Pengujian Model Pengukuran atau Outer Model

KF7: Tunjangan pensiun KF8 : Tunjangan kesehatan KF9 : Gaji KNF6 : Jenjang karir KNF10 : Fasilitas kantor KP1 : Kepuasan akan penghasilan KP2 : Kepuasan atas promosi dan kenaikan jabatan KP3 : Kepuasan atas bonus dan tunjangan KP4 : Kondisi fisik KP5: Hubungan kerja KP6 : Turn over KP7: Turn over KP8 : Fasilitas kesehatan KP9: Kepuasan atas bimbingan dan pembinaan atasan KP10 : Proses kerja KJ1 : Tempat pelatihan KJ2 : Jenis pelatihan KJ3 : Masa pelatihan KJ4 : Penghargaan KJ5 : Prestasi kerja KJ6 : Penempatan kerja KJ7 : Kemampuan kinerja karyawan KJ8 : Pertanggungjawaban kinerja karyawan KJ9 : Disiplin pada peraturan KJ10 : Job desk

4.4.2. Pengujian Model Pengukuran atau Outer Model

Secara umum uji validitas adalah untuk melihat apakah item pertanyaan yang dipergunakan mampu mengukur apa yang ingin diukur. Suatu item pertanyaan dalam suatu kuesioner dipergunakan untuk mengukur suatu konstruk variabel yang akan diteliti. Uji reliabilitas adalah untuk melihat apakah rangkaian kuesioner yang dipergunakan untuk mengukur suatu konstruk tidak mempunyai kecenderungan tertentu. 1 Convergent Validity Korelasi antara skor indikator dengan skor variabel latennya. Indikator individu dianggap reliable jika memiliki nilai korelasi 0.50, karena merupakan tahap awal pengembangan skala pengukuran dan jumlah indikator per variabel sebanyak 1 sampai 4 indikator. Berikut ini merupakan Tabel Outer Loadings untuk masing-masing indikatornya. Tabel 4. Outer loadings Variabel Outer Loading Syarat Valid Keterangan KOMPENSASI FINANSIAL Tunjangan pensiun 0.885594 0.50 Valid Tunjangan kesehatan 0.914663 0.50 Valid Gaji 0.736585 0.50 Valid KOMPENSASI NON FINANSIAL Jenjang karier 1.000000 0.50 Valid KEPUASAN Kondisi Fisik 0.703063 0.50 Valid Hubungan kerja 0.635166 0.50 Valid Turn over 0.631017 0.50 Valid KINERJA KARYAWAN Tempat pelatihan 0.912554 0.50 Valid Jenis Pelatihan 0.919329 0.50 Valid Masa pelatihan 0.761769 0.50 Valid Prestasi kerja 0.739266 0.50 Valid STATUS KARYAWAN Status 1.000000 0.50 Valid Berdasarkan Tabel 4, dapat dilihat bahwa nilai outer loading lebih dari 0.5 yang berarti bahwa semua indikator dinyatakan valid. 1. Kompensasi finansial diukur dari tiga indikator yaitu tunjangan pensiun dengan nilai outer loading 0.886; fasilitas kesehatan dengan nilai outer loading 0.915; gaji dengan nilai outer loading 0.737. 2. Kompensasi non finansial diukur dari satu indikator yaitu jenjang karier dengan nilai outer loading 1.00. 3. Kepuasan diukur dari tiga indikator yaitu kondisi fisik dengan nilai outer loading 0.703; hubungan kerja dengan nilai outer loading 0.635; turn over dengan nilai outer loading 0.631. 4. Kinerja diukur dari empat indikator yaitu tempat pelatihan dengan nilai outer loading 0.913; jenis pelatihan dengan nilai outer loading 0.919; masa pelatihan dengan bobot faktor 0.762; dan prestasi kerja dengan nilai outer loading 0.739. 5. Status diukur dari satu indikator yaitu pegawai tetap atau pegawai outsourching dengan nilai outer loading 1.00. Melihat hasil korelasi antara indikator dengan variabelnya telah memenuhi convergent validity karena semua loading factor berada di atas 0.50. 2 Dicriminant Validity Discrimant validity merupakan pengukuran indikator dengan variabel latennya. Pengujian validitas diskriminan dinyatakan valid bila korelasi konstruk dengan indikatornya lebih tinggi dibanding dengan korelasi indikator dengan konstruk lainnya. Discrimant validity dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara melihat pada cross loading dan nilai akar AVE. Berikut ini merupakan hasil discrimant validity: a Cross Loading Korelasi variabel kompensasi finansial dengan indikator tunjangan pensiun, tunjangan kesehatan dan gaji lebih besar dibandingkan korelasi indikator kompensasi finansial dengan variabel lainnya. Korelasi variabel kompensasi non finansial dengan indikator jenjang karier lebih besar dibandingkan korelasi indikator kompensasi non finansial dengan variabel lainnya. Korelasi variabel kepuasan dengan indikator kondisi fisik, hubungan kerja dan turn over lebih besar dibandingkan korelasi indikator kepuasan dengan variabel lainnya. Korelasi variabel kinerja dengan