hal yang harus dipenuhi. Dengan kata lain, iklan yang efektif harus mendapatkan perhatian attention getting, menarik interesting, serta dapat mengingatkan
remembering. Ia juga mengemukakan hal secara lebih terperinci, alternatif- alternatif yang dapat dilakukan untuk melakukan hal-hal di atas : pada sebuah
iklan televisi, terdapat elemen-elemen yang terkandung di dalamnya yang dapat dilihat melalui elemen audio, slogan, talent, props produk dan logo, serta setting
warna dan nuansa.
2.2 Kerangka Pemikiran
Komunikasi pemasaran terdiri atas empat bauran, yaitu produk product, tempat place, harga price, dan promosi promotion. Salah satu bentuk
promosi yang paling banyak digunakan oleh produsen untuk memasarkan produknya ialah dengan iklan. Media yang hingga saat ini masih dianggap
sebagai media yang cukup efektif untuk beriklan adalah televisi, sehingga masih banyak perusahaan yang mengiklankan produknya melalui media ini. Di antara
banyaknya perusahaan yang mempromosikan produk-produknya melalui iklan televisi, terdapat pula PT Lasallefood Indonesia dengan produk andalannya, yaitu
Sirup Marjan Boudoin. Sebuah iklan televisi terdiri atas beberapa unsur yang kemudian
membentuk suatu iklan secara utuh. Unsur-unsur tersebut di antaranya adalah audio, slogan, talent model, props produk, logo, setting warna, nuansa, dan
adegan. Unsur-unsur tersebut juga terdapat dalam iklan televisi dari Sirup Marjan yang ditayangkan pada periode Ramadhan 2010. Iklan Marjan tersebut
kemudian disaksikan oleh khalayak media televisi dengan berbagai latar belakang yang berbeda.
Khalayak media televisi memiliki karakteristik yang beragam. Bungin dalam Ariyanti 2006 menyatakan bahwa usia, kemampuan intelektual, jenis
kelamin, kebutuhan individu terhadap produk, jasa, dan gagasanide yang diiklankan akan mempengaruhi mereka dalam memberikan maknamerespon
lambang dalam iklan. Dalam penelitian ini, karakteristik khalayak yang diambil untuk diteliti di antaranya ialah jenis kelamin, usia, agama, dan durasi menonton
televisi. Testiandini 2006 menyatakan perbedaan pola dan pengaruh menonton
televisi berdasarkan perbedaan karakteristrik individu. Perbedaan pola dan
pengaruh menonton televisi berdasarkan karakteristik individu adalah sebagai berikut.
Menurut Kuswanto dalam Testiandini 2006, responden laki-laki menunjukkan motivasi yang rendah untuk memenuhi kebutuhan kognitifnya dari
menonton televisi. Sebaliknya, responden wanita menunjukkan motivasi yang sangat tinggi untuk memenuhi kebutuhan kognitif dengan menonton televisi.
Riana dan Purwanto dalam Testiandini 2006 menyatakan bahwa laki-laki lebih menyukai menonton televisi seperti kuis, acara olahraga dan film aksi,
sedangkan perempuan lebih menyukai menonton sinetron, telenovela, dan infotainment.
Hasil penelitian Kuswanto dalam Testiandini 2006 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang cukup berarti antara karakteristik usia responden
dengan motivasi menonton televisi untuk memenuhi kebutuhan kognitif. Semakin rendah usia responden maka semakin semakin rendah pula motivasi menonton
televisi untuk memenuhi kebutuhan kognitif. Selain itu, hasil penelitian Bajari dalam Testiandini 2006 juga menunjukkan bahwa semakin tua usia ternyata
responden semakin lebih banyak mencurahkan waktu untuk melakukan kontak dengan media massa.
Karakteristik agama responden dalam penelitian ini diduga memiliki hubungan dengan aspek pengetahuan knowledge dan kesukaan liking
responden pada iklan-iklan Marjan edisi Ramadhan 2010. Hal ini dilihat dari segi masa penayangan iklan yang bertepatan dengan waktu dimana umat Islam di
seluruh Indonesia melaksanakan ibadah puasa Ramadhan dan tema dari iklan- iklan Marjan tersebut yang khusus bertemakan bulan Ramadhan pula.
Menurut Sari dalam Testiandini 2006, terpaan media media exposure adalah upaya untuk mencari data yang dilakukan oleh khalayak mengenai
pengunaan media yang mencakup jenis media, frekuensi penggunaan, dan durasi penggunaan media.
