Pasal 372 Penggelapan : dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah
kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan.
Pasal 378 Perbuatan Curang : dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan
hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan,
menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi utang maupun menghapuskan
piutang. Pasal 369 : merugikan pemberi piutang dalam keadaan pailit.
Pengertian lainnya dikemukakan oleh Hopwood et al dalam Tunggal 2011 : 4 “fraud means by which a person can achieve an
advantage over another by false suggestion or suppression of the truth”. Yang bisa diartikan bahwa fraud berarti dimana seseorang
dapat mencapai keunggulan atas yang lain dengan sugesti palsu atau penindasan kebenaran.
2.3.2 Penyebab Terjadinya Fraud
Faktor-faktor yang menyebabkan fraud terjadi yaitu pertama karena adanya peluang opportunity, dengan mempunyai pengetahuan
pelaku dapat melihat peluang mewajarkan aktivitas fraud mereka demi untuk mendapatkan kekayaan dan keuntungan. Kedua, tekanan
pressure dimana keadaan finansial atau non finansial merupakan dorongan paling biasa untuk melakukan fraud. Ketiga, rasional
rationalization terjadi karena sikap iri hati, dendam, marah, ingin cepat kaya dan percaya mereka hebat dapat menjadi pendorong
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
untuk seseorang melakukan fraud. Faktor-faktor ini lebih dikenal sebagai fraud triangle atau segitiga fraud.
Penyebab fraud yang dijelaskan Bologna dengan GONE theory dalam Soepardi 2010 : 6 terdiri dari empat faktor yaitu :
1. Greed keserakahan, berkaitan dengan adanya perilaku
serakah yang secara potensial ada di dalam diri setiap orang.
2. Opportunity kesempatan, berkaitan dengan keadaan
organisasi atau instansi masyarakat yang sedemikian rupa sehingga terbuka kesempatan bagi seseorang untuk
melakukan fraud terhadapnya. 3.
Needs kebutuhan, berkaitan dengan faktor-faktor yang dibutuhkan oleh individu untuk menunjang hidupnya yang
menurutnya wajar. 4.
Exposure pengungkapan, berkaitan dengan tindakan atau konsekuensi yang akan dihadapi oleh pelaku fraud apabila
pelaku ditemukan melakukan fraud.
2.3.3 Tanda-Tanda Terjadinya Fraud
Fraud dapat sedini mungkin terdeteksi jika manajemen atau internal auditor jeli melihat tanda-tanda fraud tersebut. Tunggal 2011 : 114
menyatakan tanda-tanda fraud tersebut beberapa diantaranya yaitu : 1.
Terdapat perbedaan angka laporan keuangan yang mencolok dengan tahun-tahun sebelumnya.
2. Tidak ada pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas.
3. Seseorang menangani hampir semua transaksi yang penting.
4. Transaksi yang tidak didukung oleh bukti yang memadai.
5. Perkembangan perusahaan yang sulit.
Dari penjelasan di atas, dapat diketahui dengan jelas tanda-tanda fraud dapat dilihat dari perbedaan angka laporan keuangan yang
mencolok dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena adanya manipulasi laporan keuangan yang dilakukan oleh pelaku
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
untuk menutupi fraud sehingga timbul perbedaan angka-angka. Pembagian tugas dan tanggung jawab yang tidak jelas juga dapat
memicu seseorang melakukan fraud karena karyawan dapat bertindak semena-mena.
Dalam melakukan suatu transaksi yang penting diperlukan beberapa orang untuk menanganinya agar karyawan tidak dapat memanipulasi
transaksi yang telah terjadi. Setiap melakukan transaksi juga harus dilengkapi dengan bukti-bukti yang jelas. Perkembangan perusahaan
yang sulit juga dapat menimbulkan niat seseorang untuk melakukan fraud dikarenakan kondisi individual yang ingin menunjang
kehidupannya.
2.3.4 Unsur-Unsur Fraud