Risiko Keuangan Penelitian Terdahulu

menggunakan tarif proyektif. Kenaikan earning per share pada suatu perusahaan berarti menunjukkan peningkatan penjualan dan laba, dan sebaliknya apabila earning per share menurun berarti penjualan dan laba biaya yang terlalu besar sehingga laba yang diperoleh juga rendah. Menurut Martono, 2001: 255 earning per share EPS adalah keuntungan yang diberikan kepada pemegang saham untuk setiap lembar saham yang dipegangnya. Perhitungannya adalah laba bersih untuk satu tahun dibagi dengan jumlah rata-rata saham yang beredar selama tahun tersebut. EPS dapat dihitung dengan menggunakan rumus Brigham dan Houston, 2001:43

2.5 Risiko Keuangan

Risk atau risiko bagi dunia usaha pada umumnya bersumber dari adanya ketidakpastian uncertainties yang menyebabkan tertekannya profitability atau bahkan dapat menimbulkan kerugian. Pemberian pinjaman investasi telah didasarkan pada tingkat suku bunga tetap fixed rate yang tinggi. Menurunnya nilai dividen atau bahkan hilangnya peluang memperoleh dividen sebagai akibat dari turunnya keuntungan perusahaan bahkan karena timbulnya kerugianoleh perusahaan. Munculnya kewajiban yang harus diselesaikan oleh pemegang saham sebagai akibat dari kerugian yang diderita oleh perusahaan. Risiko perusahaan ini dapat dilihat dari dua hal, yaitu risiko bisnis business risk dan risiko keuangan financial risk.Financialrisk adalah variabilitas laba yang akan diterima pemegang saham dan financial leverage merupakan salah satu faktor yang Universitas Sumatera Utara mempengaruhi risiko finansial. Penggunaan financial leverage yang semakin tinggi mengakibatkan biaya modal tetapnya tinggi dan perusahaan harus berusaha agar memperoleh tambahan EBIT yang lebih tinggi daripada biaya tetapnya. Penggunaan financial leverage yang makin tinggi mengakibatkan risiko finansial juga meningkat Sartono 2001:267

2.6 Dividend Payout Ratio

2.6.1 Pengertian Dividend Payout Ratio

Menurut Husnan, 2001: 316 perusahaan hanya dapat membagikan dividen semakin besar jika perusahaan mampu menghasilkan laba yang semakin besar. Jika laba yang dihasilkan besarnya tetap, perusahaan tidak bisa membagikan dividen yang makin besar karena hal ini berarti perusahaan akan membagikan modal sendiri. Menurut Indriyo 2000: 232 Dividend Payout Ratio adalah perbandingan antara dividen yang dibagikan dengan laba bersih yang didapatkan dan biasanya disajikan dalam bentuk presentase. Semakin tinggi Dividend Payout Ratio akan menguntungkan para investor tetapi dari pihak perusahaan akan memperlemah internal financial karena memperkecil laba ditahan. Tetapi sebaliknya jika Dividend Payout Ratio semakin kecil akan merugikan investor tetapi internal financial perusahaan akan semakin kuat. Dividend Payout Ratio dapat diukur sebagai dividen yang dibayarkan dibagi dengan laba yang tersedia untuk pemegang saham umum. Perusahaan yang mempunyai risiko tinggi cenderung untuk membayar dividend payout ratio lebih kecil supaya nanti tidak memotong dividen jika laba yang diperoleh turun. Untuk Universitas Sumatera Utara perusahaan yang berisiko tinggi, probabilitas untuk mengalami laba yang menurun adalah tinggi Jogiyanto, 2003: 280. Kebijakan dividen menyangkut keputusan untuk membagi laba atau menahannya guna diinvestasikan kembali didalam perusahaan. Rumus Dividend Payout Ratio DPR menurut Brigham dan Houston 2001:69

