13
2.2 Negara Asal
Country of Origin
Negara yang menjadi tempat asal produk yang disebut “Country of Origin” atau sering disingkat dengan “COO” secara umum dianggap sebagai
karakteristik ekstrinsik produk. Negara asal Country of Originadalah seluruh bentuk persepsi konsumen atas produk dari sebuah negara tertentu berdasarkan
persepsi konsumen sebelumnya akan kelebihan dan kekurangan produksi serta pemasaran negara tersebut Roth and Romeo, 1992 dalam Permana, 2013.
Negara asal Country of Originadalah elemen pemasaran yang penting dan diketahui mempengaruhi perilaku serta persepsi konsumen. Ketika konsumen
hanya mempunyai informasi dimana lokasi suatu produk dihasilkan, maka dalam pengambilan keputusan pembelian akan dipengaruhi oleh persepsi konsumen akan
negara tersebut Sutanto dan Winata, 2012.Negara asal Country of Origin merupakan informasi extrinsic cue yang sering digunakan oleh konsumen ketika
mengevaluasi suatu produk
.
Penelitian Negara asal Country of Origin dengan menggunakan konsep citra negara digunakan untuk menentukan pengaruh Negara
asal Country of Origin terhadap kategori produk tertentu. Persepsi dan keyakinan konsumen terhadap Negara asal Country of
Origin memainkan peran penting dalam membentuk minat beli konsumen. Persepsi ini bisa menjadi atribut dalam pengambilan keputusan atau memengaruhi
atribut lainnya dalam proses tersebut Kotler and Keller, 2012. Negara asal Country of Origin yang dipersepsikan positif dapat menimbulkan minat beli
konsumen dan berkahir pada pembelian produk, sebaliknya Negara asal Country of Origin yang dipersepsikan negatif oleh konsumen berpotensi mengurangi
Universitas Sumatera Utara
14
minat konsumen untuk membeli produk sehingga kemungkinan produk untuk dipilih pun berkurang. Oleh karena itu, Negara asal Country of Origin juga
dianggap memiliki peran penting dalam memengaruhi minat dan keputusan pembelian konsumen.
Pengetahuan konsumen mengenai Negara asal Country of Origin dari suatu merek didukung oleh faktor-faktor berikut ini Gürhan-Canli dan
Maheswaran, 2000 ; Sheinin, 2000; dalam Setyaningsih, 2010 : 1. Tingkat pendidikan konsumen
Menurut Al-Sulaiti dan Baker 1998, semakin tinggi tingkat pendidikan, maka makin tinggi seseorangcenderung mempunyai pengetahuan lebih mengenai
negara dan budaya lain, dan lebih memahami perbedaan.Orang tersebut dapat lebih menerima produk-produk dari luar negeri, dan mengurangi sikap
etnosentrisme. 2. Kelas sosial dan ekonomi
Seseorang yang mempunyai kelas sosial dan ekonomi yang tinggi diasumsikan mempunyai fasilitas lebihuntuk mendapatkan informasi, akan lebih
sering bepergian dan lebih terbuka dengan budaya lain. Hal tersebutmenjadikan mereka lebih menyadari dan memperhatikan merek-merek internasional dan
negara asal darimerek tersebut. 3. Level mempelajari budaya negara lain foreign travel
Bepergian travel merupakan suatu cara untuk mengetahui dan mempelajari budaya lain cross cultural. Padadasarnya, orang yang bepergian
traveler cenderung lebih sadar dan memperhatikan budaya, produk dan ide-
Universitas Sumatera Utara
15
idelain yang bukan dari daerah dimana orang tersebut berasal. Orang yang bepergian ke negara lain,mempunyai pengetahuan mengenai merek-merek
internasional dan Negara asal country of origin dari merek tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan Negara asal Country of Origin
merupakan Negara asal suatu produk yang perusahaan pemilik merek tersebut beralokasi. Dasar pengukuran Negara asal Country of Origin Yasin, Nasser and
Osman, 2007, yaitu : 1.
Inovasi Negara dalam berproduksi 2.
Tingkat kemajuan teknologi Negara asal merek 3.
Desain produksi, adanya berbagai macam pilihan penampilan, gaya, warna
yang menarik pada produk tersebut.
4. Kreatifitas berproduksi
5. Kualitas berproduksi
6. Prestise ataureputasi merek yang dimiliki Negara asal merek
7. Citra Negara asal merek sebagai Negara maju
2.3 Keputusan Pembelian