ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan. Kinerja karyawan
merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya perusahaan untuk mencapai tujuannya.
2.4. Kepuasan Karyawan
Menurut Sunyoto 2012, kepuasan karyawan job satisfaction adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dimana
para karyawan memandang pekerjaannya. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Hal ini nampak pada sikap positif
karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi dilingkungan kerjanya. Departemen SDM atau manajemen harus selalu memonitor
kepuasan kerja karena hal ini mempengaruhi sikap absensi, perputaran tenaga kerja turn over, kepuasan kerja dan masalah-masalah penting lainnya.
Menurut Bangun 2012, kepuasan merupakan penilaian keatas suatu pekerjaan apakah menyenangkan atau tidak menyenangkan untuk dikerjakan.
Menurut Rivai 2004, kepuasan merupakan evaluasi yang menggambarkan seseorang atas perasaan sikapnya senang atau tidak senang, puas atau tidak
puas dalam bekerja.
2.5. Hubungan Kompensasi dengan Kinerja
Menurut Mangkuprawira 2011, kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai penukar dari kontribusi jasa karyawan pada
perusahaan. Jika dikelola dengan baik, kompensasi membantu perusahaan untuk mencapai tujuan dan memperoleh, memelihara, dan menjaga
karyawan dengan baik. Sebaliknya, tanpa kompensasi yang cukup, karyawan yang ada sangat mungkin untuk meninggalkan perusahaan dan
untuk melakukan penempatan kembali tidaklah mudah. Para tenaga kerja melakukan tugasnya diperusahaan salah satunya
adalah untuk mengharapkan kompensasi atau balas jasa dari perusahaan tersebut. Pada umumnya, kompensasi yang diberikan tentu tidak akan
disamaratakan untuk semua karyawan atau tenaga kerja diperusahaan tersebut. Inilah yang menyebabkan terkadang ada karyawan yang merasa
belum cukup dengan kompensasi. Sehingga seringkali terjadi pemogokan kerja karena masalah kompensasi tersebut.
Kompensasi memang menjadi salah satu motivasi bagi karyawan itu sendiri untuk meningkatkan kinerjanya. Sehingga para karyawan berlomba
untuk meningkatkan kreativitasnya untuk perusahaan tersebut. Bagi mereka yang dapat terus meningkatkan kreativitasnya, maka kompensasi pun akan
ditingkatkan seiring dengan meningkatkan kinerja dan kreativitas karyawan tersebut. Namun bagi yang belum bisa meningkatkan kreativitasnya,
kompensasipun tidak akan diberi peningkatan sehingga terkadang mengakibatkan frustasi bagi karyawan itu sendiri dan akhirnya kinerja
karyawan tersebut semakin menurun. Jadi pada intinya, semakin besar kompensasi yang diberikan
perusahaan kepada karyawannya, maka akan semakin tinggi usaha para karyawan untuk meningkatkan kinerjanya. Dan begitupun sebaliknya,
apabila kompensasi yang diberikan kepada karyawan semakin rendah bahkan dibawah rata-rata yang telah ditetapkan hukum, maka akan semakin
rendah kinerja yang diberikan karyawan untuk perusahaan tersebut karena mereka akan merasa kompensasi yang diberikan baik kompensasi finansial
maupun non finansial tidak sebanding dengan mereka berikan perusahaan. Dan hal ini dapat menyebabkan karyawan tersebut berpindah ke perusahaan
lain. Sedangkan jika diberikan kompensasi yang semakin meningkat, maka karyawan tersebut akan terus memberikan kinerja yang semakin meningkat
di perusahaan tersebut tanpa berpindah ke perusahaan lain.
2.6. Hubungan Kompensasi dengan Kepuasan