Volume dinamis paru-paru
FVC Forced Vital Capacity merupakan volume udara maksimum yang dapat dihembuskan secara paksakapasitas vital paksa yang umumnya dicapai dalam 3
detik, normalnya 4 liter dan FEV1 Forced Expired Volume in one second merupakan volume udara yang dapat dihembuskan paksa pada satu detik pertama
normalnya 3,2 liter adalah parameter dalam menentukan fungsi paru.
Spirogram normal yang menunjukkan FVC, FEV1, dan FEF25 – 75
2.8. Dasar Test Fungsi Paru
Dasar test fungsi paru terdiri dari : 1.
Penyakit paru obstruktif Tidak dapat menghembuskan udara unable to get air out
FEV1FVC75 Semakin rendah rasionya, semakin parah obstruksinya
- FEV1 : 60-75 = mild
Universitas Sumatera Utara
- FEV1 : 40-59 = moderate - FEV1 : 40 = severe
Jalan napas yang menyempit akan mengurangi volume udara yang dapat dihembuskan pada satu detik pertama ekspirasi. Amati bahwa FVC hanya
dapat dicapai setelah eshalasi yang panjang. Rasio FEV1FVC berkurang secara nyata. Ekspirasi diperlama dengan peningkatan perlahan pada kurva,
dan plateau tidak tercapai sampai waktu 15 detik. 2.
Penyakit paru restriktif Tidak dapat menarik napas unable to get air in
- FVC rendah ; FEV1FVC normal atau meningkat - TLC berkurang - sebagai Gold Standard
FEV1 dan FVC menurun, karena jalan napas tetap terbuka, ekspirasi bias cepat dan selesai dalam waktu 2-3 detik. Rasio FEV1FVC tetap normal atau
Universitas Sumatera Utara
malah meningkat, tetapi volume udara yang terhirup dan terhembus lebih kecil dibandingkan normal.
3. Mixed
Ekspirasi diperlama dengan meningkatkan kurva perlahan mencapai plateau. Kapasitas vital berkurang signifikan dibandingkan gangguan obstruktif. Pola
pencampuran ini, jika tidak terlalu parah, sulit dibedakan dengan pola obstruktif.
21
2.9. Kerangka Konsep
gGa Amoniak
Fungsi Paru
Karakteristik pekerja umur,
masa kerja, riwayat
merokok
Alat Pelindung
Diri APD Pernapasan
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah bersifat deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran fungsi paru pekerja bagian produksi lateks yang terpajan amoniak di PT
Socfindo Kebun Aek Pamienke Kabupaten Labuhan batu Utara tahun 2010.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di PT Socfindo Kebun Aek Pamienke yang berlokasi di Kabupaten Labuhan Batu Utara dengan alasan sebagai berikut:
1. Belum pernah dilakukannya penelitian mengenai gangguan fungsi
paru pada pekerja bagian produksi lateks di PT Socfindo Kebun Aek Pamienke tersebut.
2. Peneliti mendapatkan kemudahan dalam memperoleh izin untuk
melakukan penelitian ini.
3.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian ini di lakukan pada bulan Maret – Desember 2010.
Universitas Sumatera Utara
3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi
Populasi meliputi seluruh pekerja yang bekerja pada pabrik PT Socfindo Kebun Aek Pamienke di Kabupaten Labuhan Batu yang berjumlah 101 orang.
3.3.2. Sampel
Jumlah sampel adalah seluruh pekerja di bagian produksi lateks pada PT Socfindo Kebun Aek Pamienke sebanyak 27 orang. Terdiri dari:
1. Bagian pencairan amoniak gas larutan 2,5 sebanyak 3 orang.
2. Penerimaan produk lateks sebanyak 5 orang.
3. Pengolahan crumb rubber lateks sebanyak 19 orang.
Dengan ketentuan pekerja hadir pada saat peneliti melakukan Spirometry Test.
3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Data Primer
Data primer diperoleh dengan observasi ke lokasi penelitian dan data karakteristik pekerja diperoleh dari wawancara langsung dan melakukan Spirometry
Test dengan menggunakan Spirometer Tipe MICROLAB ML 3500.
3.4.2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari pihak perusahaan mengenai jumlah tenaga kerja, dan gambaran umum perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
3.5. Defenisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah: 1.
Amoniak adalah bahan kimia berbentuk gas yang memajan pekerja dalam proses produksi lateks .
2. Karakteristik pekerja adalah ciri-ciri pekerja yang ditinjau dari umur, masa
kerja, riwayat merokok. 3.
Umur adalah ulang tahun terakhir pekerja sampai saat penelitian dilakukan. 4.
Masa kerja adalah waktu mulainya pekerja bekerja sampai saat penelitian dihitung dalam tahun.
5. Riwayat Merokok adalah kebiasaan pekerja merokok sehari-hari.
6. Alat Pelindung Diri APD adalah alat yang digunakan untuk melindungi
pekerja dari bahaya amoniak berupa pelindung pernafasan. 7.
Gangguan fungsi paru adalah hasil pengukuran fungsi faal paru dengan menggunakan spirometer, yang terdiri dari gangguan resriktif, gangguan
obstruktif, dan mixed
Universitas Sumatera Utara
3.6. Aspek Pengukuran