Konsentrasi Phosfat P Uji Organoleptik

29 Berdasarkan Tabel 6. Dapat dilihat bahwa perlakuan 2, 3 dan 4 tidak berbeda nyata. Sementara perlakuan 0 memiliki nilai rendemen total paling rendah sebesar 77,93. Walaupun perlakuan 2, 3 dan 4 tidak berbeda nyata, namun pada perusahaan perbedaan 1-2 memiliki perbedaan yang cukup besar. Oleh karena itu jika dilihat secara matematis perlakuan 4 memberikan nilai rendemen total yang paling besar yaitu 88,21.

B. Konsentrasi Phosfat P

2 O 5 Pada Produk Akhir Penggunaan polifosfat pada industri udang harus digunakan sesuai dengan peraturan yang ada, baik peraturan di negara yang akan dituju maupun peraturan di dalam negeri. Menurut peraturan pangan international CODEX Codex Alimentarius Commission, 1992 penggunaan phosfat pada produk seafood tidak boleh lebih dari 0,5 dalam bentuk P 2 O 5. Hal ini juga diatur oleh pemerintah Indonesia yang diatur dalam MENKES RI No. 722MenkesPerIX88 yang juga menyatakan pada produk udang masak kandungan phosfat dalam bentuk P 2 O 5 tidak boleh lebih dari 0,5 . Pengukuran phosfat dilakukan triplo Lampiran 11a, 11b, 11c. Berikut konsentrasi phosfat pada produk udang setelah dimasak dari ke-4 perlakuan dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Konsentrasi Phosfat P 2 O 5 Pada Udang Masak Perlakuan Rata-rata Konsentrasi Phosfat 0,17 2 0,23 3 0,27 4 0,29 Jika dibandingkan dengan kandungan phosfat setelah perendaman pada Tabel 3 terjadi penurunan kadar phosfat. Hal ini disebabkan karena pengaruh proses pemasakan dan proses pendinginan. Berdasarkan analisis statistic Lampiran 11d, dari ke-4 sampel perlakuan memiliki rata-rata konsentrasi P 2 O 5 dibawah standar peraturan yang ada yaitu 0,5. Sehingga dapat dikatakan dari ke-4 perlakuan masih aman dan layak untuk dikonsumsi.

C. Uji Organoleptik

Pengujian organoleptik dilakukan dengan menggunakan metode uji rating kategori yang meliputi uji rasa, tekstur dan kenampakan. Nilai maksimum tiap-tiap aspek menurut standar PT. CPB adalah 5. Hasil uji organoleptik dapat dilihat pada Lampiran 12a. Uji organoleptik ini diikuti oleh 8 panelis terlatih. Secara rinci, hasil uji organoleptik dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Hasil Uji Organoleptik Perlakuan Nilai Rata-Rata Uji Rasa Uji Tekstur Uji Kenampakan 4,13 4,75 4,63 2 4,25 4,50 4,75 3 4,25 4,38 4,63 4 4,13 4,75 4,63 30 Dari tabel, dapat dilihat bahwa dari ke-4 perlakuan tidak berbeda nyata baik dari rasa, tekstur maupun kenampakan pada selang kepercayaan 95. Hal ini dikarenakan berdasarkan uji statistic nilai F tabel F hitung Lampiran 4b, 4c, 4d. Dari ke-4 perlakuan berdasarkan Tabel 8. memiliki rasa asin, tekstur yang elastis, kompak, padat, kenyal dan memiliki kenampakan warna kulit terang.

D. Analisis Biaya Produksi