Sistem Kompensasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Besarnya Kompensasi

Undang-undang Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003. Sebagai acuan yang digunakan untuk menetapkan upah pada batas minimal adalah kebutuhan hidup layak, yang setiap daerah berbeda sesuai dengan tingkat harga yang berlaku pada suatu daerah tertentu, pemerintah bersama dewan upah. 6. Sasaran strategi Banyak perusahaan dalam menjalankan usahanya menginginkan yang terbaik dalam industrinya. Untuk dapat bersaing, organisasi membutuhkan tenaga-tenaga yang memiliki kompetensi tinggi. Dapat diketahui bahwa untuk memperoleh tenaga-tenaga yang berkualitas baik harus mengeluarkan biaya yang besar pula. Suatu strategi yang hampir setiap organisasi melakukan kebijakan yang sama adalah memperbaiki sistem administrasi kompensasinya.

2.2.4. Sistem Kompensasi

Menurut Mangkuprawira 2011, sistem penghargaan finansial upah pembayaran dirancang agar mampu menarik perhatian, mempertahankan dan mendorong karyawan, agar bekerja dengan produktif, oleh karena itu kompensasi harus dikelola seoptimal mungkin. Prinsip dalam manajemen kompensasi menurut Mangkuprawira 2011 antara lain sebagai berikut : 1. Terdapatnya rasa keadilan dan pemerataan pendapatan dalam perusahaan. 2. Setiap pekerjaan dinilai melalui proses evaluasi pekerjaan dan kinerja. 3. Mempertimbangkan keuangan perusahaan. 4. Nilai rupiah dalam sistem penggajian mampu bersaing dengan harga pasar tenaga kerja yang sejenis. 5. Sistem penggajian yang baru dapat membedakan orang yang berprestasi baik dan yang tidak dalam golongan yang sama. 6. Sistem penggajian yang harus dikaitkan dengan penilaian kinerja karyawan. Menurut Hasibuan 2013, menyatakan bahwa sistem pembayaran kompensasi yang umum diterapkan adalah sebagai berikut: 1. Sistem waktu Dalam sistem waktu, besarnya sistem kompensasi berupa gaji dan upah, telah ditetapkan berdasarkan standar waktu seperti jam, minggu atau bulan. Administrasi pengupahan sistem waktu relatif mudah serta dapat diterapkan kepada karyawan tetap maupun pekerja harian. 2. Sistem hasil output Dalam sistem hasil, besarnya kompensasi berupa gaji dan upah, telah ditetapkan atas kesatuan unit yang dihasilkan pekerja, seperti per potong, meter, liter, dan kilogram. 3. Sistem borongan Sistem borongan adalah suatu cara pengupahan yang penetapan besarnya jasa didasarkan atas volume pekerjaan dan lama mengerjakannya.

