utama dan pertama kali ialah mengesakan Allah; tentang ashabul a’raf yang
berada antara surga dan neraka; Allah pencipta manusia, makhluk terbaik yang mempunyai potensi untuk menjadi baik atau buruk; permusuhan setan
terhadap anak cucu Adam; manusia khalifah Allah di bumi; kehancuran suatu kaum adalah karena perbuatan mereka sendiri; tiap-tiap bangsa
mempunyai masa jaya dan masa kehancuran; Allah menguji manusia dengan kekayaan dan kemiskinan; Allah menarik orang-orang yang
mendustakan ayat-ayat-Nya dengan berangsur-angsur ke arah kebinasaan. Dengan demikian, Tujuan utama surah ini adalah peringatan serta ancaman
siksa duniawi dan adzab ukhrawi terhadap yang berpaling dari ajakan para Nabi, yakni kepercayaan tauhid, keniscayaan Hari Kiamat, kebajikan, dan
kesetiaan, sebagaimana terinci pada surah sebelumnya, yakni surah al- An’am.
5
3. Kosa Kata pada Surat al-A’raf Ayat 35-36
terdiri dari in syartiyah ْنا yang berarti “jika” dan ma zaidah
ام yang berfungsi menguatkan pengandaian itu. Pengandaian ini digunakan karena ayat ini dan ayat-ayat sebelumnya ditujukan kepada putra-putri
Adam as. sejak putra pertama hingga putra terakhir. Tentu saja pada awal masa itu, rasul-rasul belum lagi berdatangan., karena itu sangat wajar ayat
ini menggunakan kata “jika”. Di sisi lain pengandaian ini
mengisyaratkan bahwa mengutus rasul-rasul kepada umat manusia adalah anugerah Allah semata-mata. Dia tidak wajib melakukannya.
6
Kata ٌ سر jamak dari ٌ ْوسر yang berarti utusan. ada yang berpendapat
bahwa yang dimaksud “rusulun” pada ayat ini adalah nabi Muhammad saw.
Sendiri. Tetapi pendapat tersebut tidak kuat, apalagi kata tersebut berbentuk jamak. Memang, ada yang berpendapat bahwa bentuk jamak itu dipilih
sebagai penghormatan kepada beliau selaku rasul terakhir, atau bahwa
5
M. Quraish Shihab, Al-Lubab: Makna, Tujuan, dan Pelajaran dari Surah-surah Al- Qur’an,
Tangerang: Lentera Hati, 2012, h. 406
6
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al- Qur’an, Vol. 5,
Jakarta: Lentera Hati, 2002, Cet. I, h. 84