Seseorang mencari produk dan jasa yang akan menyelesaikan masalah-masalah mereka dan memenuhi kebutuhan mereka dengan kata lain, memiliki atribut yang
akan memberikan manfaat yang dapat dikenal. Hubungan atribut dengan manfaat ini menggambarkan jenis kepercayaan kedua, yang disebut kepercayaan atribut-
manfaat. Kepercayaan atribut-manfaat merupakan persepsi konsumen tentang seberapa jauh sebuah atribut tertentu menghasilkan, atau memberikan, manfaat
tertentu. Persepsi bahwa sebuah kendaraan yang dikendarai di tanah lapang memberikan pandangan yang lebih baik tentang jalan merupakan kepercayaan
atribut-manfaat. 3. Kepercayaan manfaat-objek object benefit believe
Jenis kepercayaan ketiga dibentuk dengan menghubungkan objek dan manfaatnya. Kepercayaan objek-manfaat merupakan persepsi konsumen tentang seberapa jauh
produk, orang, atau jasa tertentu yang akan memberikan manfaat akan timbul karena dengan membeli sebuah Ford Explorer atau Jeep Cherokee, saya akan memiliki
pandangan yang sangat baik tentang jalanan.
D. Pengembangan Produk.
Penciptaan bauran pemasaran marketing mix meliputi inisiatip dan koordinasi dari kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan produk, promosinya, penetapan
harganya, dan distribusinya. Senada dengan itu Mowen dan Michael 2002: 58 menyebutkan istilah produk cukup luas, yaitu terdiri dari objek fisik, jasa, tempat, dan
organisasi. Prinsip-prinsip perilaku konsmen dapat diaplikasikan pada empat bidang dari proses pengembangan produk baru: pembangkitan ide idea generation, pengujian
Universitas Sumatera Utara
konsep concept testing, pengembangan produk product development, dan pengujian pasar market testing.
Pembangkitan ide idea generation dari pengembangan produk baru meliputi lima bidang utama dari analisis perilaku konsumen yang berguna bagi para manajer
ketika mereka sedang menghimpun ide-ide untuk produk baru adalah: sikap konsumen, perubahan gaya hidup, faktor-faktor situasional, budaya lainnya, dan sub budaya.
Pengujian konsep concept testing meliputi pengujian awal tentang ide produk. Konsep produk adalah keinginan konsumen dimana perusahaan mencoba untuk
membentuknya menjadi sebuah ide produk. Misalkan konsep produk untuk komputer pribadi yang baru adalah membuat komputer yang diinginkan konsumen sebagai prodk
yang mudah digunakan, mudah dibawa, IBM compatible, kuat dan murah harganya. Perusahaan akan menentukan apakah ada pasar untuk konsep produk seperti itu, dengan
demikian perusahaan harus melakukan analisis pemosisian-produk serta survey untuk mengidentifikasi setiap konsumen terhadap konsep seperti ini.
Perusahaan akan mengetahui apa yang dirasakan konsumen terhadap konsep produk tersebut, apabila sesuai dengan maksud manajemen, maka dimulailah proses
pengembangan produk product development yang terdiri dari pengembngan, pengujian, pemberian nama, dan pembuatan prototype kemasan. Berbagai konsep
perilaku konsumen sangat penting pada fase ini, sebagai contoh, para peneliti harus berusaha mencari tahu bagaimana para konsumen memproses informasi tentang produk.
Apakah produk ini mudah dipergunakan misalnya, tidak terlalu kompleks bagi rata-rata konsumen pada umumnya, apakah kemasan menarik perhatian, dan dapatkah
konsumen mengingat nama produk.
Universitas Sumatera Utara
Fase pengembangan produk telah disimpulkan memuaskan, maka produk dapat diuji untuk dipasarkan. Pengujian pasar maketing testing meliputi kegiatan
penempatan produk melalui distribusi terbatas pada konsumen keseluruhan bauran pemasaran Mowen dan Michael, 2002: 58.
Kotler dan Armstrong 2001: 399 menyebutkan, perusahaan dapat memperoleh produk baru dalam dua cara. Pertama adalah melalui akusisi dengan membeli seluruh
perusahaan, sebuah paten, atau sebuah lisensi untuk menghasilkan prodk orang lain. Kedua adalah melalui pengembangan produk baru dalam departemen penelitian dan
pengembangan milik perusahaan. Produk baru yang dimaksud adalah produk original, perbaikan produk, modifikasi produk, dan merek baru yang dikembangkan perusahaan
melalui berbagai upaya penelitian dan pengembangannya sendiri. Produk baru penting untuk mampu mempertahankan tingkat pertumbuhan dan keuntungan perusahaan serta
untuk menggantikan produk-produk yang sudah kuno. Senada dengan itu Lamb 2001: 446 menyebutkan, Konsultan manajemendan
teknologi booz, Allen dan Halminton telah mempelajari proses pengembangan produk baru lebih dari tiga puluh tahun. Menganalisa lima penelitian besar selama periode
tersebut, berkesimpulan bahwa perusahaan yang sukses dalam mengembangkan dan memperkenalkan produk baru umumnya melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Membuat komitmen jangka panjang yang diperlukan untuk mendukung inovasi dan
pengembangan produk baru. b.
Menggunakan pendekatan khusus perusahaan, digerakan oleh tujuan korporasi dan strategi-strategi yang telah ditegaskan sebagai strategi utama mereka.
c. Menjadikan pengalaman sebagai modal untuk mencapai dan mempertahankan
keunggulan bersaing Competitive advantage.
Universitas Sumatera Utara
d. Membangun suatu lingkaran gaya manajemen, struktur organisasi dan dukungan
manajemen puncak yang kondusif guna mencapai tujuan spesifik produk baru serta tujuan korporasi.
Kebanyakan perusahaan mengikuti proses pengembangan produk baru yang dilakukan secara formal, biasanya dengan menjalankan strategi produk baru.
E. Differensiasi Produk.