6. Jenis Data
Data yang dipergunakan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data primer primary data dan data sekunder secondary data.
a. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden yang
terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan kuesioner dan wawacara kepada responden terpilih.
b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui studi pustaka dengan
mepelajari berbagai tulisan dari buku, jurnal, majalah dan internet untuk mendukung penelitian ini.
7. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ialah:
a. Kuesioner
Meyebarkan daftar petanyaan kepada responden terpilih tentang bagaimana pengaruh faktor Emotional
Emosional, Wishdhom of Purchase
Kebijaksanaan Pembelian dan Concern Over the Deal Perhatian setelah Pembelian berpengaruh terhadap pembentukan Cognitive Dissonance
Disonansi kognitif konsumen pemilik sepeda motor Yamaha Matic pada Mahasiswa S1 Program Reguler dan Ekstensi Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi USU. b.
Wawancara Wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang berhak dan berwenang.
Universitas Sumatera Utara
c. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan dibuat untuk mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan bermacam-macam buku yang memberikan landasan bagi perumusan
hipotesis, penyusunan kuesioner, dan pembahasan teoretis. Peneliti juga menyertakan informasi yang didapat melalui artikel yang relevan dari jurnal-
jurnal ilmiah dan buku-buku lain yang berkaitan dengan penelitian.
8. Teknik Analisis Data
a. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah salah satu dari metode analisis, dengan cara data disusun dan dikelompokkan, kemudian dianalisis sehingga diperoleh
gambaran tentang masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan.
b. Analisis Faktor Analisis faktor digunakan untuk mereduksi faktor sehingga didapat faktor-
faktor utama yang membentuk Disonansi Kognitif Konsumen Pemilik Ponsel Nokia berkamera pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara. Dalam penelitian ini, analisis faktor menggunakan bantuan aplikasi software SPSS 14.0 for Windows Evaluation Version.
Proses dasar dari analisis faktor, adalah: 1.
Menentukan variabel yang akan dianalisis. Dalam penelitian ini, variabel yang akan dianalisis adalah variabel Emosional Emotional yang terdiri dari 15
faktor yaitu telah membuat sesuatu yang salah 1, merasa putus asa 2, merasa menyesal 3, merasa kecewa dengan diri sendiri 4, merasa takut5,
merasa hampa 6, merasa marah 7, merasa cemas atau khawatir 8, merasa
Universitas Sumatera Utara
kesal atau jengkel 9, merasa frustasi 10, merasa sakit hati 11, merasa depresi 12, merasa marah dengan diri sendiri 13, merasa muak 14,
mendapat masalah 15. Variabel Kebijakan Pembelian Wisdom of Purchase terdiri dari 4 faktor yaitu merasa bahwa telah melakukan hal yang tepat untuk
membeli sepeda motor Yamaha matic 16, merasa bahwa sangat membutuhkan sepeda Yamaha matic 17, merasa bahwa seharusnya tidak
perlu membeli suatu apapun 18, dan merasa bahwa telah membuat pilihan yang tepat 19. Variabel Perhatian setelah Transaksi Concern Over the Deal
terdiri dari 3 faktor yaitu terkejut bahwa telah melakukan kesalahan dengan persetujuan yang dibuat 20, telah melakukan suatu ketololan 21, terkejut
bahwa tenaga penjual telah membuat bingung 22. 2.
Menguji variabel-variabel yang telah ditentukan dengan menggunakan metode Bartlett test of sphercity serta pengukuran MSA Measure of Sampling
Adequacy. Hipotesis untuk signifikansi adalah: Ho = Sampel variabel belum memadai untuk dianalisis lebih lanjut
Hi = Sampel variabel sudah memadai untuk dianalisis lebih lanjut Kriteria dengan melihat probabilitas signifikan:
Angka Sig.0,05 maka Ho diterima Angka Sig,0,05 maka Ho ditolak
Angka MSA Measure of Sampling Adequacy berkisar antara 0 sampai 1, dengan kriteria:
MSA-1, variabel tersebut dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh variabel lain. MSA0,5, variabel masih bisa diprediksi dan bisa dianalis lebih lanjut
Universitas Sumatera Utara
MSA0,5, variabel tidak bisa diprediksi dan tidak bisa dianalisis lebih lanjut, atau dikeluarkan variabel lainnya.
Dasar MSA ini akan digunakan untuk menganalisis setiap variabel. 3.
Hasil Anti Image Matrics perlu diperhatikan, khususnya pada angka korelasi yang bertanda a arah diagonal dari kiri atas ke kanan bawah. Dengan kriteria
angka MSA seperti dibahas di atas, maka apabila terlihat MSA variabel tidak memenuhi batas 0,5 maka variabel tersebut dikeluarkan kemudian pengujian
diulang lagi. Misal ada lebih dari satu variabel yang mempunyai MSA di bawah 0,5 maka yang dikeluarkan adalah variabel dengan MSA terkecil, dan tentunya
proses pengujian tetap diulang. 4.
Melakukan proses inti pada analisis faktor, yakni factoring atau melakukan ekstraksi terhadap sekumpulan variabel yang ada, sehingga terbentuk satu atau
lebih faktor. Banyak metode untuk melakukan proses ekstraksi, namun metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode yang paling populer
digunakan yaitu Principal Component Analysis. 5.
Interpretasi atas faktor yang telah terbentuk, khususnya memberi nama atas faktor yang terbentuk tersebut yang dianggap bisa mewakili variabel-variabel
anggota faktor tersebut.
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Jurnal penelitian dengan judul “Analisis Pembentukan Disonansi Kognitif Konsumen Pemilik Mobil Toyota Avanza” dilakukan oleh Edwin Japarianto, staf
pengajar Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra, Surabaya. Penelitian ini mencoba untuk melihat pembentukan Disonansi Kognitif konsumen pada saat mereka
memutuskan untuk membeli mobil Toyota Avanza. Disonansi kognitif memiliki tiga demensi yaitu, emotional, wisdom of purchase, concern over the deal. Emotional
ditinjau dari putus asa, menyesal, kecewa dengan diri anda sendiri, takut, hampa, marah dengan diri sendiri, muak dan mendapat masalah. Wisdom of purchase ditinjau dari
sangat membutuhkan mobil merek Toyota Avanza, perlu membeli mobil merek Toyota Avanza, telah membuat pilihan yang tepat, telah melakukan hal yang tepat untuk
membeli mobil merek Toyota Avanza, sedangkan concern over the deal ditinjau dari tidak merasa telah melakukan suatu ketololan, Tenaga Penjual tidak membuat mereka
bingung, merasa nyaman dengan persetujuan yang telah dibuat. Menggunakan Analisis faktor hasil penelitian memunculkan 3 faktor utama pembentuk disonansi yaitu: pilihan
tepat, keputusan tepat, persetujuan tepat.
Universitas Sumatera Utara