Sejarah Berdirinya Pasar Gede

commit to user 48

C. Pasar Tradisional Pasar Gede

1. Sejarah Berdirinya Pasar Gede

Pasar Gede merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Mataram. Secara struktural, bangunan Pasar Gede berada pada kesatuan ekologi kultural sebagian dari bangunan njobo Keraton luar Keraton, yaitu Pasar Gede, Tugu, Gapura Gladhag, Gapura Pamurakan, Alun-alun dan Masjid Agung. Selaian sebagai artefak bangunan kota lama, Pasar Gede dahulu berfungsi sebagai pasar transaksi model Jawa. Pasar Gede memiliki tiga kategori fakta, yaitu artefak seni arsitektur bangunannya sendiri, social fact karena pasar sebagai tempat interaksi sosial gedhe kumandange, dan mantifact melambangkan sakral-magis karena melahirkan konsep dasar pasar candi. Oleh karena itu, Pasar Gede akan senantiasa dikenang sepanjang masa oleh masyarakat Solo karena mengandung nilai memori- kolektif. Pasar Gede merupakan sebuah pasar kecil yang didirikan di area seluas 10.421 hektar. Pasar ini merupakan salah satu bangunan gaya arsitektur Jawa-kolonial, karya Herman Thomas Karsten. Pasar tradisional ini menggabungkan konsep arsitektur Jawa-Eropa buatan 1930. Tjan Sie Ing, seorang Lieutenant de Chinezen, yaitu pimpinan golongan etnis Cina yang diberi legitimasi oleh pemerintah kolonial Belanda sekitar 100 tahun silam. Alasan Pasar ini dinamakan Pasar Gede karena terdiri dari atap yang besar. Pasar Gede terdiri dari dua bangunan yang terpisah. Masing-masing commit to user 49 terdiri dari dua lantai. Pintu gerbang di bangunan utama terlihat seperti atap singgasana yang kemudian diberi nama Pasar Gede. Pada tahun 1928 Pasar Gede dibangun oleh Pemerintah Belanda atas inisiatif Sinuhun Paku Buwono X. Pembanguan pasar ini berhasil diselesaikan pada tahun 1930. Sekitar tahun 1947 Pasar Gede dirusak oleh Bangsa Indonesia karena digunakan oleh Belanda. Kemudian pada tahun 1940 Pasar Gede di renovasi dan perbaikan selesai pada tahun 1981. Pemerintah mengganti atap yang lama dengan atap kayu. Lima tahun kemudian Pasar Gede direnovasi kembali dengan dana bantuan Inpres. Namun pada tanggal 28 April 2000 pukul 12.00 WIB Pasar Gede terbakar. Kemudian pada tanggal 29 Desember 2001 oleh Bapak Gubernur Mardiyanto meresmikan Pasar Gede.

2. Jenis Dagangan di Pasar Gede