indikator tempat pelatihan, masa pelatihan dan prestasi kerja lebih besar dibandingkan korelasi indikator kinerja dengan variabel lainnya. Korelasi variabel status dengan indikator karyawan tetap atau karyawan outsourcing lebih besar dibandingkan korelasi indikator status dengan variabel lainnya. Berikut ini merupakan Tabel cross loading untuk masing- masing indikatornya. Tabel 5. Cross loading Indikator Kompensasi Finansial Kompensasi Non Finansial Kepuasan Kinerja Status Tunjangan pensiun 0.543363 0.675080 0.886942 0.375696 0.867943 Tunjangan kesehatan 0.524731 0.641526 0.915471 0.438719 0.833393 Gaji 0.383372 0.382248 0.733130 0.198717 0.512086 Jenjang karier 0.199133 0.458232 0.414994 1.000000 0.396473 Kondisi Fisik 0.703387 0.353224 0.335350 0.095556 0.383847 Hubungan kerja 0.634806 0.306281 0.385188 0.268060 0.416533 Turn over 0.631056 0.196535 0.421542 0.024390 0.500178 Tempat pelatihan 0.371603 0.912558 0.619894 0.309448 0.616397 Jenis Pelatihan 0.434757 0.919335 0.660306 0.340648 0.660136 Masa pelatihan 0.251768 0.761793 0.438800 0.268544 0.428104 Prestasi kerja 0.369503 0.739239 0.550067 0.582745 0.594336 Status 0.658822 0.699641 0.895114 0.396473 1.000000 Berdasarkan Tabel 5 diatas, dapat dilihat bahwa dalam pengujian validitas diskriminan semua indikator dinyatakan valid. Hal ini dikarenakan tiap indikator mempunyai nilai yang lebih besar dari variabel itu sendiri yang berarti bahwa masing-masing indikator tersebut sudah dapat mewakili variabelnya. b Akar AVE Tabel dibawah menunjukkan bahwa pengukuran discriminant validity dilakukan dengan cara membandingkan nilai square root of average ariance extracted Akar AVE setiap variabel dengan korelasi antara variabel tersebut terhadap variabel lainnya dalam model. Jika nilai akar AVE suatu variabel lebih besar dibandingkan dengan nilai korelasi variabel terhadap variabel lainnya dalam model maka dapat disimpulkan variabel tersebut memiliki nilai discriminant validity yang baik dan sebaliknya. Direkomendasikan nilai pengukuran akar AVE harus lebih besar dari 0.50. Berikut ini merupakan Tabel AVE dan akar AVE untuk masing-masing variabel. Tabel 6. AVE dan akar AVE Variabel AVE Akar AVE Syarat Valid Keterangan Kompensasi Finansial 0.720745 0.84896702 0.50 Valid Kompensasi Non Finansial 1.000000 1 0.50 Valid Kepuasan 0.431988 0.65725794 0.50 Valid Kinerja 0.701185 0.8373679 0.50 Valid Status 1.000000 1 0.50 Valid Berdasarkan Tabel 6 diatas, dapat dilihat bahwa akar AVE variabel kompensasi finansial sebesar 0.849 lebih tinggi dari nilai korelasi antara variabel kompensasi finansial dengan variabel lainnya. Akar AVE variabel kompensasi non finansial sebesar 1.00 lebih tinggi dari nilai korelasi antara variabel kompensasi non finansial dengan variabel lainnya. Akar AVE variabel kepuasaan sebesar 0.657 lebih tinggi dari nilai korelasi antara variabel kepuasan dengan variabel lainnya. Akar AVE variabel kinerja sebesar 0.837 lebih tinggi dari nilai korelasi antara variabel kinerja dengan variabel lainnya. Akar AVE variabel status sebesar 1.00 lebih tinggi dari nilai korelasi antara variabel status dengan variabel lainnya. 3 Composite Reliability Uji reliabilitas variabel dapat diukur dengan melihat composite reliability dari blok indikator yang mengukur variabel.Nilai batas yang diterima untuk composite reliability adalah diatas 0.60.Berikut merupakan Tabel Composite Reliability untuk variabel. Tabel 7. Composite reliability Variabel Composite Reliability Syarat Reliabel Keterangan Kompensasi Finansial 0.884964 0.60 Reliabel Kompensasi Non Finansial 1.000000 0.60 Reliabel Kepuasan 0.694719 0.60 Reliabel Kinerja 0.902852 0.60 Reliabel Status 1.000000 0.60 Reliabel Berdasarkan hasil Tabel 7 diatas, dapat dilihat bahwa nilai composite reliability untuk variabel kompensasi finansial adalah sebesar 0.885; variabel kompensasi non finansial adalah sebesar 1.00; Sedangkan variabel kepuasan adalah sebesar 0.695; variabel kinerja adalah sebesar 0,903; variabel status adalah sebesar 1.00. Berdasarkan hasil diatas nilai composite reliability dan cronbach alpha diatas 0.60 jadi dapat disimpulkan bahwa semua variabel adalah reliabel karena semua nilai indikator mempunyai nilai lebih dari 0.60.

