yang disampaikan dalam Rapat Paripurna DPR untuk dipergunakan sebagai bahan pengawasan;
7 Memberikan persetujuan atas pernyataan perang, pembuatan
perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain serta meratifikasi perjanjian internasional yang dilakukan oleh Preiden;
8 Menampung dan menindaklanjuti aspirasi dan pengaduan masyarakat;
9 Melaksanakan hal-hal yang ditugaskan kepada DPR oleh Ketetapan
MPR RI danatau Undang-Undang.
33
C. Teori Perwakilan
Perwakilan diartikan sebagai hubungan diantara dua pihak, yaitu wakil dengan terwakil dimana wakil memegang kewenangan untuk melakukan berbagai
tindakan yang berkenaan dengan kesepakatan yang dibuatnya dengan terwakil.
34
perwakilan dalam konteks teori modern merupakan mekanisme hubungan antara penguasa dan rakyat. Maka hubungan antara penguasa dan rakyat harus harmonis
serta harus memiliki tanggungjawab penuh kepada seluruh masyarakat dalam menjalankan roda pemerintahan, guna terciptanya keseimbangan dalam menjalankan
roda pemerintahannya.
35
Pada dasarnya, teori perwakilan amat erat kaitannya dengan prinsip kedaulatan rakyat dan demokrasi. Dalam zaman modern kekuasaan rakyat tidak lagi
33
A.M. Fatwa, Melanjutkan Reformasi Membangun………. h.77
34
Arbi Sanit, Perwakilan Politik Indonesia, Jakarta: CV. Rajawali, 1985, h. 1
35
Rusadi Kantaparwira, dkk, Perihal Ilmu Politik, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007 h. 93
dilaksanakan secara langsung, tetapi disalurkan melalui lembaga perwakilan. Sebagai realisasi sistem demokrasi tidak langsung. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan ketika
pengkajian difokuskan pada masalah perwakilan ini, pertama menyangkut pihak yang diwakili, kedua berkenaan dengan pihak yang mewakili, dan ketiga berkaitan dengan
bagaimana hubungan serta kedudukannya.
36
Tata pemerintahan perwakilan demokratis meniscayakan hubungan fungsional yang harus terjalin antara anggota dewan perwakilan rakyat dengan pemerintah
terpilih, yakni dewan menyuarakan aspirasi dan kepentingan rakyat, pemerintah memenuhi kepentingan dan kebutuhan rakyat yang terpantulkan dari aspirasi dan
kepentingan yang disuarakan perwakilan politik, kemudian pemerintah terpilih mengakomodasi hsil pengawasan dan koreksi dewan untuk menyempurnakan
kebijakan pemenuhan kebutuhan masyarakat.
37
Secara singkat dalam teori perwakilan ini, rakyat bertindak selaku pihak terwakil memberikan aspirasi serta kepercayaan mereka akan kebutuhan dalam hidup
bernegara dan berbangsa kepada para anggota dewan melalui lembaga perwakilan rakyat sebagai wakil yang dipilih oleh rakyat secara demokratis. Perjanjian yang
terjadi antara kedua belah pihak didasarkan atas kepentingan masyarakat secara menyeluruh bukan untuk kepentingan sepihak baik untuk si terwakil maupun si
36
Eddy Purnama, Lembaga Perwakilan Rakyat, Medan: Syah Kuala University Press, 2008, h. 41
37
Sebastian Salang, dkk, Menghindari Jeratan Hukum Bagi Anggota Dewan, Jakarta: Forum Sahabat, 2009, h. 195
wakil. Melalui teori ini diharapkan terjadi keseimbangan dan keselarasan antara rakyat dan lembaga perwakilan rakyat dalam menjalankan roda pemerintahan.
Dalam dunia Islam istilah perwakilan atau sebagaimana yang kita ketahui sebagai kepemimpinan dalam suatu masyarakat telah dijelaskan dalam Al-Qur’an
surat As-Sajdah 32 ayat 24 seperti dikutip sebagai berikut:
ﺎَﻛَواﻮُﻧﺎَﻳﺂِﺑﺎَﻨِﺘَﻧﻮُﻨِﻗﻮُﻳ ۖ◌ ْﻢُﻬْـﻨِﻣًﺔﱠﻤِﺋَﺄَﻧوُﺪْﻬَـﻳﺎَﻧِﺮْﻣَﺄِﺑﺎﱠﻤَﻟاوُﺮَـﺒَﺻ ﺎَﻨْﻠَﻌَﺟَو
“Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar . Dan adalah mereka meyakini
ayat-ayat Kami.” QS. As-Sajdah 32 :24.
Perwakilan atau kepemimpinan telah disebutkan dalam Al-Qur’an oleh karena itu, untuk menjaga kestabilan dan kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat, perlu
adanya keselarasan antara rakyat dan pemimpin atau perwakilan. rakyat yang dipimpin harus mentaati segala bentuk peraturan dan kebajikan yang dibuat oleh
pemimpin untuk masyarakat. Ketaatan terhadap pemimpin juga telah disebutkan dalam Al-Qur’an surat An-Nisa 4 ayat 59 sebagai berikut:
ْﻢُﺘْﻋَﺯﺎَﻨَﺗ ْﻥِﺈَﻓ ۖ ْﻢُﻜْﻨِﻣ ِﺮْﻣَ ْﻷﺍ ﻲِﻟﻭُﺃَﻭ َﻝﻮُﺳﱠﺮﻟﺍ ﺍﻮُﻌﻴِﻁَﺃَﻭ َ ﱠﷲ ﺍﻮُﻌﻴِﻁَﺃ ﺍﻮُﻨَﻣﺁ َﻦﻳِﺬﱠﻟﺍ ﺎَﻬﱡﻳَﺃ ﺎَﻳ ُﻦَﺴْﺣَﺃ َﻭ ٌﺮْﻴَﺧ َﻚِﻟ َٰﺫ ۚ ِﺮِﺧ ْﻵﺍ ِﻡْﻮَﻴْﻟﺍَﻭ ِ ﱠﻟﺎِﺎ َﻥﻮُﻨِﻣْﻣُﺗ ْﻢُﺘْﻨُﻨ ْﻥِﻥ ِﻝﻮُﺳﱠﺮﻟﺍَﻭ ِ ﱠﷲ ﷲَﻟِﻥ ُ ﻭﱡﻭُﺮَﻓ ﻓ ْﻲَﻲ ﻲِﻓ
ًﻼﻳِﻭْﺄَﺗ
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul Nya, dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang
sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah Al Quran dan Rasul sunnahnya, jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu
lebih utama bagimu dan lebih baik akibatnya.” QS.An-Nisa 4:59.
D. Teori Mandat