2.6.2 Dividen Per Lembar Saham Dividend Per Share

Menurut Van Horne dan Wachowicz, 2005: 289 dividen saham merupakan pembayaran saham tambahan saham biasa pada pemegang saham. Dividen saham tersebut tidak lebih dari rekapitulasi perusahaan, proporsi kepemilikan dari pemegang saham tetap tidak berubah. Secara teoritis, dividen saham bukan sesuatu yang menyangkut nilai bagi para investor. Investor menerima sertifikat saham tambahan tetapi kepemilikan proporsional investor atas perusahaan tersebut tidak berubah. Harga pasar saham akan menurun secara proporsional sehingga nilai tunai saham mereka tetap sama. Apabila pemegang saham ingin menjual sahamnya untuk memperoleh penghasilan, maka dividen saham lebih memudahkan penjualan tersebut. Tentunya, tanpa dividen saham para pemegang saham dapat juga menjual sebagian saham yang dimiliki untuk memperoleh penghasilan. Dividend Per Share DPS merupakan total semua dividen yang dibagikan pada tahun buku sebelumnya, baik dividen intern, dividen total atau dividen saham. Dividen saham hanya menunjukkan perubahan pembukuan dalam Universitas Sumatera Utara perkiraan ekuitas pemegang saham pada neraca perusahaan. Proporsi kepemilikan saham pada perusahaan tetap sama. Akuntansi membedakan dividen saham persentase kecil dan dividen persentase besar. Menurut Darmadji, 2006: 55 dividen merupakan pembagian sisa laba perusahaan yang didistribusikan kepada pemegang saham atas persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS.Menurut Halim, 2005: 88 rasio pembayaran dividen atau dividend payout ratio melihat bagian earning pendapatan yang dibayarkan sebagai dividen kepada investor. Bagian lain yang tidak dibagikan akan diinvestasikan kembali ke perusahaan. Perusahaan yang mempunyai tingkat pertumbuhan yang tinggi akan mempunyai rasio pembayaran dividen yang rendah, sebaliknya perusahaan yang tingkat pertumbuhannya rendah akan mempunyai rasio pembayaran dividen yang tinggi. Pembayaran dividen merupakan bagian dari kebijakan dividen perusahaan. Rumus untuk menghitung dividend per share Brigham dan Houston 2001:43 yaitu

2.6.3 Kebijakan Pembagian Dividen

Ada beberapa bentuk dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham Sutrisno, 2001 antara lain:

2.6.3.1 Pembagian dividen secara tunai atau cash dividend

a. Kebijakan pemberian dividen stabil Kebijakan pemberian yang stabil artinya dividen akan diberikan secara tetap per lembarnya untuk jangka waktu tertentu walaupun laba yang diperoleh Universitas Sumatera Utara perusahaan fluktuatif. Dividen stabil ini dipertahankan untuk beberapa tahun, dan kemudian bila laba yang diperoleh meningkat dan peningkatannya stabil, maka dividen juga akan ditingkatkan untuk selanjutnya dipertahankan selama beberapa tahun. Kebijakan pemberian dividen yang stabil ini banyak dilakukan oleh beberapa perusahaan, karena beberapa alasan yaitu: 1. Dapat meningkatkan harga saham, sebab dividen yang stabil dan dapat diprediksi dianggap mempunyai risiko yang lebih kecil 2. Dapat memberikan kesan kepada investor bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik dimasa mendatang. 3. Dapat menarik investor yang memanfaatkan dividen untuk keperluan konsumsi, sebab dividen selalu dibayarkan. b. Kebijakan dividen meningkat Kebijakan dividen meningkat adalah pembayaran dividen tunai meningkat dengan pertumbuhan yang stabil. Perusahaan akan membayarkan dividen dalam bentuk uang tunai kepada pemegang saham dengan jumlah yang selalu meningkat dengan pertumbuhan yang stabil. c. Kebijakan dividen dengan rasio yang konstan Kebijakan ini memberikan dividen yang besarnya mengikuti besarnya laba yang diperoleh perusahaan.Semakin besar laba yang diperoleh maka semakin besar dividen yang dibayarkan, demikian pula sebaliknya bila laba kecil dividen yang diberikan juga kecil.Dasar yang digunakan sering disebut dividend payout ratio. Universitas Sumatera Utara d. Kebijakan pemberian dividen regular yang rendah ditambah ekstra Perusahaan menentukan jumlah pembayaran dividen per lembar yang dibagikan dengan jumlah yang kecil terlebih dahulu.Pembayaran dividen kemudian ditambahkan dengan ekstra dividen bila keuntungannya mencapai jumlah tertentu.

