73
2.3.2 Tujuan Rehabilitasi
Rehabilitasi terhadap pecandu narkotika menganut teori treatment sebab rehabilitasi terhadap pecandu narkotika merupakan suatu proses kegiatan pengobatan
secara terpadu untuk membebaskan pecandu dari ketergantungan. Treatment sebagai tujuan pemidanaan sangat pantas diarahkan pada pelaku kejahatan, bukan pada
perbuatannya. Pemidanaan yang dimaksudkan pada aliran ini adalah untuk memberi tindakan perawatan treatment dan perbaikan rehabilitation kepada pelaku
kejahatan sebagai pengganti dari penghukuman. Pelaku kejahatan adalah orang yang sakit sehingga membutuhkan tindakan perawatan treatment dan perbaikan
rehabilitation.
112
Perbuatan seseorang tidak bisa hanya dilihat dari aspek yuridis semata terlepas dari orang yang melakukannya. Perbuatan seseorang itu harus dilihat secara konkrit
bahwa dalam kenyataannya perbuatan seseorang itu dipengaruhi oleh watak pribadinya, faktor-faktor biologis, maupun faktor-faktor lingkungan. Bentuk
pertanggungjawaban si pembuat lebih bersifat tindakan treatment untuk melindungi kepentingan masyarakat. Metode treatment sebagai pengganti pemidanaan,
menjadikan pendekatan secara medis menjadi model yang digemari dalam kriminologi.
113
Metode treatment sebagai pengganti pemidanaan sebagaimana yang dipelopori oleh aliran positif, menjadikan pendekatan secara medis menjadi model yang
112
C. Ray Jeffery dalam Mahmud Mulyadi, 2008,Criminal Policy, Pendekatan Integral Penal Policy dan Non-Penal Policy dalam Penanganan Kejahatan Kekerasan, Pustaka Bangsa Press, Medan,
hal.79
113
Ibid, hal. 81
74
digemari dalam kriminologi. Pengamatan mengenai bahaya sosial yang potensial dan perlindungan sosial menjadi suatu standar dalam menjustifikasi suatu perbuatan,
daripada pertanggungjawaban moral dan keadilan. Menurut Herbert L. Packer, rehabilitasi dilakukan terhadap pelaku kejahatan
karena dalam menjatuhkan sanksi harus berorientasi kepada diri individu pelaku, bukan kepada perbuatannya. Bagaimana menjadikan individu pelaku kejahatan
tersebut untuk menjadi lebih baik.
114
Tujuan penjatuhan pidana rehabilitasi tidak terlepas dari tujuan pemidanaan pada umumnya yang berdasarkan pada teori pemidanaan yaitu teori relatif atau
tujuan, yaitu pidana rehabilitasi merupakan suatu penjatuhan pidana yang dimaksudkan agar dapat memperbaiki orang yang melakukan tindak pidana. Karena
tujuan dari penjatuhan pidana rehabilitasi adalah untuk memberikan jaminan penanganan paripurna kepada korban penyalahgunaan Narkotika melalui aspek
hukum, aspek medis, aspek sosial, aspek spiritual, serta pengembangan pendidikan dan pelatihan dalam bidang Narkotika secara terpadu sedangkan tujuan khususnya
adalah: 1
terhindarnya korban dan institusi dan penetrasi pengedar; 2
terhindarnya kerusakan mental dan masa depan para penyalahguna Narkotika yang akan membunuh potensi pengembangan mereka;
3 terhindarnya korban-korban baru akibat penularan penyakit seperti Hepatitis,
HIVAIDS, dan penyakit menular lainnya;
114
Muladi dan Barda Nawawi Arief, op. cit., hal. 35-38
75
4 terwujudnya penanganan hukum yang selaras dengan pelayanan rehabilitasi
medissosial; terwujudnya proses pengembangan penanganan korban Narkotika dan aspek ilmiah, serta
keilmuan yang dinamis, sesuai dengan perkembangan zaman sebagai pusat jaringan informasi terpadu dan mewujudkan teknis penanganan penyalagunaan narkotika dan
obat-obatan terlarang bagi daerah sekitarnya maupun nasional
115
2.4 Penyalahguna Narkotika 2.4.1 Pengertian Penyalahguna Narkotika