Rakhmat dalam Imelda 2005 menggambarkan keterkaitan antara hubungan durasi dengan isi media, yaitu semakin banyak
intensitas waktu yang diluangkan individu dalam mengkonsumsi rangkaian acara yang dihadirkan media, maka loyalitas akan semakin meningkat. Dinar dalam
Ariyanti 2006 menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat keterdedahan khalayak terhadap iklan, makan semakin tinggi pula tingkat perhatian dan tingkat
ketertarikan khalayak terhadap iklan.
Karakteristik tersebut kemudian akan dikaitkan pada aspek kognitif pengetahuanknowledge dan aspek afektif kesukaanliking yang merupakan
suatu tolak ukur dalam melihat dampak suatu iklan sebagai salah satu media komunikasi antara perusahaan dengan konsumennya dampak komunikasi.
Dalam penelitian ini, pengetahuan diukur mulai dari tahap how to knowledge dan principle knowledge, yaitu pengetahuan teknis dan pengetahuan prinsipil karena
pengetahuan tahap pertama sama dengan tahap awareness. Efek kognitif merupakan efek yang terjadi pada alam pikiran. Efek ini dibagi menjadi dua,
yaitu : 1. Kesadartahuan awareness : sadar atau tidaknya khalayak terhadap
adanya iklan Sirup Marjan. 2. Pengetahuan knowledge : pengetahuan responden akan iklan Sirup
Marjan yang mencakup audio, slogan, talent, props, serta setting. Selain efek kognitif, pengukuran dampak komunikasi juga dilihat pada
efek afektif responden terhadap iklan-iklan Marjan. Efek afektif merupakan efek yang terjadi pada alam perasaan. Efek ini juga dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Kesukaan liking : rasa suka atau tidak suka yang dimiliki responden terhadap iklan-iklan Sirup Marjan.
2. Preferensi preference : kecenderungan untuk memilih satu merek tertentu dibandingkan merek-merek lain dari produk yang sejenis setelah
melihat iklan-iklan Sirup Marjan.
Aspek Kognitif
a. Awareness Kesadartahuan • Kesadartahuan responden terhadap iklan-iklan sirup.
• Pengenaan media pada iklan Sirup Marjan di beberapa stasiun televisi terhadap responden.
• Kesadartahuan responden terhadap versi iklan Sirup Marjan. b. Knowledge Pengetahuan
1. Pengetahuan TeknisHow To Knowledge
• Pengetahuan responden terhadap unsur audio pada iklan televisi Sirup Marjan.
• Pengetahuan responden terhadap unsur talentmodel pada iklan televisi Sirup Marjan.
• Pengetahuan responden terhadap setting iklan televisi Sirup Marjan. 2. Pengetahuan
PrinsipilPrinciple knowledge Pengetahuan responden terhadap makna pesan, apakah sesuai dengan
keinginan yang disampaikan iklan televisi Sirup Marjan.
Aspek Afektif
a. Suka atau tidak suka liking • Rasa suka terhadap iklan televisi Sirup Marjan.
• Rasa suka terhadap modeltalent. • Rasa suka terhadap lagunarasi iklan.
• Rasa suka terhadap setting iklan. • Unsur yang paling disukai responden.
b. Preferensi preference Preferensi responden mengenai Sirup Marjan dengan kategori merek sejenis.
Gambar 3. Kerangka Penelitian
2.2.1 Hipotesis Penelitian
1. Diduga terdapat hubungan antara karakteristik dengan tingkat pengetahuan knowledge dan tingkat kesukaan liking yang dimiliki
responden pada iklan-iklan Marjan edisi Ramadhan 2010. 2.
Diduga terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan knowledge dan tingkat kesukaan liking responden pada iklan-iklan Marjan edisi
Ramadhan 2010. Komunikasi Pemasaran
Iklan televisi Sirup Marjan
Elemen-elemen Iklan -
Audio, slogan
- Talent
- Props produk, logo
- Setting warna, nuansa
- Adegan
Khalayak audiens -
Jenis kelamin
- Usia
- Agama
- Durasi menonton TV
Aspek Kognitif : - Awareness
Kesadartahuan - Knowledge
Pengetahuan Aspek Afektif :
- Liking suka
atau tidak suka
- Preference
preferensi
2.2.2 Definisi Operasional
1. Komunikasi Pemasaran adalah usaha yang dilakukan oleh produsen perusahaan untuk menyampaikan pesan tentang keberadaan produk-
produknya di pasar kepada publik. 2. Iklan televisi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yang digunakan
sebagai sarana promosi yang ditayangkan pada media televisi dalam bentuk audio visual.
