mengingkari seorang rasul sama dengan mengingkari semuanya dan sebaliknya percaya kepada nabi Muhammad saw. sama dengan
mempercayai seluruh rasul karena beliau mengajarkan bahwa setiap pengikutnya harus mempercayai semua urusan Allah, tidak membedakan
dalam hal kepercayaan seorang rasul dengan yang lain.
7
Kata “menyombongkan diri” mengisyaratkan bahwa ada
orang-orang yang menolak ayat-ayat Allah karena tidak mengetahuinya, atau ada dalih yang menghambat pembenarannya. Mereka tidak termasuk
dalam kelompok yang diancam dengan kekekalan di neraka. Memang boleh jadi dia disiksa tetapi tidak kekal.
8
Maksud dari lafazh ىتياء adalah kewajiban dan hukum yang telah Aku
Allah tetapkan.
9
Kata ْم ْنم “Daripada kamu.” Maksudnya dari kalanganmu sendiri dan
dari kabilah-kabilahmu.
10
“Dan tidak pula mereka bersedih hati.” Maksudnya yaitu atas apa yang tidak mereka dapatkan dari dunia yang telah mereka
tinggalkan dan hawa nafsu yang mereka hindari, karena mengikuti larangan Allah ketika mereka melihat anugerah Allah padanya.
11
4. Munasabah Ayat
Ayat 35 dan 36 ini masih satu kelompok dengan ayat-ayat sebelumnya. Kelompok ayat ini ditujukan kepada putra-putri Adam as. Dan telah
dijelaskan tentang ke mana dan apa yang dihadapi oleh ayah dan ibu seluruh manusia, telah pula dijelaskan penyebab mereka turun ke bumi dan apa yang
harus mereka
perbuat khususnya
menyangkut penyebab
yang
7
ibid, h. 84
8
Ibid, h. 100
9
Syaikh Imam Al-Qurthubi, Tafsir Al-Qurthubi, terj. dari Al Jami’ li Ahkaam Al-Qur’an oleh
Sudi Rosadi, Fathurrahman, Ahmad Hotib, jilid VII, Jakarta: Pustaka Azzam, 2008, h. 481
10
Abu Ja’far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari, Tafsir Ath-Thabari, Terj. Abdul Somad, jilid. 11 Jakarta: Pustaka Azzam, 2008, h. 51
11
Ibid, h. 51
mengakibatkan mereka terpaksa turun ke bumi, yaitu mengikuti setan dan membuka aurat. Kini, melalui ayat ini, putra putri Adam as. Diberi nasihat
umum: Hai anak-anak Adam, jika satu ketika datang kepada kamu dari Allah swt. rasul-rasul yang dipilih-Nya dari jenis kamu agar mereka lebih
akrab dengan kamu dan kamu pun lebih akrab dengan mereka. Mereka itu ditugaskan antara lain untuk mengisahkan, yakni menyampaikan dan
menjelaskan dari saat ke saat dalam bentuk berkesinambungan, rasul demi rasul hingga akhir seluruh rasul, masing-masing menyampaikan kepada
kamu ayat-ayat-Ku dan tidak berbeda penyampaian mereka dalam bidang prinsip ajaran, maka yakini dan ikutilah mereka, niscaya kamu dinilai
bertakwa dan barang siapa yang bertakwa, yakni berupaya menghindar dari siksa Allah dengan percaya kepada mereka dan berbuat baik terhadap diri
dan lingkungan mereka dengan meneladani para rasul itu, maka tidaklah ada kekhawatiran atas mereka, yakni yang menyelubungi hati mereka, dan tidak
pula mereka akan bersedih hati. Yakni, tidak ada sama sekali bentuk apapun dari ketakutan dan kesedihan yang sanksi dan siksa atas mereka
–bukan semua jenis ketakutan- karenatakut adalah naluri manusia. Dan adapun
orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, yakni menyombongkan diri terhadapa, mereka itu penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di
dalamnya.
12
Lebih luas lagi menurut Ahmad Musthafa Al-Maragi mengatakan bahwa setelah Allah swt. menyebutkan bahwa setiap umat mempunyai ajal
yang tak bisa mereka langgar. Maka Dia menceritakan pada ayat-ayat ini prinsip-prinsip agama yang telah Dia katakan dan jelaskan kepada setiap
umat melalui rasul mereka. Yaitu prinsip-prinsip agama yang Dia syariatkan untuk memberi petunjuk kepada umat, menyempurnakan fitrah mereka dan
memberitahukan bahwa kalau mereka patuh dengan cara bertakwa kepada Allah tentang apa saja yang mereka lakukan, dan mereka meninggalkan
kejahatan dan memperbaiki perbuatan-perbuatan mereka, maka di akhirat mereka takkan mengalami ketakutan dan kesedihan. Dan jika mereka
12
M. Quraish Shihab, Op. Cit., h. 98
durhaka, bersikap sombong dan mendustakan rasul-rasul, maka akibatnya mereka mendapat neraka sebagai tempat tinggal yang paling buruk.
13
5. Tafsir Surat al-A’raf Ayat 35-36
Ayat 35
Hai Bani Adam manusia, jika datang kepadamu Rasul-rasul dari anak keturunan bangsamu sendiri, yakni dari sesama anak manusia yang
menceritakan kepadamu ayat-ayat-Ku yang telah Aku turunkan kepadamu untuk menerangkan amal-amal saleh yang Aku perintahkan kepadamu, dan
supaya meninggalkan kemusyrikan, kehinaan dan amal-amal buruk yang Aku larang, maka barangsiapa yang bertakwa di antara kamu terhadap apa
yang Aku larang, lalu memperbaiki diri dengan apa yang Aku wajibkan, maka tiadalah ada rasa takut padanya terhadap siksa akhirat, dan mereka
pun tidak mengalami kesulitan pada saat diberikan balasan atau atas apa yang pernah mereka lakukan.
14
Setelah Allah swt. menyebutkan bahwa setiap umat mempunyai ajal yang tak bisa mereka langgar. Maka Dia menceritakan pada ayat-ayat ini
prinsip-psinsip agama yang telah Dia katakan dan jelaskan kepada setiap umat melalui Rasul mereka. Yaitu prinsip-prinsip agama yang Dia
syariatkan untuk memberi petunjuk kepada umat, menyempurnakan fitrah mereka dan memberitahukan bahwa kalau mereka patuh dengan cara
bertakwa kepada Allah dan memperbaiki perbuatan-perbuatan mereka, maka di akhirat mereka takkan mengalami ketakutan atau kesedihan.
15
Adapun hikmah dijadikannya Rasul dari kalangan anak Adam sendiri, karena hal itu lebih tepat dalam menolak alasan mereka, dan lebih nyata
13
Ahmad Mustafa Al-Maragi, Terjemah Tafsir Al-Maragi, terj. dari Tafsir Al-Maragi oleh Bahrun Abu Bakar, dkk, jilid 7,8,9, Semarang: PT. Karya Toha Putra Semarang, 1992, Cet. 2, h.
253
14
Ibid, h. 254
15
Ibid, h. 253