Antropologi ETNOBOTANI dan MANAJEMEN KEBUN PEKARANGAN RUMAH

12 Fisiologi Plant physiology Sistematika tumbuhan Plant systematic Fitogeografi Phytogeography Dan lainnya mempelajari fungsi faalfisiologi tumbuhan mempelajari klasifikasi dan penamaan tetumbuhan menyangkut pengetahuan tentang asal mula dan sebaran tetumbuhan di dunia

1.2.3. Antropologi

Etnobotani sangat khas dibandingkan ilmu-ilmu dengan fokus utama tumbuhan karena etnobotani terkait erat dengan disiplin ilmu non-botani, yaitu aspek-aspek penyelidikan masyarakat. Penyelidikan ini, yaitu aspek-aspek kehidupan masyarakat, adalah tema dasar dari studi antopologi. Antropologi sebagai ilmu sebenarnya telah muncul dan berkembang sejak lama. Kata antropologi berasal dari kata Yunani “Antropo” yang berarti manusia dan “logos” berarti ilmu pengetahuan. Antropologi adalah disiplin ilmu yang mempelajarai manusia dan semua apa yang dikerjakannya. Koentjaraningrat berpendapat bahwa antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia dan merupakan paduan dari beberapa ilmu yang masing-masing mempelajari masalah khusus mengenai manusia. Lebih lanjut William A. Haviland menjelaskan bahwa antropologi adalah suatu studi mengenai manusia yang berusaha menyusun generalisasi yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya. Selain itu, antropologi adalah ilmu yang berfungsi untuk memperoleh pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia. Antropologi tersusun dari tiga pilar penting, meliputi ilmu alam natural sciences, kemanusian humanities dan ilmu sosial social scinces Haviland, 2013. Saat ini, pandangan holistik tentang kajian antropologi menyebutkan bahwa setidaknya ada empat pendekatan utama 13 yang penting untuk diketengahkan, yaitu antropologi ragawi physical anthropology, kepurbakalaan archaeology, kebahasaan linguistics, dan antropologi kultural-sosial cultural or social anthropology . Antropologi Ragawi terutama berkembang pesat setelah tulisan Darwin yang berjudul “The origin of species” mendiskusikan asal usul kehidupan di muka bumi. Hasrat manusia untuk mengetahui asal-usulnya mendorong antropologi ragawi berkembang pesat terutama untuk membantu penyeledikan atas temuan anekaragam fosil dan merekontruksi sejarah kehidupan umat manusia di bumi. Ilmu kepurbakalaan archaeology berkembang salah satunya terkait dengan upaya manusia mengetahui asal-usulnya. Antropologi kultural-sosial lebih memfokuskan diri kepada hubungan manusia dengan pola hidup yang berkembang, meliputi perilaku, perpektif dan cara pandang, nilai-nilai dan tradisi dalam komunitas masyarakat. Dalam kajian etnobotani, pemahaman tentang dasar-dasar antropologi sangat penting bagi peneliti untuk memahami interaksi masyarakat tertentu terhadap tumbuhan disekitarnya. Pengalaman empirik yang telah diperoleh secara turun-temurun dan dalam waktu yang lama dari sebuah kelompok masyarakat tradisional akan melahirkan teknik-teknik pemanfaatan dan pengetahuan yang mendalam tentang flora dan fauna di daerahnya masing-masing. Selain interaksi yang panjang dan kesadaran bahwa kelangsungan hidup mereka tergantung pada flora dan fauna tersebut, faktor kesadaran komunal dan spiritual masyarakat memunculkan perilaku bahwa pemanfaatan sumberdaya harus dilakukan secara lestari. Aspek antropologi akan membantu menjelaskan mengapa masyarakat lokal tidak menebang pohon atau membunuh binatang untuk mencari kesenangan, seperti yang dilakukan oleh orang-orang modern berburu untuk kesenangan dan gaya hidup hedonik. Antropologi sosial dan kultural akan menjelaskan bagaimana cara-cara masyarakat berburu, menebang pohon dan berladang diatur dengan ketat untuk menjamin tidak terjadinya kerusakan lingkungan. Perilaku masyarakat yang menetapkan 14 lokasi-lokasi tertentu seperti sungai, danau, sumber air, atau hutan adalah tempat yang keramat, angker, atau disucikan, sebenarnya dapat dilihat sebagai strategi yang berdayaguna dan berhasilguna untuk melindungi sumber daya alam dan genetis. Hal ini karena pada tempat-tempat yang dikatakan masyarakat setempat sebagai angker, keramat, atau suci itulah ikan, satwa lain, serta tumbuhan menjadi aman dari ancaman penangkapan, perburuan, atau penebangan secara semena-mena. Dengan strategi pengkeramatan bagian-bagian tertentu dari alam lingkungan, maka fungsi hidrologis hutan, sungai, danau dan yang lainnnya akan tetap terjaga kelestariannya Tetlock, 2003; Wild et al., 2008. 1.3 Pendidikan dan tujuan penelitian etnobotani Pengetahuan etnobotani sangat penting bagi perencana pembangunan dan pengambil kebijakan sebagai bagian dari pemecahan masalah pembangunan nasional, regional atau lokal. Pemahaman tentang etnobotani adalah sangat penting bagi penilaian sisi-sisi hubungan ekologis antara manusia dan ekosistem yang termanipulasi. Pengetahuan tentang sumberdaya dan keberhasilan sistem manajemen dan pemanenan sumberdaya memberikan informasi bagaimana manusia beradaptasi terhadap lingkungan sosial dan alamiahnya; bagaimana manusia harus beradaptasi, bagaimana mereka beradaptasi dan apa konsekuensi dari adatasi-adaptasi yang dikembangkan Alcorn et al., 1995 Meskipun telah dijelaskan bahwa peran dari etnobotani adalah sangat penting, para ahli sepakat bahwa dukungan masyarakat harus terus ditingkatkan. Hal ini, terutama karena laju kepunahan biodiversitas yang semakin tinggi. Selain itu, banyak daerah-daerah yang dikenal sebagai hot spot dan penyumbang pengetahuan tradisional mengalami perubahan pola pikir lokal dalam memanfaatkan sumberdaya alam, menuju pola pikir masyarakat luar yang tidak sesuai dengan 15 lingkungannya. Banyak peramu obat-obatan dan ahli pertanian tradisional telah meninggal, dan masyarakat dunia kehilangan perpustakaan yang berharga karena ilmu tersebut dibawa juga ke liang lahat. Harapan besar bagi kemajuan etnobotani sebenarnya terletak dipundak masyarakat kawasan tropik dengan kekayaan hayatinya yang melimpah. Terutama masyarakat desa dan pinggiran hutan yang secara turun temurun telah berinteraksi dengan alam, dan mendasarkan diri pada kekayaan alam untuk merespon segala perubahan dan problem yang terjadi. Tidak mengherankan jika sampai saat ini, kawasan tropik adalah hamparan luas bagi studi etnobotani. Menyadari hal tersebut, para ahli sepakat bahwa pendidikan dan kegiatan-kegiatan penelitian etnobotani harus semakin ditingkatkan.

1.3.1. Nilai penting dan kendala bagi perkembangan ethnobotani