2.2.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Besarnya Kompensasi

Menurut Hasibuan 2013, tinggi rendahnya kompensasi dipengaruhi faktor-faktor sebagai berikut : 1. Penawaran dan permintaan tenaga kerja Jika pencari kerja penawaran lebih banyak daripada lowongan pekerjaan permintaan maka kompensasi relatif kecil. Sebaliknya, jika pencari kerja lebih sedikit daripada lowongan pekerjaan maka kompensasi relatif semakin besar. 2. Kemampuan dan kesediaan perusahaan Apabila kemampuan dan kesediaan perusahaan untuk membayar semakin baik maka tingkat kompensasi akan semakin besar. Sebaliknya, jika kemampuan dan kesediaan perusahaan untuk membayar kurang maka tingkat kompensasi relatif kecil. 3. Serikat buruhorganisasi karyawan Apabila serikat buruhnya kuat dan berpengaruh maka tingkat kompensasi semakin besar. Sebaliknya, jika serikat buruh tidak kuat dan kurang berpengaruh maka tingkat kompensasi relatif kecil. 4. Produktivitas kerja karyawan Jika produktivitas kerja karyawan baik dan banyak maka kompensasi akan semakin besar. Sebaliknya, kalau produktivitas kerjanya buruk serta sedikit maka kompensasinya kecil. 5. Pemerintah dengan Undang-Undang dan Keppres Pemerintah dengan Undang-Undang dan Keppres menetapkan besarnya batas upahbalas jasa minimum. Peraturan pemerintah ini sangat penting supaya pengusaha tidak sewenang-wenang menetapkan besarnya balas jasa bagi karyawan. Pemerintah berkewajiban melindungi masyarakat dari tindakan sewenang- wenang. 6. Biaya hidup Apabila biaya hidup di daerah itu lebih tinggi maka tingkat kompensasi semakin besar. Sebaliknya, jika tingkat biaya hidup di daerah itu rendah maka tingkat kompensasi relatif kecil. Seperti tingkat upah di Jakarta lebih besar dari Bandung, karena tingkat biaya hidup di Jakarta lebih besar daripada di Bandung. 7. Posisi jabatan karyawan Karyawan yang menduduki jabatan lebih tinggi akan menerima kompensasi lebih besar. Sebaliknya, karyawan yang menduduki jabatan yang lebih rendah akan memperoleh kompensasi yang kecil. Hal ini wajar karena seseorang yang mendapat kewenangan dan tanggung jawab yang besar harus mendapatkan kompensasi yang lebih besar pula. 8. Pendidikan dan pengalaman kerja Jika pendidikan lebih tinggi dan pengalaman kerja lebih lama maka kompensasi akan semakin besar, karena kecakapan serta keterampilannya lebih baik. Sebaliknya, karyawan yang berpendidikan rendah dan pengalaman kerja yang kurang maka tingkat kompensasinya kecil. 9. Kondisi perekonomian nasional Apabila kondisi perekonomian nasional sedang maju maka tingkat kompensasi akan semakin besar, karena akan mendekati kondisi full employment. Sebaliknya, jika kondisi perekonomian kurang maju maka tingkat upah rendah, karena terdapat banyak penggangur unemployment. 10. Jenis dan sifat pekerjaan Kalau jenis dan sifat pekerjaan yang sulit dan mempunyai risiko keuangan dan keselamatan yang besar maka tingkat kompensasinya semakin besar karena membutuhkan kecakapan serta ketelitian untuk mengerjakannya. Tetapi jika jenis dan sifat pekerjaannya mudah dan resiko keuangan dan keselamatan kecil, maka tingkat kompensasinya relatif rendah. Kesimpulannya, banyak faktor yang dapat mempengaruhi besarkecilnya tingkat kompensasi. Hal ini perlu mendapat perhatian agar prinsip kompensasi adil dan layak.

2.3. Kinerja Karyawan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kompensasi Finansial Dan Non Finansial Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Perusahaan Gas Negara (Persero).Tbk-Medan

10 160 93

Pengaruh Faktor Psikologis terhadap Kinerja Karyawan Outsourcing pada PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) tbk Cabang SM. Raja Medan

16 148 108

Pengaruh Learning Organization dan Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang USU Medan

16 111 106

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP KOMITMEN DAN KINERJA KARYAWAN PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk. CABANG JEMBER

3 14 85

Analisis Pengaruh Program Pelatihan Karyawan dan Kepuasan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan dengan Kepuasan kerja Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Utama Tangerang)

0 13 159

Pengaruh pemberdayaan karyawan dan kompensasi terhadap kinerja karyawan pada PT.Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk.Cabang Dago Bandung

21 105 67

PENGARUH PELATIHAN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT POS INDONESIA (PERSERO) KANTOR Pengaruh Pelatihan Kerja Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pt Pos Indonesia (Persero) Kantor Cabang Boyolali.

0 4 15

KETERKAITAN PRAKTIK KERJA BERKINERJA TINGGI, KOMITMEN ORGANISASIONAL, KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Frontliner PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk se-Surakarta dan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk se-Surakarta).

0 0 15

PENGARUH KOMPENSASI DAN BEBAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK, KANTOR WILAYAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

1 7 123

PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG PRABUMULIH -

1 1 86