Kerangka Teoritis dan Konseptual Metode Penelitian

E. Kerangka Teoritis dan Konseptual

Penulis dalam pembahasan skripsi memakai teori dan konsep terkait istilah yang akan sering digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Teori Perwakilan Teori yang diartikan sebagai hubungan diantara dua pihak, yaitu wakil dengan terwakil. 2. Teori Mandat Teori ini lebih mengajarkan sistem keterwakilan melalui sebuah lembaga atau parlemen. Yaitu rakyat sebagai pihak terwakil dan lembaga parlemen sebagai pihak wakil. 3. Alat kelengkapan Adalah sebuah unit kerja yang dibentuk untuk membantu menjalankan tugas dan fungsi DPR RI. 4. Mahkamah Kehormatan Dewan Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2014 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Pasal 119 Mahkamah Kehormatan Dewan dibentuk oleh DPR dan merupakan alat kelengkapan DPR yang bersifat tetap. 5. Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Menurut Peraturan Tata Tertib Tatib DPR RI Pasal 1 DPR RI adalah Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.

F. Metode Penelitian

Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penulisan ini adalah: 1. Tipe Penelitian Studi ini menggunakan studi penelitian yuridis normatif dengan judul Hukum Lembaga Negara terkait dengan Kewenangan Mahkamah Kehormatan Dewan untuk tidak memberikan putusan dalam sidang etik anggota DPR RI studi kasus Setya Novanto. Dalam kaitan nya, penulis mengacu pada peraturan perundang- undangan, gejala hukum serta norma-norma yang ada dalam masyarakat. 2. Pendekatan Masalah Dalam hal ini penulis melakukan pendekatan normatif empiris, pendekatan ini pada dasarnya merupakan penggabungan antara pendekatan hukum normatif dengan adanya penambahan berbagai unsur empiris. Metode penelitian normatif- empiris mengenai implementasi ketentuan hukum normatif undang-undang dalam aksinya pada setiap peristiwa hukum tertentu yang terjadi dalam suatu masyarakat. 7 3. Bahan Hukum 7 Soerjono Soekanto Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat Jakarta: Rajawali Pers, 2011 h. 14-15 Bahan hukum yang di gunakan antara lain: a. Bahan Hukum Primer Bahan hukum primer merupakan bahan hukum yang bersifat autoritatif yang artinya memiliki otoritas. Bahan-bahan hukum primer meliputi perundang-undangan, catataan-catatan resmi atau risalah dalam pembuatan perundang-undangan atau putusan-putusan hukum. 8 Bahan hukum yang terdapat di tulisan ini antara lain UU No. 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD MD3 dan Tata Tertib Tatib DPR RI. b. Bahan Hukum Sekunder Bahan hukum sekunder yang penulis gunakan dalam penulisan ini terdiri dari buku-buku yang berkaitan dengan Hukum Tata Negara, Konstitusi, Negara, Lembaga Legislatif, Skripsi tentang Hukum Tata Negara, Jurnal- Jurnal atau materi hukum lain nya yang mendukung penulisan ini. c. Bahan non Hukum Merupakan bahan atau rujukan yang memberikan petunjuk atau penjelasan bermakna terhadap bahan hukum primer dan sekunder. Seperti kamus hukum, ensiklopedia, berita hukum dan lain-lain. 4. Metode Pengumpulan Data 8 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum Jakarta: Kencana 2010 h. 141 Metode pengumpulan data dalam penulisan ini terdiri dari bahan hukum primer, sekunder, serta bahan non hukum yang telah di dapatkan kemudian dipadukan dan disusun sesuai dengan hierarkinya. 5. Analisis Data Teknis analisis data dalam penelitian ini diawali dengan mengkompilasi berbagai dokumen peraturan perundang-undangan serta bahan hukum lainnya yang berhubungan dengan judul yang penulis ambil. Kemudian dari hasil tersebut, dikaji isi content, baik terkait kata-kata word, makna meaning, simbol, ide, tema-tema dan berbagai pesan lainnya yang dimaksudkan dalam isi undang-undang tersebut. Secara detail langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan analisis tersebut adalah: pertama, semua bahan-bahan hukum yang diperoleh melalui normatif disistematisir dan diklasifikasikan menurut objek bahasannya. Kedua, setelah disistematisir dan diklasifikasikan kemudian dilakukan eksplikasi, yakni diuraikan dan dijelaskan tentang objek yang diteliti berdasarkan teori. Ketiga, bahan yang dilakukan evaluasi, yakni dinilai dengan menggunakan ukuran ketentuan hukum yang berlaku. 6. Teknik Penulisan Teknik penulisan dan pedoman yang digunakan penulis dalam skripsi ini disesuaikan kaidah-kaidah penulisan karya ilmiah dan buku “Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah Dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2012”

G. Sistematika Penulisan

Dokumen yang terkait

Peran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Padang Lawas dalam penyelesaian sengketa lahan (studi kasus: sengketa lahan antara PT sumatera Riang Lestari dan PT Sumatera Sylva Lestari dengan Masyarakat Adat Kecamatan Aek Nabara Barumun)

1 100 105

Kinerja Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (Suatu Studi terhadap Kinerja Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Simalungun Periode 2009-2014)

0 56 76

Pelaksanaan Fungsi Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Terhadap Kinerja Eksekutif di Kota Medan

3 64 152

Persepsi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan Tentang Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok di Kota Medan Tahun 2013

5 57 111

Kinerja Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (Suatu Studi Terhadap Kinerja Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Simalungun Periode 2009-2014)

0 22 77

Hubungan Wakil dengan yang Diwakili (Studi Perbandingan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara Periode 1999-2004 dengan Periode 2004-2009)

1 45 101

Hak Recall Partai Politik Terhadap Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Dalam Korelasinya Dengan Pelaksanaan Teori Kedaulatan Rakyat.

8 114 110

Minat Menonton anggota Dewan Perwakilan Daerah Tapanuli Selatan terhadap Berita Politik Di Metro TV ( Studi Korelasi Tentang Tayangan Berita Politik Dan Minat Menonton Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tapanuli Selatan Terhadap Metro TV )

1 39 143

Kesantunan Linguistik Dalam Ranah Sidang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara

1 41 285

Problematika Pemberi Izin Penyidikan Oleh Mahkamah Kehormatan Dewan Terhadap Anggota DPR Yang DiDuga Melakukan Tindak Pidana

0 25 97