Teks dan Terjemah Surat al-A’raf Ayat 35-36 Sejarah Surat al-A’raf

durhaka, bersikap sombong dan mendustakan rasul-rasul, maka akibatnya mereka mendapat neraka sebagai tempat tinggal yang paling buruk. 13

5. Tafsir Surat al-A’raf Ayat 35-36

Ayat 35 Hai Bani Adam manusia, jika datang kepadamu Rasul-rasul dari anak keturunan bangsamu sendiri, yakni dari sesama anak manusia yang menceritakan kepadamu ayat-ayat-Ku yang telah Aku turunkan kepadamu untuk menerangkan amal-amal saleh yang Aku perintahkan kepadamu, dan supaya meninggalkan kemusyrikan, kehinaan dan amal-amal buruk yang Aku larang, maka barangsiapa yang bertakwa di antara kamu terhadap apa yang Aku larang, lalu memperbaiki diri dengan apa yang Aku wajibkan, maka tiadalah ada rasa takut padanya terhadap siksa akhirat, dan mereka pun tidak mengalami kesulitan pada saat diberikan balasan atau atas apa yang pernah mereka lakukan. 14 Setelah Allah swt. menyebutkan bahwa setiap umat mempunyai ajal yang tak bisa mereka langgar. Maka Dia menceritakan pada ayat-ayat ini prinsip-psinsip agama yang telah Dia katakan dan jelaskan kepada setiap umat melalui Rasul mereka. Yaitu prinsip-prinsip agama yang Dia syariatkan untuk memberi petunjuk kepada umat, menyempurnakan fitrah mereka dan memberitahukan bahwa kalau mereka patuh dengan cara bertakwa kepada Allah dan memperbaiki perbuatan-perbuatan mereka, maka di akhirat mereka takkan mengalami ketakutan atau kesedihan. 15 Adapun hikmah dijadikannya Rasul dari kalangan anak Adam sendiri, karena hal itu lebih tepat dalam menolak alasan mereka, dan lebih nyata 13 Ahmad Mustafa Al-Maragi, Terjemah Tafsir Al-Maragi, terj. dari Tafsir Al-Maragi oleh Bahrun Abu Bakar, dkk, jilid 7,8,9, Semarang: PT. Karya Toha Putra Semarang, 1992, Cet. 2, h. 253 14 Ibid, h. 254 15 Ibid, h. 253 dalam mengalahkan dalil mereka. Sebab kenalnya mereka akan tingkah laku Rasul itu menerangkan bahwa mu’jizat yang tampak pada kedua tangannya, tak lain hanyalah karena kekuasaan Allah, bukan karena kekuasaan dia untuk menciptakan keintiman yang diakibatkan oleh mu;jizat tersebut. Sebab orang yang sejenis akan intim dengan sesamanya, dan cenderung kepadanya. Oleh karena itulah Allah Ta’ala berfirman: “Dan kalau Kami jadikan Rasul itu seorang malaikat, tentulah Kami jadikan dia berupa seorang laki- laki.” al-An’am, 6:9 Sedangkan menurut Abu Ja’far dalam tafsirnya mengatakan: Allah swt berfirman sebagai pemberitahuan kepada makhluk-makhluk-Nya tentang apa yang telah Dia siapkan untuk golongan-Nya dan Rasul-Nya, dan apa yang telah Dia siapkan untuk golongan syetan berikut pembantu- pembantunya yang kafir kepada-Nya dan Rasul-Nya. 16 “Hai anak-anak Adam, jika kepadamu rasul- rasul daripada kamu. ” Dia berfirman, “Jika datang kepada kamu rasul- rasul-Ku yang Aku utus mereka kepadamu untuk mengajakmu menaati-Ku dan berserah kepada perintah dan larangan- Ku.” “Daripada kamu.” Maksudnya dari kalanganmu sendiri dan dari kabilah-kabilahmu. “Yang menceritakan kepadamu ayat-ayat-ku.” Dia berfirman, “Membacakanmu ayat-ayat dari kitab-Ku dan memberitahumu dalil-dalil serta tanda-tanda kebenaran yang mereka bawa kepadamu dari sisi-Ku, hakikat dari apa yang mereka dakwahkan kepadamu, yaitu pengesaan terhadap- Ku.” “Maka barangsiapa yang bertakwa dan mengadakan pe rbaikan.”Dia Berfirman, “Seseorang diantaramu yang beriman kepada 16 Abu Ja’far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari, Tafsir Ath-Thabari, Terj. Abdul Somad, jilid. 11 Jakarta: Pustaka Azzam, 2008, h. 50 apa yang dibawa oleh rasul-rasul-Ku dari apa yang mereka ceritakan dari ayat-ayat-Ku, dan percaya serta bertakwa kepada Allah, lalu takut kepada- Nya dengan mengamalkan apa yang diperintahkan-Nya dan berhenti dari apa yang dilarang-Nya melalui lidah Rasul-Nya. “Dan mengadakan perbaikan.” Dia berfirman, “Juga memperbaiki amal-amalnya yang sebelumnya rusak karena berbuat maksiat kepada Allah dengan cara berhenti dari berbuat maksiat.” “Tidaklah ada kekhawatiran terhadap mereka.” Dia berfirman, “Maka pada Hari Kiamat kelak taka da ketakutan atas mereka terhadap siksaan Allah ketika mereka datang kepada- Nya.” “Dan tidak pula mereka bersedih hati.” Maksudnya yaitu atas apa yang tidak mereka dapatkan dari dunia yang telah mereka tinggalkan dan hawa nafsu yang mereka hindari, karena mengikuti larangan Allah ketika mereka melihat anugerah Allah padanya. Singkatnya ayat ini berisi tentang kedatangan rasul-rasul itu diutus Allah kepada tiap-tiap umat pada masa yang telah ditentukan Allah. Mereka itu adalah manusia-manusia, bukan makhluk lain. Tugas mereka menyampaikan ayat-ayat Allah yang merupakan wahyu, menjelaskan mana yang halal dan mana yang haram, mana yang baik dan mana yang bathil. Disampaikannya kepada manusia, supaya manusia itu jangan sesat jalannya, menyimpang dari jalan yang benar. Dibacakannya ayat-ayat Allah agar jelas mana yang diperintahkan dan mana yang dilarang. Yang diperintahkan untuk dapat dikerjakan dan diamalkan dan yang dilarang untuk dijauhi dan dihindarkan. Maka orang-orang yang patuh dan taat terhadap ajaran yang dibawa Rasul-rasul itu, bertakwa kepada Allah dan senantiasa memperbaiki dirinya serta mengerjakan amal-amal saleh, orang-orang itu akan berbahagia dan gembira. Tidak ada baginya rasa takut dan sedih, baik ketika hidup di dunia ataupun di akhirat kelak. Hidup berbahagia dan gembira adalah