2.6.3.2 Pembagian Dividen Saham

Salah satu kebijakan dividen yang bias diambil oleh perusahaan adalah dengan memberikan dividen tidak dalam bentuk uang, tetapi dividen diberikan dalam bentuk saham. Pemegang saham akan diberi tambahan saham sebagai pengganti cash dividend. Pemberian stock dividendtidak akan mengubah besarnya jumlah modal sendiri, tetapi akan mengubah komposisi modal sendiri perusahaan yang bersangkutan. Pemberian stock dividend ini akan mengurangi pos laba ditahan di neraca dan akan ditambahkan ke pos modal saham.

2.6.3.3 Kebijakan Stock Split

Harga saham suatu perusahaan di pasaran apabila terlalu tinggi, akan mengakibatkan banyak investor yang kurang berminat terhadap saham perusahaan. Oleh karena itu perusahaan bias mengambil kebijaksanaan untuk meningkatkan jumlah lembar saham melalui stock split yaitu pemecahan nilai nominal saham kedalam nilai nominal yang lebih kecil. Kebijaksanaan stock split ini akan mengakibatkan jumlah lembar saham menjadi lebih banyak yang mengakibatkan harga saham menurun. Kebijakan stock splitakan membuat harga Universitas Sumatera Utara saham menjadi lebih murah, sehingga harga saham di pasar masih dalam trading range tertentu.

2.6.3.4 Kebijakan Repurchase Stock

Kebijakan repurchase stock merupakan salah satu bentuk pembayaran dividen. Kebijak repurchase stock adalah pembelian saham-saham perusahaan yang dimiliki oleh pemegang saham atau investor.

2.6.4 Teori Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen adalah keputusan mengenai apakah laba akan dibagikan kepada pemegang saham atau akan ditahan untuk pembiayaan investasi dimasa dating Agus Sartono, 2001. Kejadian dividen yang optimal merupakan suatu kebijakan dividen yang menciptakan keseimbangan antara dividen saat ini dan pertumbuhan dimasa yang akan datang sehingga memaksimalkan harga suatu perusahaan Joel Fred Weston dan Eugene Brighman F. Huston, 1990. Beberapa teori yang digunakan sebagai landasan penentuan kebijak dividen adalah sebagai berikut:

2.6.4.1 Teori Ketidak relevanan dividen Dividend Irrelevance Theory

Teori yang menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak mempunyai pengaruh, baik terhadap harga saham maupun biaya-biaya modalnya atau dapat dikatakan bahwa kebijakan dividen sebenarnya tidak relevan.Menurut Joel Fred Weston dan Eugene Brighman F. Huston, 1990 nialai suatu perusahaan hanya tergantung pada pendapatan yang dihasilkan oleh aktivanya, bukan pad keputusan Universitas Sumatera Utara untuk membagi pendapatan tersebut dalam bentuk dividen atau menahannya dalam bentuk laba ditahan.

2.6.4.2 Bird In The Hand Theory

Teori ini dikemukakan oleh Myron Gordon dan John Lintner 1956 dalam Tri Yulia Ningsih, 2006 menyanggah asumsi teori ketidakrelevanan dividen yaitu bahwa kebijakan dividen tidak mempengaruhi tingkat return saham yang diisyaratkan oleh investor yang dinotasikan dalam modal sendiri perusahaan. Gordon dan Lintner berpendapat bahwa modal sendiri perusahaan akan meningkat jika pembagian dividen dikurangi, karena investor merasa lebih yakin terhadap penerimaan pembiayaan dividen daripada capital gain yang akan dihasilkan dari laba ditahn Jeol Fred Weston dan Eugene Brighman, 1990.

