Analisis dan Pengolahan Data

3. Studi pustaka: pengumpulan data melalui literatur, laporan, karya ilmiah, dan hasil penelitian yang pernah dilakukan dan ada hubungannya dengan penelitian ini.

3.7. Analisis dan Pengolahan Data

Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan analisis kuantitatif. Kedua jenis metode analisis ini diperlukan untuk memperoleh hasil yang saling melengkapi. Analisis deskriptif digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai sistem pengelolaan hutan rakyat, latar belakang pemilihan jenis tanaman, data umum responden, data pendapatan, data pengeluaran dan permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan. Informasi yang diperoleh selanjutnya dikelompokkan dan disajikan dalam bentuk tabel, tabulasi angka, serta gambar sesuai hasil yang diperoleh. Analisis kuantitatif digunakan untuk memperoleh gambaran mengenai kontribusi pendapatan agroforestri yang meliputi sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran responden baik dari hasil agroforestri dan diluar agroforestri. Informasi selanjutnya dikelompokkan dan dilakukan perhitungan untuk kemudian disajikan dalam bentuk tabulasi angka dan tabel sesuai dengan hasil yang diperoleh. Untuk beberapa metode perhitungan dilakukan dengan rumus-rumus sebagai berikut : 1. Pendapatan petani dari hutan rakyat I af = Σ Pendapatan petani dari produk agroforestri Keterangan: I af : Pendapatan total petani dari agroforestri per tahun Rp Pendapatan petani dari produk agroforestri : Pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan kayu, buah-buahan, padi dan palawija. 2. Pendapatan petani dari non hutan rakyat I naf = Σ Pendapatan petani dari produk non agroforestri Keterangan: I naf : Pendapatan petani dari produk non agroforestri Pendapatan petani dari produk non agroforestri : Hasil perdagangan, peternakan, upahgaji, serta sumber pendapatan lainnya 3. Pendapatan total petani I tot = I af + I naf Keterangan: I tot : Jumlah pendapatan total rumah tangga petani I af : Pendapatan total dari produk agroforestri I naf : Pendapatan total dari produk non agroforestri 4. Presentase pendapatan dari agroforestri terhadap total pendapatan I af = I hr I tot × 100 Keterangan: I af : Presentase pendapatan dari agroforestri I hr : Pendapatan total dari agroforestri I tot : Pendapatan total rumah tangga petani 5. Menghitung total pengeluaran C tot = Σ C Keterangan: C tot : Total pengeluaran rumah tangga selama periode satu tahun C : Jumlah biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan 6. Presentase pendapatan total rumah tangga terhadap total pengeluaran I tot = I tot C tot ×100 Keterangan: I tot : Presentase pendapatan total rumah tangga terhadap total pengeluaran I tot : Pendapatan total rumah tangga C tot : Pengeluaran total rumah tangga BAB IV KONDISI UMUM LOKASI 4.1. Letak dan Batas Kondisi umum Desa Bangunjaya diperoleh dari dokumen Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Desa RKPDes Tahun 2010 berdasarkan Keputusan Kepala Desa Bangunjaya No: 14101XIIDES-2010. Desa Bangunjaya berada di Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor yang merupakan pemekaran dari Desa Rengasjajar pada tahun 1980 dengan luas wilayah 1.420,72 ha. Batas wilayah Desa Bangunjaya secara administratif dapat dirinci sebagai berikut : 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Ciomas. 2. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Rengasjajar. 3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Cintamanik. 4. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Argapura Desa Bangunjaya terdiri dari 5 dusun dengan 13 rukun warga RW dan 39 rukun tetangga RT dengan rinncian sebagai berikut : 1. Dusun I RW 1 s.d. RW 2 terletak di sebelah Barat 2. Dusun II RW 3 s.d. RW 6 terletak di sebelah Utara 3. Dusun III RW 7 s.d. RW 8 terletak di sebelah Timur 4. Dusun IV RW 9 s.d. RW 10 terletak di sebelah Selatan 5. Dusun V RW 11 s.d. RW 13 terletak di sebelah Selatan Berdasarkan kondisi topografi Desa Bangunjaya terletak pada ketinggian antara 100 – 150 mdpl. Sebagian besar wilayah Desa Bangunjaya adalah hutan wilayah dengan kemiringan antara 20° - 35°. Pada umumnya lahan yang terdapat di Desa Bangunjaya digunakan secara produktif. Luas lahan berupa sawah teknis seluas 50 ha, semi teknis 99 ha, tadah hujan 15 ha dan yang lainnya berupa pekarangan seluas 100 ha. Sementara hutan rakyat sendiri seluas 1.247 ha serta hutan negara seluas 173 ha.

4.2. Keadaan Penduduk

Dokumen yang terkait

Kontribusi Produk Agroforestri Terhadap Pendapatan Rumah Tangga (Nagori Simpang Raya Dasma, Kabupaten Simalungun)

7 82 104

KONTRIBUSI AGROFORESTRI TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI DESA SUKOHARJO 1 KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU

11 48 68

Posisi Pendapatan Kayu Rakyat Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Petani (Studi Kasus di Kecamatan Ciawi, Caringin dan Cijeruk, Kabupaten Bogor)

0 8 77

Analisis pendapatan rumah tangga petani hutan rakyat studi kasus di Desa Padasari, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat

3 13 66

Sistem Pengelolaan dan Kontribusi Hutan Rakyat Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Petani (Kasus di Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban, Propinsi Jawa Timur)

0 19 97

Sistem Pengelolaan dan Kontribusi Kebun Campuran terhadap Pendapatan Rumah Tangga di Desa Sukadamai, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa barat.

4 73 135

Pengaruh penguasaan lahan terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat (kasus: kampung Cijengkol, desa Cigudeg, kecamatan Cigudeg, kabupaten Bogor, provinsi Jawa Barat)

0 13 200

Persepsi Petani Terhadap Pola Pengelolaan Hutan Rakyat dan Kontribusi Hutan Rakyat Terhadap Pendapatan Rumah Tangga (Kasus di Kecamatan Cimalaka dan Conggeang Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat)

1 10 205

Analisis Finansial dan Kontribusi Hutan Rakyat terhadap Kesejahteraan Rumah Tangga Petani (di Desa Pasir Madang, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)

2 48 142

Kontribusi Pengelolaan Agroforestri Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Petani (Studi Kasus Di Desa Sukaluyu, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 4 36