Bioetanol Isolasi Khamir dari Nira, Tuak dan Laru Asal Pulau Nias dan Uji Kemampuannya dalam Memproduksi Bioetanol dari Limbah

Ada beberapa karakteristik mikroorganisme yang digunakan untuk fermentasi antara lain mempunyai kemampuan tumbuh dan berkembang biak dengan cepat dalam substrat yang sesuai, dapat menghasilkan enzim dengan cepat untuk mengubah glukosa menjadi alkohol, mempunyai daya fermentasi yang tinggi terhadap glukosa, fruktosa, galaktosa dan maltosa, mempunyai daya tahan dalam lingkungan dengan kadar alkohol yang relatif tinggi, serta tahan terhadap mikroorganisme lain Minier dan Goma, 1982.

2.5 Bioetanol

Bioetanol merupakan cairan hasil proses fermentasi gula dari sumber karbohidrat pati menggunakan bantuan mikroorganisme. Bioetanol adalah cairan tak berwarna dengan karakteristik antara lain mudah menguap, mudah terbakar, larut dalam air, tidak karsinogenik dan jika terjadi pencemaran tidak memberikan dampak lingkungan yang signifikan. Seftian et al., 2012. Bioetanol adalah salah satu bahan bakar alternatif yang dapat diperbaharui, ramah lingkungan, dan menghasilkan gas emisi karbon yang rendah dibandingkan dengan bensin atau sejenisnya. Beberapa negara maju telah lebih dahulu mengembangkan bioetanol sebagai biofuel, Indonesia tidak mau tertinggal untuk turut serta mengembangkan etanol sebagai bahan bakar alternatif Khairani, 2007. Pada saat ini, pengembangan produksi bioetanol di Indonesia sedang berkembang pesat. Penggunaan bioenergi secara luas dikenal ramah lingkungan dan dapat meningkatkan performa dari kendaraan. Produksi bioetanol juga dapat secara langsung bermanfaat pada sektor pertanian karena produksi bioetanol dapat memanfaatkan beberapa produk pertanian seperti singkong, jagung, kentang, sagu, dan talas Sondari et al., 2006. Bahan baku untuk proses produksi bioetanol diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu gula, pati, dan selulosa. Sumber gula berasal dari gula tebu, gula bit, molase dan buah-buahan, dapat langsung dikonversi menjadi etanol. Sumber dari bahan berpati seperti jagung, singkong, kentang dan akar tanaman harus dihidrolisis terlebih dahulu menjadi gula. Sumber lainnya yaitu selulosa berasal dari kayu, limbah pertanian, limbah pabrik pulp dan kertas, semuanya harus dikonversi menjadi gula. Namun sumber gula dan bahan berpati dapat Universitas Sumatera Utara menimbulkan permasalahan baru jika dikonversi terus menerus menjadi bioetanol karena bahan-bahan tersebut berpotensi juga sebagai bahan pangan Lin et al., 2006.

2.6 Pemanfaatan Limbah Untuk Produksi Bioetanol