2.6.4.3 Tax Preference Theory

Tax preference theory menyatakan jika capital gain dikenakan pajak dengan tarif yang lebih rendah daripada pajak atas dividen, maka saham yang akan memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi menjadi lebih menarik. Tetapi sebaliknya jika capital gain dikenakan pajak yang sama dengan pendapatan atas dividen, maka keuntungan dividen akan berkurang Agus Sartono, 2001

2.7 Penelitian Terdahulu

Utami 2009 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh rasio keuangan terhadap dividen pada sektor industri manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2003-2007”.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil analisis regresi diketahui bahwa variabel rasio keuangan memberikan pengaruh Universitas Sumatera Utara yang signifikan terhadap DPR. Hal ini dibuktikan dari hasil uji R Square sebesar 67.8 persen yang berarti bahwa variasi nilai DPR yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi sebesar 67.8 persen, sedangkan sisanya 33.2 persen dijelaskan oleh variabel lain diluar persamaan model. Hal ini menunjukkan bahwa rasio keuangan bukan merupakan satu-satunya informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penetapan kebijakan dividen perusahaan. Aisyah 2013 dengan judul “Pengaruh investasi, likuiditas, profitabilitas, ukuran perusahaan dan pertumbuhan perusahaan terhadap dividend payout ratio pada perusahaan sektor industri kimia dan sektor aneka industri yang terdaftar di bursa efek Indonesia tahun 2009-2012”.Hasil penelitian bahwa investasi diproksikan dengan menggunakan price earning ratio PER, dimana price earning ratio PER baik secara simultan dan parsial berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio DPR. Susanti 2011 dengan judul “Pengaruh cash ratio, return on asset, growth dan leverage terhadap dividend payout ratio”. Hasil penelitian menunjukkan bahwacash ratio dan return on asset berpengaruh positif terhadap dividend payout ratio, growth berpengaruh negatif terhadap dividend payout ratio dan leverage berpengaruh negatif terhadap dividend payout ratio Panjaitan 2010 dengan judul “Pengaruh rasio keuangan, investasi dan risiko keuangan terhadap dividend payout ratio pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia”, hasil penelitian menunjukkan financial leverage,current ratio, return on investment, investasi, dan risiko keuangan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap DPR. Secara parsial financial leverage, current Universitas Sumatera Utara ratio, investasi berpengaruh signifikan terhadap DPR, namun return on investment dan risiko keuangan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap DPR. Khaldun 2014, “The Influence of profitability and liquidity ratios on dividend payout ratio manufacturing companies”, hasil penelitian menunjukkan bahwa CR, QR, cash ratio, GPM, ROA, ROE, secara simultan berpengaruh signifikan terhadap DPR. Dan CR, QR, Cash Ratio, GPM, ROA, ROE, secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap DPR Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu N o Peneliti Tahun Judul Penelitian Variabel Penelitian Teknik Analisis Data Hasil Penelitian 1 Utami 2009 Pengaruh rasio keuangan terhadap dividen pada sektor industri manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2003-2007 Dependen: DPR Independen: 1.EPS 2.CR 3.NPM 4.TATO 5.ROE 6.ROI 7.DR 8.DER Analisis Regresi Linier Berganda Semua variabel independen memberikan pengaruh yang signifikan terhadap DPR 2 Panjaitan 2010 Pengaruh rasio keuangan, investasi dan Dependen: DPR Analisis regresi berganda 1. PER, ROA, SIZE secara parsial Universitas Sumatera Utara risiko keuangan terhadap dividend payout ratio pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia Independen: 1.Financial leverage 2.CR 3.ROI 4.Investasi 5.Risiko Keuangan berpengaruh signifikan terhadap DPR 2.CR, Sales Growth secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap DPR 3. PER, CR, ROA, Size, Sales Growth secara simultan berpengaruh signifikan terhadap DPR 3 Rini Puspo Wijaya, Lihan dan Anas Wibawa, Bandi 2010 Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan Dependen: Nilai Perusahaan PBV Independen: 1. Keputusan Investasi PER 2. Keputusan Pendanaan DER 3. Kebijakan Dividen DPR Analisis Regresi 1. keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan 2.keputusan pendanaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. 3.kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Universitas Sumatera Utara 4 Susanti 2011 Pengaruh cash ratio, return on asset, growth dan leverage terhadap dividend payout ratio Dependen: DPR Independen: 1.CR 2.ROA 3. Growth 4. Leverage Analisis regresi linier berganda 1.CR dan ROA berpengaruh positif terhadap DPR 2. Growth dan Leverage berpengaruh negatif terhadap DPR 5 Amnah Leli dan Gunawan Barbara 2011 Pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen dan tingkat suku bunga terhadap nilai perusahaan. Dependen : 1. Nilai Perusahaan PBV Independen: 1.Keputusan Investasi PER 2. Keputusan Pendanaan DER 3.Keputusan Dividen DPR 4. Tingkat Suku Bunga. Regresi Linier Berganda 1. Keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan 2. Keputusan pendanaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan 3. Kebijakan dividen berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. 6 Afzal, Arie 2012 Pengaruh Keputusan Investasi, Dependen: NilaiPerusaha an PBV Analisis Regresi Linier 1. Keputusan Investasi berpengaruh Universitas Sumatera Utara Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Independen: 1.Keputusan Investasi PER 2.Keputusan Pendanaan DER 3.Kebijakan Dividen DPR Berganda positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan 2.Keputusan Pendanaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan 3. Kebijakan Dividen berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. 7 Aisyah 2013 Pengaruh investasi, likuiditas, profitabilitas, ukuran perusahaan dan pertumbuhan perusahaan terhadap dividend payout ratio pada perusahaan sektor industri Dependen: DPR Independen: 1.PER 2.CR 3.ROA 4.SIZE 5.Sales Growth Analisis regresi linier berganda 1. PER, ROA, SIZE secara parsial berpengaruh signifikan terhadap DPR 2.CR, Sales Growth secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap DPR 3. PER, CR, ROA, Universitas Sumatera Utara kimia dan sektor aneka industri yang terdaftar di bursa efek Indonesia tahun 2009-2012 Size, Sales Growth secara simultan berpengaruh signifikan terhadap DPR 8 Khaldun 2014 The Influence of profitability and liquidity ratios on dividend payout ratio manufacturing companies. dependen: DPR Independen: 1.CR 2.QR 3.Cash Ratio 4.GPM 5.ROA 6.ROE Analisis regresi linier berganda 1. CR, QR, cash ratio, GPM, ROA, ROE, secara simultan berpengaruh signifikan terhadap DPR 2. CR, QR, Cash Ratio, GPM, ROA, ROE, secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap DPR

