untuk menutupi fraud sehingga timbul perbedaan angka-angka. Pembagian tugas dan tanggung jawab yang tidak jelas juga dapat
memicu seseorang melakukan fraud karena karyawan dapat bertindak semena-mena.
Dalam melakukan suatu transaksi yang penting diperlukan beberapa orang untuk menanganinya agar karyawan tidak dapat memanipulasi
transaksi yang telah terjadi. Setiap melakukan transaksi juga harus dilengkapi dengan bukti-bukti yang jelas. Perkembangan perusahaan
yang sulit juga dapat menimbulkan niat seseorang untuk melakukan fraud dikarenakan kondisi individual yang ingin menunjang
kehidupannya.
2.3.4 Unsur-Unsur Fraud
Menurut Effendi 2006 yang disampaikan dalam seminarperkuliahan umum, unsur-unsur fraud
antara lain “sekurang-kurangnya melibatkan dua pihak collusion, tindakan
penggelapanpenghilangan atau false representation dilakukan dengan sengaja, menimbulkan kerugian nyata atau potensial atas
tindakan pelaku fraud”. Unsur-unsur fraud atau penipuan menurut Tunggal 2011 : 96
antara lain sebagai berikut pertama, suatu perjanjian palsu dari fakta material, atau dalam
kasus tertentu suatu pendapat. Kedua, keinginan melakukan suatu tindakan yang salah atau untuk mencapai suatu tujuan
yang tidak konsisten dengan peraturan atau kebijakan publik.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Ketiga, menyamar suatu tujuan melalui pemalsuan dan kesalahan representasi untuk melaksanakan suatu rencana.
Keempat, kepercayaan pelanggar terhadap kelalaian atau ketidaktelitian dari korban. Kelima, penyembunyian dari
kejahatan
2.3.5 Klasifikasi Fraud
Fraud dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam menurut Association of Certified Fraud Examinations ACFE yaitu:
a. Kecurangan Laporan Keuangan Financial Statement Fraud
Fraud yang dilakukan oleh manajemen yaitu dalam bentuk salah
saji material laporan keuangan yang merugikan investor dan kreditor. Fraud ini dapat bersifat finansial atau non finansial.
b. Penyalahgunaan Aset Asset Misappropriation
Penyalahgunaan aset dapat digolongkan ke dalam ‘kecurangan kas’ dan kecurangan atas persediaan dan aset lainnya, serta
pengeluaran-pengeluaran biaya secara curang fraudulent disbursement
c. Korupsi Corruption
Korupsi terjadi apabila memenuhi tiga kriteria yang merupakan syarat bahwa seseorang bisa dijerat undang-undang korupsi,
ketiga syarat itu adalah : 1 melawan hukum, 2 memperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi, 3 merugikan
keuangan negara atau perekonomian negara.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Menurut Tunggal 2011 : 82 fraud terbagi dalam beberapa jenis yaitu :
a. Kecurangan Korporasi Corporate Fraud
Kecurangan korporasi atau kejahatan ekonomi economic crime biasanya dilakukan oleh pejabat, eksekutif, atau
manajemen pusat laba dan perusahaan publik untuk memuaskan kebutuhan ekonomis jangka pendek mereka.
b. Kecurangan Pelaporan Keuangan Fraudulent Financial
Reporting Contoh kecurangan ini adalah 1 memanipulasi, memalsukan,
atau mengubah catatan atau dokumen. 2 menyembunyikan atau menghilangkan pengaruh transaksi yang lengkap dari
dokumen. 3 mencatat transaksi tanpa substansi. 4 salah menerapkan kebijakan akuntansi. 5 gagal mengungkapkan
informasi yang signifikan.
c. Kecurangan Manajemen Management FraudWhite Collar-
Crime Tujuan
white collar-crime adalah untuk mencuri jumlah uang yang besar daripada jumlah uang yang kecil, dan modus
operasinya adalah dengan menggunakan teknologi dan komunikasi massa daripada tindakan brutal dan alat-alat
kasar.
d. Kegagalan Audit Audit Failure
Kegagalan audit mengakibatkan kantor akuntan publik berhadapan dengan litigasi yang mahal dan kehilangan
reputasi. Kegagalan audit disebabkan : 1 kesalahan interpretasi auditor terhadap prinsip akuntansi yang berlaku
umum GAAP. 2 kesalahan interpretasi terhadap standar auditing yang berlaku umum GAAS atau implementasi
GAAS. 3 kesalahan karena adanya kecurangan.
e. Kecurangan Karyawan Employee Fraud
Kecurangan karyawan biasanya melibatkan perpindahan aktiva dari pemberian kerja. Kadang-kadang merupakan
suatu tindakan langsung dari pencurian atau manipulasi.
Fraud juga dapat terjadi pada perusahaan dengan menggunakan sistem komputerisasi. Computer fraud dilakukan dengan beberapa
cara, diantaranya dengan menyalahgunakan waktu komputer atau
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
mencuri sumber daya komputer dan memanipulasi data atau memasukkan data yang tidak benar.
2.3.6 Cara Mencegah Fraud