shift kerja. Lamanya terkena pajanan amoniak, akan mempengaruhi kerentanan pekerja terhadap potensi amoniak tersebut.
6
Walaupun kadar gas amoniak di lingkungan kerja bagian produksi tidak pernah diukur, tetapi pekerja di bagian produksi lateks mempunyai potensi terkena
gangguan fungsi paru, karena gas amoniak yang dihasilkan dari proses produksi lateks tidak terlihat oleh mata, tetapi baunya dapat mengganggu pekerja dalam
bekerja. Jika terhirup secara terus menerus dan pekerja tidak memperhatikan dan menanggulangi dengan pemakaian alat pelindung diri pernapasan, amoniak ini dapat
mengganggu fungsi paru pekerja. Dari hasil penelitian ini didapatkan pekerja paling banyak mengalami
gangguan paru restriktif. Hal ini juga didukung oleh penelitian-penelitian yang telah dilakukan menyatakan bahwa pemajanan amoniak pada kadar rendah secara kronik
dapat mengakibatkan gangguan paru berupa gangguan restriktif, yang merupakan suata indikasi adanya penyakit paru encyclopedia.
8
5.2. Gambaran Fungsi Paru Berdasarkan Umur
Dari tabel 4.6 gambaran umur dengan fungsi paru, dijumpai pekerja paling banyak mengalami gangguan fungsi paru terdapat pada umur
≥ 40 tahun sebanyak 9 orang 33,3, 4 orang mengalami gangguan paru restriktif, 3 orang mengalami
gangguan paru obstruktif dan 2 orang mengalami mixed. Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa umur berperan terhadap gangguan fungsi paru. Pada dasarnya
umur merupakan faktor penting dalam kesehatan karena semakin bertambahnya usia semakin rentan tubuh manusia begitu juga dengan paru-paru terutama yang berumur
Universitas Sumatera Utara
40 tahun keatas. Hal ini juga didukung oleh Juli Soemirat , dkk 1993 mengugkapkan bahwa umur berpengaruh terhadap perkembangan paru-paru.
Menurut Rosbinawati 2002 ada hubungan yang bermakna secara statistik antara umur dengan gejala gangguan pernapasan. Faktor umur berperan penting
dengan kejadian penyakit dan gangguan kesehatan. Hal ini juga didukung oleh Ria Faridawati 1995 yang menyatakan bahwa umur berpengaruh terhadap
perkembangan paru-paru, semakin bertambahnya umur maka kualitas paru dapat memburuk dengan cepat dan terjadinya gangguan fungsi paru di dalam tubuh serta
menyebabkan fungsi dari organ tubuh pekerja termasuk saluran pernapasan akan semakin berkurang.
5.3. Gambaran Fungsi Paru Berdasarkan Masa Kerja
Berdasarkan tabel 4.7 gambaran masa kerja dengan fungsi paru menunjukkan paling banyak adanya gangguan fungsi paru pada pekerja yang memiliki masa kerja
≥ 15 tahun sebanyak 8 orang 25,9, 4 orang mengalami gangguan paru restriktif, 2
orang mengalami gangguan paru obstruktif dan 2 orang mixed. Hal ini menunjukkan bahwa masa kerja berperan terhadap gangguan fungsi paru.
Masa kerja merupakan salah satu faktor yang menjadi penyebab terjadinya gangguan fungsi paru karena bila terpajan terus menerus setiap harinya oleh gas iritan
seperti amoniak maka akan menyebabkan terjadinya gangguan paru. Lamanya terkena pajanan amoniak, akan mempengaruhi kerentanan pekerja terhadap potensi
amoniak tersebut. Hal ini di perkuat oleh hasil penelitian Rosbinawati 2002 yang menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara masa kerja dengan gangguan
Universitas Sumatera Utara
pernapasan, maka semakin lama masa kerja seseorang semakin lama terpajan dengan gas iritan sehingga semakin mengganggu kesehatan paru pekerja.
5.4. Gambaran Fungsi Paru Berdasarkan Riwayat Merokok