commit to user
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi dan Ciri-Ciri Sektor Informal
Definisi sektor informal menurut Ebert dan Griffin 2000;150 dalam Alma Buchari 2006:95 ialah suatu usaha yang dimiliki dan dikelola secara
bebas dan yang menjalankan bisnis adalah pemiliki sendiri, bekerja bebas sesuai kesanggupannya.
Definisi teoritis sektor informal adalah sebagai berikut sektor informal terdiri dari unit usaha berskala kecil yang menghasilkan dan mendistribusikan
barang dan jasa dengan tujuan pokok menciptakan kesempatan kerja dan pendapatan bagi diri sendiri dan bahwa usahanya itu sangat dihadapkan
berbagai kendala seperti faktor modal, maupun manusia pengetahuan dan faktor-faktor ketrampilan Hidayat, 1983:560.
Para pekerja yang menciptakan sendiri lapangan kerjanya di sektor informal biasanya tidak memiliki pendidikan formal. Pada umumnya mereka
tidak mempunyai ketrampilan khusus dan sangat kekurangan modal kerja. Oleh sebab itu, produktifitas dan pendapatan mereka cenderung lebih rendah
daripada kegiatan-kegiatan bisnis yang ada di sektor formal. Selain itu, mereka yang berada di sektor informal tersebut juga tidak memiliki jaminan
keselamatan kerja dan fasilitasfasilitas kesejahteraan seperti yang dinikmati rekan-rekan yang berada di sektor formal, misalnya tunjangan keselamatan
kerja dan dana pensiun Todaro, 2000:352.
commit to user 9
Adapun ciri-ciri sektor informal antara lain Alma Buchari, 2006:96 : 1. Kegiatan usaha tidak terorganisasi secara baik.
2. Belum mempunyai izin usaha yang resmi. 3. Teknologi yang digunakan sangat sederhana.
4. Modal dan perputaran usaha sangat kecil. 5. Pendidikan
formal dari
para pengelolamya
tidak menjadi
pertimbangan dalam membuka usaha. 6. Usahanya bersifar mandiri, jika ada karyawan biasanya dari keluarga
sendiri. Pengertian ciri-ciri sektor informal yang diberikan oleh Committe for
Economic Development ialah Alma Buchari, 2006:95 : 1. Manjemennya dilakukan secara bebas, biasanya pemilik langsung
menjadi manajer. 2. Modal berasal dari pemilik atau kelompoknya.
3. Daerah operasionalnya bersifat lokal, dan si pemilik bertempat tinggal tidak jauh dari lokasi bisnis.
4. Dalam hal usaha industri ukuran besar dan kecil itu sangat relatif. Suatu bisnis dikatakan kecil jika dibandingkan dengan bisnis yang
sejenis. Clifford M.Baumback Ph.D menyatakan ciri sektor informal ialah Alma
Buchari, 2006:98 : 1. Manjemen oleh pemilik.
2. Sangat tergantung pada pribadi seseorang.
commit to user 10
3. Daerah operasional bersifat lokal. 4. Permodalan sangat bergantung pada sumber dari dalam bisnis.
Setelah diuraikan beberapa ciri sektor informal maka secara umum dapat diuraikan perbedaan karakteristik antara sektor formal dan sektor
informal sebagai berikut, menurut Alan Gilbert dan Josef Gugler dalam Rasida Nur Hapsari 2004 :
Tabel 2.1 Perbedaan Karakteristik Sektor Informal dan Sektor Formal
No. Sektor Informal
Sektor Formal 1.
Mudah untuk dimasuki. Sulit untuk dimasuki.
2. Bersandar pada sumber daya
lokal. Sering bergantung pada sumber daya luar
negeri. 3.
Usaha milik sendiri. Pemiliknya patungan.
4. Operasinya dalam skala kecil.
Operasinya berskala luas. 5.
Padat karya dan teknologinya bersifat adaptif.
Padat modal dan seringkali menggunakan teknologi impor.
6. Ketrampilan dapat diperoleh
diluar sistem sekolah formal. Membutuhkan ketrampilan yang berasal dari
sekolah formal, bahkan seringkali berasal dari luar negeri.
7. Tidak terkena langsung oleh
regulasi dan pasarnya bersifat kompetitif.
Pasar diproteksi melalui tarif, kuota dan tarif dagang.
Sumber : Laporan ILO 1976
B. Definisi Bisnis kecil