. Asumsi ini tidak selamanya tepat. Pada dasarnya studi-studi etnobotani tidak terbatas pada kalangan masyarakat tertentu, namun demikian seluruh masyarakat, baik saat ini maupun saat lampau, terpengaruh kehidupan modernisasi ataupun tetap mempertahankan tradisionalitas adalah cakupan etnobotani. Demikan juga relasinya tidak dibatasi apakah berkaitan dengan ekologi, simbolis dan ritual masyarakat Alcorn et al., 1995. Dalam dunia yang selalu tumbuh dan berkembang, etnobotani memainkan perang penting dalam melakukan koleksi data dan menter jemahkan hasilnya untuk bahan bagi rekomendasi-rekomendasi kebijakan dalam pembangunan kawasan, khususnya kawasan lokal dimana data tersebut diperoleh. Serangkaian pertanyaan-pertanyaan yang seringkali mendasari kajian-kajian etnobotani antara lain adalah sebagai berikut: 3 Tetumbuhan apa yang tersedia dalam masyarakat? 3 Mengapa tetumbuhan tersebut tersedia dalam masyarakat? 3 Untuk alasan-alasan apa tetumbuhan ada dalam masyarakat? 3 Tetumbuhan apa sajakah yang dikenal sebagai sumberdaya masyarakat? 6 3 Bagaimana masyarakat mengidentifikasi dan mengklasifikasikan tetumbuhan tersebut? 3 Faktor-faktor sosial, politis, biologis, ekonomis dan ekologis apa yang menyebabkan tumbuhan tertentu dianggap sebagai sumberdaya oleh masyarakat? 3 Bagaimana tetumbuhan yang dianggap sebagai sumberdaya tersebut digunakan? 3 Apakah manfaat ekonomi dan sosial yang diperoleh masyarakat dari tetumbuhan tersebut? 3 Bagaimana populasi tetumbuhan tersebut dijaga dalam masyarakat? 3 Faktor-faktor apa yang mempengaruhi keputusan dan manajemen pengeloalan sumberdaya tersebut? Dengan demikian, etnobotani mempelajari hubungan antara manusia dan tumbuhan dalam ekosistem alamiah yang dinamis dan terkait komponen-komponen sosial lainnya. Menurut Alcorn et al. 1995, etnobotani adalah studi tentang interaksi manusia dan tetumbuhan serta penggunaan tetumbuhan oleh manusia terkait dengan sejarah, faktor-faktor fisik dan lingkungan sosial, serta daya tarik tetumbuhan itu sendiri. Survei dari Miguel Angelo Martinez, menyebutkan, bahwa meskipun kajian etnobotani sangat luas dan bermacam-macam, namun demikian hal tersebut dapat dikelompokkan menurut beberapa kategori di bawah ini, yang disusun berdasarkan ranking pemeringkatan dari paling disukai sering dikaji sampai dengan paling jarang dikaji, meliputi: 3 Tanaman obat-obatan 3 Domestikasi dan asal-mula tanaman dalan sistem terkaiat budidaya 3 Archaeobotany 3 Tanaman berguna edibel 7 3 Studi etnobotani secara umum 3 Agroforestri dan kebunpekarangan 3 Penggunaan sumberdaya hutan 3 Studi terkait kognitif 3 Studi sejarah, dan 3 Studi pasar Etnobotani tanaman obat sebagai bidang yang paling banyak dikaji menunjukkan peran penting informasi dari masyarakat tradisional terkait upaya-upaya penyembuhan berbagai penyakit. Hal ini sangat relevan dengan kondisi dunia saat ini dimana anekara ragam penyakit mulai muncul dan gagal dipecahkan dengan penekatan modern. Ditengah-tengah keputusasaan akan kegagalan penyembuhan aneka penyakit oleh obat-obatan sintetik, studi tentang tanaman obat membuka cakrawala baru bagi penemuan obat alternatif. Studi tentang tanaman obat juga semakin strategis ditengah-tengah semakin mahalnya biaya obat dan pengobatan Prance et al., 1994.

1.1.3. Kontribusi etnobotani