Pembuatan Starter Penyiapan Medium Fermentasi Produksi Bioetanol

diinokulasikan ke dalam 50 ml media glukosa 10 gl; Yeast extract 1,0 gl; KH 2 PO 4 0,1 gl; MgSO 4 .7H 2 O 0,1 gl; dan NH 4 2 SO 4 , 0,1 gl dalam erlenmeyer, kemudian diinkubasi pada suhu ambien selama 24 jam menggunakan orbital shaker dengan kecepatan 100 rpm Samsuri et al., 2007.

3.8 Pembuatan Starter

Kultur biakan khamir hasil peremajaan digunakan untuk pembuatan starter. Sebanyak 50 ml media hasil sakarifikasi dipisahkan dari miselium A. niger menggunakan Kertas Whatmann No. 42 secara aseptis. Media hasil sakarifikasi tersebut akan digunakan sebagai medium fermentasi oleh khamir. Hasil penyaringan ditampung dalam erlenmeyer 100 ml yang telah steril. Sebanyak 10 vv kultur biakan khamir hasil peremajaan dengan OD 600 = 0.1 diinokulasikan ke dalam media hasil sakarifikasi medium fermentasi, diinkubasi selama 24 jam pada suhu ambien diatas shaker dengan kecepatan 100 rpm Samsuri et al., 2007.

3.9 Penyiapan Medium Fermentasi

Media hasil sakarifikasi oleh jamur A. niger dipisahkan dari miselium jamur dengan menggunakan Kertas Whatmann No. 42 secara aseptis. Proses penyaringan ini akan menghasilkan media cair yang bebas dari spora maupun miselium jamur A. niger dan selanjutnya digunakan sebagai medium fermentasi. Medium fermentasi ditampung di dalam erlenmeyer 1000 ml yang telah steril. Medium fermentasi dibagi ke dalam 10 erlenmeyer, masing-masing erlenmeyer berisi 100 ml medium fermentasi. Dua isolat khamir terpilih, digunakan dalam penelitian ini untuk proses fermentasi bioetanol. Ketiga jenis limbah yang telah menjadi medium fermentasi, diinokulasikan dengan isolat khamir terpilih dalam erlenmeyer yang berbeda. Tiga jenis limbah dan dua isolat khamir yang digunakan masing-masing dikerjakan dengan jumlah ulangan sebanyak lima kali, sehingga total 30 erlenmeyer berisi medium fermentasi dibutuhkan untuk produksi bioetanol Adini et al., 2015. Universitas Sumatera Utara

3.10 Produksi Bioetanol

Sebanyak 10 vv starter kultur khamir dengan OD 600 = 0.1 diinokulasikan ke dalam masing-masing erlenmeyer, diinkubasi pada suhu ambien selama 120 jam. Sebanyak 2 ml sampel dari kelima ulangan diambil dan dihomogenkan di dalam sample cup steril untuk kemudian digunakan dalam pengukuran kadar gula reduksi, pH dan jumlah koloni khamir yang dilakukan setiap 24 jam selama proses produksi bioetanol. Pengukuran kadar gula reduksi dilakukan dengan metode 3,5-dinitrosalicylic acid DNS. Pengukuran pH dengan menggunakan pH meter. Perhitungan jumlah sel khamir dilakukan dengan metode Total Plate Count TPC. Untuk perhitungan estimasi jumlah sel dapat dihitung dengan rumus : Estimasi Jumlah Sel = Jumlah Koloni x 1 � � � Log CFUml Untuk menghitung persentase efisiensi fermentasi dapat dihitung dengan rumus : Efisiensi Fermentasi = � ℎ � � � �ℎ � � ℎ � � � � x 100 Pengukuran kadar bioetanol diukur pada hari ke-0 dan hari ke-5 dengan menggunakan metode Gas Chromatography GC Zakpaa et al., 2009. Universitas Sumatera Utara BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Isolat Khamir dari Nira, Tuak dan Laru Asal Pulau Nias