4.4.3. Pengujian Model Struktural atau Inner Model

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kompensasi Finansial Dan Non Finansial Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Perusahaan Gas Negara (Persero).Tbk-Medan

10 160 93

Pengaruh Faktor Psikologis terhadap Kinerja Karyawan Outsourcing pada PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) tbk Cabang SM. Raja Medan

16 148 108

Pengaruh Learning Organization dan Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang USU Medan

16 111 106

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP KOMITMEN DAN KINERJA KARYAWAN PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk. CABANG JEMBER

3 14 85

Analisis Pengaruh Program Pelatihan Karyawan dan Kepuasan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan dengan Kepuasan kerja Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Utama Tangerang)

0 13 159

Pengaruh pemberdayaan karyawan dan kompensasi terhadap kinerja karyawan pada PT.Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk.Cabang Dago Bandung

21 105 67

PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT POS INDONESIA (PERSERO) KANTOR Pengaruh Pelatihan Kerja Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pt Pos Indonesia (Persero) Kantor Cabang Boyolali.

0 4 15

KETERKAITAN PRAKTIK KERJA BERKINERJA TINGGI, KOMITMEN ORGANISASIONAL, KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Frontliner PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk se-Surakarta dan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk se-Surakarta).

0 0 15

PENGARUH KOMPENSASI DAN BEBAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK, KANTOR WILAYAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

1 7 123

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG PRABUMULIH -

1 1 86