Kehormatan Dewan dalam sidang etik anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia studi kasus Setya Novanto.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Agar masalah yang akan penulis bahas tidak terlalu melebar maka penulis hanya membatasi masalah pada Kewenangan Mahkamah Kehormatan Dewan sebagai alat
kelengkapan DPR RI dalam sidang etik anggota DPR RI terkait kasus pelanggaran kode etik anggota DPR RI dalam studi kasus Setya Novanto hanya pada aspek
Hukum Tata Negara. 2.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah yang telah
diuraikan di atas, maka perumusan masalahnya akan dirumuskan sebagai berikut:
a. Bagaimana kedudukan Mahkamah Kehormatan Dewan dalam penyelesaian
kasus dugaan pelanggaran Kode Etik anggota DPR? b.
Bagaimana mekanisme Mahkamah Kehormatan Dewan dalam penyelesaian kasus pelanggaran kode etik anggota DPR RI Setya Novanto?
c. Apakah penyelesaian kasus Setya Novanto sudah sejalan dengan kewenangan
dan tujuan Mahkamah Kehormatan Dewan? C.
Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang diuraikan di atas, tulisan ini bertujuan untuk:
a. Mengetahui kedudukan Mahkamah Kehormatan Dewan dalam penyelesaian
kasus dugaan pelanggaran Kode Etik anggota DPR. b.
Mengetahui mekanisme Mahkamah Kehormatan Dewan dalam penyelesaian kasus pelanggaran Kode Etik anggota DPR RI Setya Novanto.
c. Mengetahui apakah penyelesaian kasus Setya Novanto telah sesuai dengan
kewenangan dan tujuan Mahkamah Kehormatan Dewan.
2. Manfaat Penulisan
a. Manfaat Teoritis
1 Melatih kemampuan untuk melakukan penelitian secara ilmiah dan
menuangkan hasil-hasil penulisan tersebut dalam tulisan; 2
Menerapkan teori-teori yang telah diperoleh dari bangku kuliah untuk diaplikasikan dalam praktik di lapangan;
3 Untuk memperoleh manfaat di bidang hukum pada umumnya, maupun
dalam bidang ketatanegaraan khususnya yakni dengan mempelajari literatur yang ada serta perkembangan hukum yang timbul dalam
masyarakat. b.
Manfaat Praktis Secara praktis tulisan ini bertujuan menggali lebih dalam, serta
sebagai bahan rujukan di masa yang akan datang tentang alat kelengkapan DPR RI. Selain itu, di dalam tulisan ini juga terdapat kasus-kasus terkini
yang akan menambah pengetahuan serta kepekaan terhadap situasi hukum yang ada dalam masyarakat.
D. Tinjauan Kajian Terdahulu