a. Audio adalah elemen iklan yang berbentuk suara. b. Slogan adalah pernyataan atau susunan kata tertentu yang menjelaskan
singkat suatu produk atau jasa layanan yang diulang-ulang sehingga mudah
diingat publik.
c. Talent adalah model yang memeragakan suatu adegan dalam tayangan iklan.
d. Props adalah atribut yang melekat pada produk yang diiklankan termasuk logo produk.
e. Setting adalah latar belakang yang terdapat pada suatu tayangan iklan termasuk unsur warna dan nuansa.
f. Adegan adalah tindakan-tindakan yang dilakukan model dalam iklan yang kemudian akan membentuk suatu jalan cerita dari iklan tersebut.
3. Khalayak sasaran adalah bagian dari publik yang menjadi target penjualan suatu produk.
a. Jenis kelamin adalah sifat fisik responden sebagaimana yang tercatat dalam kartu identitas yang dimiliki responden. Diukur dengan skala
nominal 1 laki-laki dan 2 perempuan. b. Usia adalah lamanya seseorang hidup, terhitung sejak dia dilahirkan
hingga saat dia menjadi responden penelitian ini. Hal ini diukur dengan skala ordinal 1 muda usia 16-25 tahun, 2 dewasa awal 26-35 tahun,
dan 3 dewasa madya 36-45 tahun. c. Agama adalah keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang dianut
oleh seseorang. Dalam penelitian ini diukur dengan skala nominal dan dikategorikan menjadi 1 Islam dan 2 Non-Islam.
d. Durasi menonton televisi adalah banyaknya waktu yang dihabiskan seseorang untuk menonton tayangan televisi dalam sehari dan
dinyatakan dalam ukuran jam. Hal ini diukur dengan skala ordinal 1 rendah satu hingga empat jam per hari, 2 sedang lima hingga
sembilan jam per hari, dan 3 tinggi lebih dari sembilan jam per hari. 4. Aspek kognitif adalah aspek intelektualitas seseorang yang mencakup
kesadartahuan awareness dan pengetahuan knowledge. Hal ini diukur pada tingkat pengetahuan knowledge dengan skala ordinal yaitu 1 rendah
skor 0-17, 2 sedang skor 18-35, dan 3 tinggi skor 36-50. 5. Aspek afektif adalah aspek yang berkaitan dengan perasaan dan emosi
seseorang yang mencakup rasa suka atau tidak suka liking dan preferensi preference. Hal ini diukur pada tingkat kesukaan liking dengan skala
ordinal 1 rendah skor 75-150, 2 sedang skor 151-225, dan 3 tinggi 226-300.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian survai. Umumnya pengertian survai dibatasi pada pengertian survai sampel, dimana informasi
dikumpulkan dari sebagian populasi sampel untuk mewakili seluruh populasi. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif explanatory research, yaitu
penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel- variabel melalui pengujian hipotesa Singarimbun dan Effendi, 1989. Penelitian
ini menggunakan pendekatan kuantitatif, untuk mendapatkan data dan informasi mengenai karakteristik responden, tingkat pengetahuan knowledge dan tingkat
kesukaan liking pada iklan-iklan Marjan edisi Ramadhan 2010.
3.2 Lokasi dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di daerah lingkar kampus Institut Pertanian Bogor Dramaga, tepatnya di Desa Babakan, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor,
Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi tersebut dilakukan dengan cara sengaja purposive berdasarkan pertimbangan bahwa Desa Dramaga berada di
perbatasan antara lingkungan kota dan desa sehingga menarik untuk diteliti serta masih berada di daerah lingkar kampus Institut Pertanian Bogor sehingga mudah
dijangkau oleh peneliti. Penelitian dilakukan selama ± tiga bulan untuk mendapatkan data yang akurat, sejak bulan September 2010 hingga November
2010.
3.3 Populasi dan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah jenis nonprobability sampling, yaitu incidental sampling. Maksud dari teknik ini ialah mengambil
sampel secara sembarang, asal memenuhi syarat sebagai sampel dari populasi tertentu asal menemukan yang memenuhi ketentuan atau persyaratan.
Persyaratan sampel dari populasi dalam penelitian ini adalah orang-orang yang pernah menyaksikan iklan Sirup Marjan dan bertempat tinggal di dalam wilayah
Desa Babakan.