Latar Belakang Kontribusi pengelolaan agroforestri terhadap pendapatan rumah tangga petani (Studi Kasus: Desa Bangunjaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hutan rakyat merupakan hutan yang dibangun, dikelola, dan dimanfaatkan oleh rakyat di atas tanah milik atau tanah yang dibebani hak atas tanah. Dewasa ini, hutan rakyat mampu memberikan kontribusi khususnya pada sektor ekonomi di Indonesia. Dalam kesulitan yang terjadi dewasa ini terkait berkurangnya luas kawasan hutan Indonesia, hutan rakyat seolah tumbuh mengatasi permasalahan yang terjadi. Dalam beberapa tahun belakangan ini, khususnya di Pulau Jawa, hutan rakyat mulai banyak dipelajari dan didukung oleh pemerintah. Hutan rakyat di lapangan tidak berwujud murni, tetapi dalam bentuk kebun campuran pepohonan dengan tanaman pertanian, buah-buahan dan pangan lainnya, yang dikenal atau disebut sebagai agroforestri. Agroforestri merupakan sistem pengunaan lahan yang mengkombinasikan tanaman berkayu dengan tanaman tidak berkayu kadang-kadang dengan hewan yang tumbuh bersamaan atau bergiliran pada suatu lahan, untuk memperoleh berbagai produk dan jasa services sehingga terbentuk interaksi ekologis dan ekonomis antar komponen tanaman Huxley, 1999. Perkiraan potensi dan luas hutan rakyat yang berwujud agroforestri yang dihimpun dari instansi kehutanan di seluruh Indonesia mencapai 39.416.557 m³ dengan luas 1.568.415,64 ha, sedangkan data potensi berdasarkan sensus pertanian yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik BPS menunjukkan bahwa potensi agroforestri mencapai 39.564.003 m3 dengan luas 1.560.229 ha. Jumlah pohon yang ada mencapai 226.080.019, dengan jumlah pohon siap tebang sebanyak 78.485.993 batang. Pengusahaan agroforestri sejauh ini hanya sebatas masyarakat pedesaan, sehingga kontribusinya hanya berdampak pada tingkat ekonomi pedesaan. Menurut Darusman dan Hardjanto 2006, manfaat ekonomi hutan rakyat secara langsung dapat dirasakan masing-masing rumah tangga para pelakunya dan secara tidak langsung berpengaruh pada perekonomian desa. Berdiri di atas wilayah seluas 11,62 km² dan dihuni 8.246 jiwa dengan kepadatan penduduk rata-rata 710 jiwakm² BPS, 2009, Desa Bangunjaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat menjadi salah satu desa yang menjadikan agroforestri sebagai sumber ekonominya. Walaupun dikelola secara tradisional, kontribusinya terhadap pemenuhan kebutuhan primer hingga tersier sangat dirasakan oleh petani. Petani memilih jenis tanaman yang cepat tumbuh atau minimal mampu memenuhi kebutuhan pangan sehari-harinya. Sebagaimana dijelaskan oleh Darusman dan Hardjanto 2006, walaupun hutan rakyat mempunyai potensi dan peranan yang cukup besar, namun hutan rakyat di Pulau Jawa pada umumnya hanya sedikit yang memenuhi luasan minimal sesuai dengan definisi hutan, dimana minimal seluas 0,25 hektar. Dengan sempitnya pemilikan lahan setiap keluarga, mendorong pemiliknya untuk memanfaatkan seoptimal mungkin. Sehubungan dengan hal tersebut, maka pada umumnya pemilik berusaha memanfaatkan lahan dengan membudidayakan tanaman-tanaman yang bernilai tinggi dan cepat menghasilkan. Secara khusus di Desa Bangunjaya, jenis-jenis yang menjadi andalan bagi petani setempat adalah jenis buah-buahan. Buah-buahan menjadi komoditas yang memberikan pemasukan cukup besar bagi rumah tangga petani dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidupnya. Hal tersebut sangat menarik untuk didalami dimana hutan rakyat umumnya mengandalkan komoditas kayu dari jenis yang cepat tumbuh sebagai pemasukan bagi rumah tangga.

1.2. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Kontribusi Produk Agroforestri Terhadap Pendapatan Rumah Tangga (Nagori Simpang Raya Dasma, Kabupaten Simalungun)

7 82 104

KONTRIBUSI AGROFORESTRI TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI DESA SUKOHARJO 1 KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU

11 48 68

Posisi Pendapatan Kayu Rakyat Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Petani (Studi Kasus di Kecamatan Ciawi, Caringin dan Cijeruk, Kabupaten Bogor)

0 8 77

Analisis pendapatan rumah tangga petani hutan rakyat studi kasus di Desa Padasari, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat

3 13 66

Sistem Pengelolaan dan Kontribusi Hutan Rakyat Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Petani (Kasus di Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban, Propinsi Jawa Timur)

0 19 97

Sistem Pengelolaan dan Kontribusi Kebun Campuran terhadap Pendapatan Rumah Tangga di Desa Sukadamai, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa barat.

4 73 135

Pengaruh penguasaan lahan terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat (kasus: kampung Cijengkol, desa Cigudeg, kecamatan Cigudeg, kabupaten Bogor, provinsi Jawa Barat)

0 13 200

Persepsi Petani Terhadap Pola Pengelolaan Hutan Rakyat dan Kontribusi Hutan Rakyat Terhadap Pendapatan Rumah Tangga (Kasus di Kecamatan Cimalaka dan Conggeang Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat)

1 10 205

Analisis Finansial dan Kontribusi Hutan Rakyat terhadap Kesejahteraan Rumah Tangga Petani (di Desa Pasir Madang, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)

2 48 142

Kontribusi Pengelolaan Agroforestri Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Petani (Studi Kasus Di Desa Sukaluyu, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 4 36