Metode Analisis Data HASIL DAN PEMBAHASAN

setuju untuk Q55 adanya buku-buku mengenai produk knowledge yang diberikan perusahaan untuk para karyawan, 64,8 responden menjawab setuju untuk Q56 mahir menggunakan computer sebagai media kerja di kantor, 63,7 responden menjawab setuju untuk Q57 mampu berkomunikasi dengan baik, 34,1 menjawab setuju untuk Q58 menguasai bahasa Inggris, 46,2 menjawab setuju untuk Q59 memiliki skill yang baik dalam bidang customer exelent.

4.3. Metode Analisis Data

4.3.1 Uji Asumsi Klasik.

Hipotesis yang dirumuskan harus diuji kebenarannya. Pengujian ini akan membuktikan H atau H 1 yang akan diterima. Jika H 1 yang diterima maka H ditolak. Artinya ada pengaruh antara variabel sikap dan kepribadian terhadap kerjasama tim. Data setelah diuji dengan asumsi klasik dan memenuhi asumsi tersebut selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi. Dalam analisis regresi dilakukan dengan Metode Enter karena dalam Metode Enter seluruh variabel akan dimasukkan kedalam analisis untuk dapat diketahui variabel mana yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Tabel 4.3.1 Uji Asumsi Klasik Variables EnteredRemoved Model Variables Entered Variables Removed Method Universitas Sumatera Utara 1 Kepribadian, Sikap a . Enter a. All requested variables entered. Sumber : Hasil pengolahan dengan SPSS 1. Tabel 4.3.1 adalah Variables Entered adalah variabel yang dimasukkan kedalam persamaan adalah variabel independen sikap dan kepribadian. 2. Variables Removed adalah variabel yang dikeluarkan dalam persamaan dan tidak ada variabel independent yang dikeluarkan 3. Metodemethod yang digunakan adalah metode enter.

4.3.2. Uji Normalitas data.

Uji normalitas dapat dilihat dari hasil perhitungan SPSS melalui gambar kurva uji normal P-P plot yang menunjukkan sebaran data penelitian. Dari kurva P-P plot ini dapat disimpulkan bahwa data penelitian mempunyai distribusi normal karena sebaran data yang menyebar ke semua daerah kurva normal. Grafik P-P plot menggambarkan distribusi frekuensi dari kerjasama tim, dibandingkan dengan distribusi drekuensi yang telah ditentukan. Jika titik-titik distribusi berada disekitar garis lurus diagonal maka distribusi frekuensi pengamatan sama dengan distribusi uji yang berarti data terdistribusi secara normal. Dari grafik terlihat titk-titik distribusi terletak disekitar garis lurus diagonal, sehingga dapat disimpulkan bahwa distribusi frekuensi kerjasama tim sesuai dengan distribusi uji. Dengan kondisi demikian dapat disimpulkan yang diperoleh adalah bahwa penyebaran kerjasama tim mengikuti distribusi normal. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3.1. Normal P-P plot Sumber : Hasil Pengolahan SPSS

4.3.3. Uji Heterokedastisitas.

Uji heterokedastisitas dilakukan dengan menggunakan kurva scatterplot nilai residual variabel dependen. Pengambilan kesimpulan diketahui dari memperlihatkan sebaran plot data. Grafik scatterplot adalah grafik penyebaran dari residual regresi. Grafik ini digunakan untuk memeriksa lineritas dari hubungan antara variabel independent dan variabel dependent. Untuk melihat apa yang sesuai, kita dapat Universitas Sumatera Utara membuat diagram pencar antara kerjasama tim Y dengan sikap X 1 dan kepribadian X 2 . Gambar 4.3.2 Scatterplot Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Berdasarkan plot data yang diproses dari hasil perhitungan SPSS pada gambar terlihat bahwa sebaran data tidak mengumpul pada satu sudutbagian saja melainkan sebaran data menyebar pada keseluruhan bagian. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada data, sehingga dapat dikatakan bahwa data penelitian ini homogen. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3.3. Grafik Histogram Sumber : Hasil Penelitian SPSS Grafik histogram menggambarkan distribusi frekuensi dari kerjasama tim dibandingkan dengan grafik distribusi normal. Dengan melihat grafik ini kita bisa membandingkan distribusi frekuensi dari kerjasama tim dengan distribusi distribusi normal ideal dari kerjasama tim.

4.3.4 Uji Multikolinearitas.

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Universitas Sumatera Utara Inflation Factor melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabelitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tabel 4.3.1 Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 17.069 6.083 2.806 .006 Sikap .010 .101 .006 .098 .922 .994 1.006 Kepribadian .963 .067 .837 14.314 .000 .994 1.006 a. Dependent Variable: Kerjasama Sumber : Hasil Penelitian SPSS a. Nilai VIF dari sikap dan kepribadian lebih kecil dari 5 VIF 5, ini berarti tidak terdapat multikolinearitas antara variable independen dalam model regresi. b. Nilai Tolerance dari sikap dan kepribadian lebih besar dari 0,1, ini berarti tidak terdapat multikolinearitas antara variable independen dalam model regresi.

4.4. Analisis Regresi Linier Berganda