96
antara Lembaga Ombudsman sebagai penyedia jasa layanan publik dengan masyarakat sebagai pengguna, diperoleh t hitung 3.615 dan probabilitas 0.001.
karena t hitung lebih besar dari t tabel 1.991 dan probabilitas lebih kecil dari 0.05 berarti Ho1 ditolak. Jadi kesimpulannya terdapat perbedaan yang signifikan
dalam hal persepsi terhadap kinerja Lembaga Ombudsman DIY antara eksternal sebagai pengguna dan kelompok internal LOD sebagai penyedia layanan.
C. Kerangka Pemikiran
1. Hubungan antara persepsi guru terhadap supervisi klinis dengan kinerja
guru SMA Negeri di Kabupaten Magelang
Kegiatan supervisi merupakan aktivitas pembinaan yang dilakukan oleh Kepala Sekolah guna meningkatkan kualitas guru dalam melaksanakan
pengajaran. Pembinaan dilakukan dengan memberikan layanan dan dorongan. Layanan dan dorongan yang di berikan berupa pemenuhan kebutuhan baik
kebutuhan guru sebagai pribadi, maupun kebutuhan dalam rangka memenuhi tuntutan tugasnya. Dalam memberikan layanan dan dorongan harus berdasarkan
pedoman dan menggunakan teknis serta disesuaikan dengan kebutuhan yang diinginkan guru, sehingga pelaksanaan supervisi dapat efektif.
Kepala sekolah selaku supervsor adalah individu-individu yang memiliki kemampuan dan motivasi sendiri-sendiri. Perbedaan kemampuan supervisor baik
dalam ketrampilan teknis, ketrampilam menejemen dan ketrampilan menjalin hubungan dengan guru serta latar belakang pendidikan dan pengalamannya,
sangat mempengaruhi hasil pelaksanaan supervisi. Melihat kompleknya layanan teknis supervisi dan kemampuan supervisor dalam menjalankan tugasnya, maka
97
diduga terdapat hubungan antara persepsi guru terhadap supervisi dengan kinerja guru SMA Negeri di Kabupaten Magelang.
2. Hubungan antara Bantuan yang diberikan supervisor dengan kinerja guru
SMA Negeri di Kabupaten Magelang
Jenis dan jumlah bantuan yang diberikan oleh Supervisor kepada guru dalam pelaksanaan supervisi akan mempengaruhi kemampuan dan ketrampilan guru
dalam melaksanakan tugasnya, yang pada gilirannya akan mempengaruhi kinerja guru dalam melaksanakan pengajaran. Apabila jenis dan bantuan semakin banyak
dan sesuai dengan kebutuhan guru, maka akan mendukung keberhasilan pelaksanaan supervisi. Dengan demikian diduga terdapat hubungan antara
bantuan supervisor terhadap kinerja Guru dalam melaksanakan pembelajaran dikelas.
3. Hubungan Persepsi guru terhadap supervisi klinis dan Bantuan supervisor