Analisis Regresi Linier Berganda Pengujian Hipotesis

Inflation Factor melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabelitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tabel 4.3.1 Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 17.069 6.083 2.806 .006 Sikap .010 .101 .006 .098 .922 .994 1.006 Kepribadian .963 .067 .837 14.314 .000 .994 1.006 a. Dependent Variable: Kerjasama Sumber : Hasil Penelitian SPSS a. Nilai VIF dari sikap dan kepribadian lebih kecil dari 5 VIF 5, ini berarti tidak terdapat multikolinearitas antara variable independen dalam model regresi. b. Nilai Tolerance dari sikap dan kepribadian lebih besar dari 0,1, ini berarti tidak terdapat multikolinearitas antara variable independen dalam model regresi.

4.4. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel terikat. Metode regresi berganda dirumuskan sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS 17,0 for Windows, dapat dilihat pada table 4.4.1: Tabel 4.4.1. Analisis Regresi Linier Berganda Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 17.069 6.083 2.806 .006 Sikap .010 .101 .006 .098 .922 Kepribadian .963 .067 .837 14.314 .000 Sumber : Hasil Pengujian SPSS Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada table 4.4.1 kolom Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y = 17,069 + 0,010X 1 + 0,963X 2 Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : a. Konstanta a = 17,069. Ini menunjukkan harga konstan, dimana jika variable sikap X 1 , kepribadian X 2 = 0, maka kerjasama tim Y = 17,069. b. Sikap karyawan berpengaruh positif terhadap kerjasama tim dengan koefisien regresi sebesar 0,010. Tanda positif pada variabel sikap karyawan menunjukkan hubungan yang searah, artinya bila sikap meningkat maka akan berpengaruh terhadap peningkatan kerjasama tim. c. Kepribadian karyawan berpengaruh positif terhadap kerjasama tim dengan koefisien regresi sebesar 0,963. Tanda positif pada variabel kepribadian Universitas Sumatera Utara karyawan menunjukkan hubungan yang searah, artinya bila kepribadian karyawan ditingkatkan berpengaruh terhadap meningkatnya kerjasama tim.

4.5. Pengujian Hipotesis

4.5.1. Uji Signifikansi Simutlan uji-F

Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. H :b 1 =b 2 =0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 dan X 2 yaitu berupa sikap dan kepribadian karyawan terhadap kerjasama tim yang ditulis sebagai variabel terikat Y. H a :b 1 ≠b 2 ≠0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 dan X 2 yaitu berupa sikap dan kepribadian karyawan terhadap kerjasama tim yang ditulis sebagai variabel terikat Y. Kriteria pengambilan keputusan: H diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 H diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5.1 Hasil Uji – F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 3835.340 2 1917.670 103.208 .000 a Residual 1635.099 88 18.581 Total 5470.440 90 a. Predictors: Constant, Kepribadian, Sikap b. Dependent Variable: Kerjasama Sumber : Hasil Pengujian SPSS 1. Hasil pengujian ANOVA dengan menggunakan uji F pada Tabel diatas memperlihatkan nilai F-hitung sebesar 103,208 dengan Sig adalah 0,000. Dengan mencari pada Tabel F, dengan dfl=2 dan df2=88, diperoleh nilai F-tabel 3,10. Dengan kondisi dimana F-hitung lebih besar daripada F-tabel 103,208 3,10 dengan nilai Sig yang lebih kecil dari alpha 0,00 0,05, maka kesimpulan dapat diambil adalah menolak H yang berarti koefisien korelasi signifikan secara statistik, sikap dan kepribadian karyawan secara bersama-sama berpengaruh terhadap kerjasama tim. 2. Kolom pertama dari uji ANOVA yaitu kolom regresi, adalah jumlah kuadrat dari varians yang dihasilkan oleh model persamaan regresi, yaitu sebesar 3835.340 sedangkan kolom kedua yaitu residual adalah jumlah kuadrat varians yang tidak dihasilkan dari model persamaan regresi yaitu sebesar 1635,099.

4.5.2. Uji Signifikansi Parsial Uji-t

Universitas Sumatera Utara Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel secara individual terhadap variabel terikat. H : b 1 = b 2 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 ,X 2 yaitu berupa sikap dan kepribadian karyawan terhadap kerjasama tim sebagai variabel terikatY. H : b 1 ≠ b 2 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X 1 ,X 2 yaitu berupa sikap dan kepribadian karyawan terhadap kerjasama tim sebagai variabel terikatY. Kriteria pengambilan keputusan: H diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 H a diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 Tabel 4.5.2 Hasil Uji – t Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 17.069 6.083 2.806 .006 Sikap .010 .101 .006 .098 .922 Kepribadian .963 .067 .837 14.314 .000 Sumber : Hasil Pengujian SPSS Berdasarkan Tabel 4.5.2 dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Variabel sikap berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap kerjasama tim, hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,992 lebih besar dari 0,05. Nilai t hitung 0,098 t tabel 1,986 artinya jika ditingkatkan variable sikap sebesar satu satuan maka kerjasama tim akan meningkat sebesar 0,010. Universitas Sumatera Utara b. Variabel kepribadian berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kerjasama tim, hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Nilai t hitung 14,314 t tabel 1,986 artinya jika ditingkatkan variable waktu kerja sebesar satu satuan maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,963. c. Konstanta sebesar 17,069 , artinya walaupun variabel bebas bernilai nol maka kerjasama tim tetap sebesar 17,069. d. Berdasarkan hasil uji t maka rumus persamaan regresinya adalah : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Y = 17,069 – 0,010X 1 – 0,963X 2

4.5.2. Uji Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi R² pada intinya mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R² semakin besar mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X 1 ,X 2 adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika R² semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X 1 ,X 2 terhadap variabel terikat Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5.3 Pengujian Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .837 a .701 .694 4.31053 a. Predictors: Constant, Kepribadian, Sikap b. Dependent Variable: Kerjasama Berdasarkan Tabel 4.5.3 dapat terlihat bahwa Adjusted R Square sebesar 0.694 berarti sikap dan kepribadian mempengaruhi kerjasama tim pada PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Medan Putri Hijau sebesar 69,4 dan sisanya 30,6 dapat dijelaskan oleh fator – faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.6. Pembahasan