Pengujian Hipotesis Uji Ketepatan Parameter Penduga uji t Sumbangan Prediktor

112 membandingkan nilai chi 2 tabel. Bila nila chi2 hitung lebih kecil dari nilai chi2 tabel maka dapat disimpulkan bahwa model yang digunakan adalan linear Imam Ghozali, 2005: 155

d. Uji Independensi

Uji independensi digunakan untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas independen atau tidak. Prosedur uji independensi atau uji kecocokan dengan menggunakan koefisien korelasi moment produk product moment Karl Pearson. Menurut Budiyono 2004: 268, kekuatan relasi antara X dan Y dinyatakan dengan koefisien korelasi, koefisien korelasi linear X dan Y disajikan dengan r xy , didefinisikan sebagai berikut: [ ][ ] 2 2 2 2 xy Y - Y n X X n Y X - XY n r S S S - S S S S = Keterangan : R xy = koefisien korelasi X = Skor pertanyaan masing-masing butir Y = Skor total. Keputusan uji indepedensi bahwa variabel X dan Y disebut indepedensi, jika nilai r xy 0,8.

2. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi linear berganda. Analisis regresi yang mendasar pada model probabilistik, yang terdiri atas komponen 113 deterministik dan kesalahan random. Menurut pendapat Budiyono 2004: 279 dengan persamaan sebagai berikut: 2 2 1 1 ˆ X b X b b Y + + = Keterangan: Yˆ : kinerja guru X 1 : persepsi guru terhadap supervisi klinis X 2 : persepsi guru terhadap bantuan supervisor b : Parameter Penduga

3. Uji Ketepatan Parameter Penduga uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui atau menguji pengaruh dari satu variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Untuk mencari nilai t hitung digunakan bantuan program SPSS, sedangkan untuk menentukan signifikan tidaknya nilai tersebut dilihat dari nilai sig hasil perhitungan SPSS, atau dengan cara membandingkan nilai t hitung dengan t tabel , dengan ketentuan apabila t hitung t tabel atau –t hitung -t tabel, maka H ditolak. Ini berarti signifikans. Sebaliknya, apabila –t tabel t hitung t tabel, maka H diterima yang berarti tidak signifikans.

4. Uji Ketepatan Model

a. Uji F

Menurut Mudrajad Kuncoro 2001: 98 menyebutkan uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. 114 Untuk mengetahui besarnya nilai F digunakan analisis regresi dengan bantuan SPSS. Adapun untuk mengetahui ada tidaknya hubungan variabel bebas dan variabel terikat dengan cara membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel pada uji 1 sisi, dengan ketentuan apabila F hitung F tabel maka H ditolak. Ini berarti signifikans. Sebaliknya, apabila F hitung F tabel , maka H diterima yang berarti tidak signifikans.

b. Koefisien Determinasi R

2 Menurut Budiyono 2004: 288 koefisien determinasi R 2 pada intinya digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variabel yang terikat. Rumus R 2 : 2 ... 12 . ... 12 . k y k y R R =

5. Sumbangan Prediktor

Sumbangan prediktor digunakan untuk mengetahui berapa sumbangan kontribusi masing-masing variabel bebas. Ada dua jenis sumbangan, yaitu sumbangan efektif dan sumbangan relatif. Jumlah sumbangan efektif untuk semua variabel sama dengan koefisien determinasi, sedangkan jumlah sumbangan relatif untuk semua variabel bebasnya sama dengan 1 atau 100 Budiono, 2004: 293. 115 a. Sumbangan Relatif 1 Sumbangan relatif Persepsi guru terhadap supervisi klinis SR X 1 = å å å + 2 1 1 Y X Y X Y X x100 2 Sumbangan relatif bantuan supervisor SR X 2 = å å å + 2 1 2 Y X Y X Y X x100 b. Sumbangan Efektif 1 Sumbangan Efektif persepsi guru terhadap supervisi klinis SE X 1 = b x1 x r xy1 x 100 2 Sumbangan Efektif bantuan supervisor SE X 2 = b x2 x r xy2 x 100

I. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian sejak mulai hingga selesai dilakukan dengan langkah- langkah sebagai berikut: 1. Observasi dan studi pustaka Sebelum dilakukan penelitian yang sesungguhnya terlebih dahulu peneliti mengadakan studi pendahuluan yaitu mengunjungi tempat penelitian dan melakukan observasi terhadap bahan-bahan pustaka yang terkait dengan penelitian. Studi pendahuluan dimaksudkan untuk mencari informasi yang diperlukan agar masalahnya menjadi lebih jelas dan mencari teori-teori yang mendukungnya. 116 2. Penentuan perumusan masalah Setelah diperoleh informasi yang cukup dari studi pendahuluan maka masalah yang akan diteliti menjadi jelas, sehingga permasalahan yang akan diteliti menjadi terfokus. 3. Penentuan tujuan penelitian Melalui tujuan penelitian akan dapat ditemukan arah sasaran yang ingin dicapai dalam status penelitian. Tujuan penelitian ditetapkan berdasarkan permasalahan yang diteliti. 4. Kerangka Teoritis Kerangka teoritis merupakan suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu. 5. Menentukan hipotesis Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan yang diteliti sampai terbukti melalui data yang terkumpul. 6. Metode Analisis Metode analisis yang digunakan dalam menganalisis data menggunakan teknik analisis regresi linear berganda dengan persamaan sebagai berikut: 2 2 1 1 ˆ X b X b b Y + + = 7. Pengumpulan data dan interprestasi data Data yang telah terkumpul melalui angket yang diperoleh dari responden yang selanjutnya dilakukan analisis dan diperoleh interprestasi hasil. 117 8. Logika deduktif Dari hasil analisis dapat terjawab apakah hipotesis diterima atau ditolak dan sekaligus menjawab pertanyaan dalam rumusan masalah. Dari uraian langkah-langkah tersebut di atas, maka dapat dijelaskan dengan gambar yang terlihat di bawah ini: Gambar 2. Prosedur Penelitian Mudrajad Kuncoro, 2003: 25 Observasi Perumusan masalah Tujuan penelitian Kerangka teoritis Hipotesis Metode analisis Pengumpulan data dan interprestasi hasil Logika deduktif Laporan 118

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Diskripsi Data Penelitian

Program yang digunakan untuk menganalisis data hasil penyebaran angket seperti terlampir pada lampiran 6 halaman 111 yang kemudian dilakukan rekapitulasi analisis seperti terlampir pada lampiran 7 halaman 115 adalah program SPSS. Sesuai dengan hasil analisis statistik deskriptif seperti terlampir pada lampiran 8 halaman 135, maka karakteristik variabel penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Data Persepsi Guru Terhadap Supervisi Klinis X

1 Tabel 3: Statistik Persepsi Guru Terhadap Supervisi Klinis X 1 Berdasarkan tabel frekuensi di atas dapat diketahui data persepsi guru terhadap supervisi klinis yang berasal dari angket dengan skor terendah 50 dan tertinggi 96. Dengan demikian, rentangan skor yang muncul adalah sebesar 46 dari 50 sampai 96. Angka-angka ini kemudian dianalisis dan hasilnya adalah sebagai berikut: Statistics X1 182 79.0000 80.0000 78.00 10.8046 116.7403 46.00 50.00 96.00 14378.00 Valid Missing N Mean Median Mode Std. Deviation Variance Range Minimum Maximum Sum

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Supenrisi Klinis untuk Meningkatkan Kinerja Guru PAI di SMP Negeri 98 Jakarta (Penelitian Kualitatif di SMP Negeri 98 Jakarta).

11 204 123

HUBUNGAN PERSEPSI GURU TENTANG IMPLEMENTASI SUPERVISI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU DI SMP NEGERI KABUPATEN LABUHAN BATU.

0 1 28

HUBUNGAN IKLIM KERJASAMA DAN PELAKSANAAN SUPERVISI DENGAN KINERJA GURU DI SEKOLAH MENENGAH ATAS KOTA MEDAN.

0 0 30

HUBUNGAN PERSEPSI GURU TERHADAP SUPERVISI PEMBELAJARAN DAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KINERJA GURU SMA NEGERI KABUPATEN LANGKAT.

0 0 25

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERSEPSI GURU TERHADAP SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI DI KOTA MEDAN.

0 2 21

KONTRIBUSI SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN KINERJA GURU TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN:Studi tentang Persepsi Guru atas Supervisi Akademik Kepala Sekolah dan Kinerja Guru Terhadap Efektivitas Pembelajaran di SMA Negeri se-Kabupaten Indramayu.

7 30 69

Hubungan supervisi kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru sekolah menengah atas : survei guru-guru Sekolah Menengah Atas se-Kota Yogyakarta.

1 3 125

Hubungan persepsi guru terhadap supervisi klinis dan bantuan supervisor dengan kinerja guru sekolah menengah atas negeri di Kabupaten Magelang.

0 0 14

Hubungan supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru : studi kasus guru-guru sekolah menengah atas di Kota Yogyakarta - USD Repository

0 2 147

Hubungan supervisi kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru sekolah menengah atas : survei guru-guru Sekolah Menengah Atas se-Kota Yogyakarta - USD Repository

0 0 123