Waktu dan Tempat Isolasi Khamir

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April 2016 sampai dengan Agustus 2016 di Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara, Medan.

3.2 Isolasi Khamir

Sampel nira, tuak dan laru diambil dari Pulau Nias pada dua lokasi yang berbeda. Nira aren, tuak aren dan laru dari kulit pohon durian diambil dari Desa Hilimbowo, Gunungsitoli Selatan. Nira kelapa, tuak kelapa dan laru dari kulit pohon golikhe diambil dari Desa Humene, Gunungsitoli Idanoi. Sebanyak 100 ml sampel cair dimasukkan ke dalam sampel cup steril kemudian disimpan di dalam cool box, sedangkan sampel padat dimasukkan ke dalam kantong plastik dan dibawa ke laboratorium untuk diisolasi. Isolasi khamir dari nira dan tuak dilakukan dengan menggunakan media Glucose Yeast Pepton Agar GYPA. Sebanyak 1 ml sampel dilarutkan dalam 10 ml NaCl fisiologis. Pengenceran dilakukan dengan seri 10 -2 , 10 -3 , 10 -4 dan 10 -5 . Suspensi diinokulasikan sebanyak 0,1 ml dari masing-masing pengenceran dan disebar ke media GYPA. Kultur diinkubasi selama 48 jam pada suhu ambien Naiola, 2008. Khamir pada laru ditumbuhkan dalam media pengkayaan enrichment media Lampiran 1 Halaman 39 sebelum diisolasi. Potongan laru dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang berisi 25 ml media pengkayaan dan diinkubasi pada suhu ambien selama 14 hari. Sebanyak 1 ml kultur biakan dilarutkan ke dalam 10 ml NaCl fisiologis. Pengenceran dilakukan dengan seri 10 -2 , 10 -3 , 10 -4 dan 10 -5 . Suspensi diinokulasikan sebanyak 0,1 ml dari masing-masing pengenceran dan disebar ke media pengkayaan dengan penambahan agar 2. Kultur diinkubasi selama 48 jam pada suhu ambien. Keseluruhan strain khamir yang didapat, Universitas Sumatera Utara dimurnikan, dan disimpan dalam media miring GYPA dalam refrigerator hingga pekerjaan selanjutnya Sniegowski et al., 2002.

3.3 Pengamatan Morfologi Khamir