2.8 Kerangka Konseptual

Dokumen yang terkait

Pengaruh Rasio Keuangan, Investasi dan Risiko Perusahaan terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia

1 42 106

Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 47 96

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 110

Pengaruh Rasio Keuangan, Keputusan Investasi Serta Risiko Keuangan Terhadap Dividend Payout Ratio PadaPerusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014

0 0 9

Pengaruh Rasio Keuangan, Keputusan Investasi Serta Risiko Keuangan Terhadap Dividend Payout Ratio PadaPerusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014

0 0 2

Pengaruh Rasio Keuangan, Keputusan Investasi Serta Risiko Keuangan Terhadap Dividend Payout Ratio PadaPerusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014

0 0 7

Pengaruh Rasio Keuangan, Keputusan Investasi Serta Risiko Keuangan Terhadap Dividend Payout Ratio PadaPerusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014

0 0 25

Pengaruh Rasio Keuangan, Keputusan Investasi Serta Risiko Keuangan Terhadap Dividend Payout Ratio PadaPerusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014 Chapter III V

0 0 61

Pengaruh Rasio Keuangan, Keputusan Investasi Serta Risiko Keuangan Terhadap Dividend Payout Ratio PadaPerusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014

0 0 3

Pengaruh Rasio Keuangan, Keputusan Investasi Serta Risiko Keuangan Terhadap Dividend Payout Ratio PadaPerusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014

0 0 15