Korelasi Antara Kadar Phosfat dan pH Udang dengan Nilai WHC
25
Perendaman udang tanpa menggunakan sodium tripolifosfat memiliki nilai WHC sebesar 29,31 mg H
2
O, sementara perendaman udang menggunakan 4 sodium tripolifosfat memiliki nilai WHC sebesar 61,34 mg H
2
O. Hal ini membuktikan bahwa polifosfat memiliki kemampuan dalam meningkatkan nilai WHC. Hasil WHC pada
penelitian ini lebih besar dibandingkan penelitian yang dilakukan oleh Abduh, hal ini dikarenakan waktu perendaman yang dilakukan pada penelitian lebih lama yaitu 3
jam. Peningkatan nilai WHC juga dimungkinkan dipengaruhi oleh pH. Fenomena ini dapat dijelaskan bahwa polifosfat memiliki nilai pH tinggi dan bersifat basa sehingga
udang yang direndam menggunakan larutan polifosfat gugus karboksil asam aminonya akan terdisosiasi. Hal tersebut dapat meningkatkan muatan dan
mengembangkan molekul protein yang disebabkan oleh melonggarnya jaringan protein sehingga terjadi peningkatan kapasitas menahan air karena terikatnya
molekul H
2
O pada gugus karboksil dan amino bebas protein Winarno, 1984. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, mekanisme polifosfat dalam
meningkatkan WHC adalah dengan meningkatkan pH. Pada perlakuan 4 dapat dilihat pada grafik tersebut memiliki nilai pH yang paling besar yaitu 7,45 Lampiran
5. Hal ini juga yang memberikan alasan bahwa perlakuan 4 memiliki nilai WHC yang paling tinggi. WHC menurun sampai pada pH titik isoelektrik protein-protein
daging antara 5,4 – 5,5. Pada pH isoelektrik ini protein daging tidak bermuatan
jumlah muatan positif sama dengan jumlah muatan negatif dan solubilitasnya minimal. Pada pH yang lebih tinggi dari isoelektriknya protein daging, sejumlah
muatan positif dibebaskan dan terdapat surplus muatan negatif yang mengakibatkan penolakan dari miofilamen dan memberi lebih banyak ruang untuk molekul air.
Demikian pula pada pH lebih rendah dari titik isoelektrik protein-protein daging, terdapat ekses muatan positif yang mengakibatkan penolakan miofilamen dan
member lebih banyak ruang untuk molekul-molekul air Bouton et al., 1971. Jadi pada pH lebih tinggi atau lebih rendah dari titik isoelektrik protein-protein daging ,
WHC meningkat. Hanya sangat jarang pH jatuh dibawah 5,0, karena enzim yang mempengaruhi glikolisis pascamati cenderung dinonaktifkan pada saat pH turun
sampai 5,4 – 5,5 yaitu titik isoelektrik protein otot daging. Oleh karena itu pH daging
udang harus dipertahankan diatas pH isoelektrik protein daging untuk mempertahankan nilai WHC.