Uji Koefisien Determinasi R Kesimpulan

97 kinerja karyawan akan meningkat.Hasil pengujian menunjukkan nilai t hitung sebesar 3.705 yang memiliki perbedaan besar dengan nilai t tabel yang artinya memiliki pengaruh kuat. b. Variabel kepuasan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap stres kerja karyawan. Hal ini terlihat dari nilai signifikan 0.001 0.05 dan nilai t hitung 3.606 t tabel 1.995 artinya jika variabel kepuasan meningkat, maka kinerja karyawan akan meningkat. Hasil pengujian menunjukkan nilai t hitung sebesar 3.606 yang memiliki perbedaan besar dengan nilai t tabel yang artinya memiliki pengaruh kuat.

4.6 Uji Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinan bertujuan untuk mengetahui signifikan variabel.Koefisien determinan melihat seberapa besar pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent.Koefisien determinan berkisar antara 0 nol sampai dengan 1 satu, 0R 2 1. Nilai koefisien determinasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut ini: Tabel 4.14 Uji Koefisien Determinasi � � Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .722 a .521 .507 4.44303 98 Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .722 a .521 .507 4.44303 a. Predictors: Constant, Kepuasankerja, Komitmenorganisasi Sumber: Hasil pengelolaan SPSS 2015 Tabel 4.14 menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi R sebesar 0.722 yang berarti bahwa korelasi atau hubungan Kinerja Karyawan variabel dependent dengan Komitmen organisasi dan Kepuasan Kerja variabel independen mempunyai hubungan yang erat yaitu sebesar 72,2. Besarnya pengaruh variabel komitmen organisasi dan kepuasan kerja terhadap variabel dependent kinerja ditunjukkan oleh nilai Adjusted R Square sebesar 0.507, artinya variabel kepemimpinan dan konflik berpengaruh terhadap stress kerja sebesar 50.7 sisanya sebesar 49.3 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

4.7 Pembahasan

Berdasarkan pengujian secara simultan diperoleh hasil bahwa variabel komitmen organisasi dan kepuasan kerja, secara simultan atau serempak signifikan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Dari hasil F hitung 36.989 F tabel 3.13 dan tingkat signifikansinya 0,0000,05. Berdasarkan pengujian secara parsial diperoleh hasil bahwa variabel komitmen organisasi dan kepuasan kerja 99 berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Maka pengaruh dari variabel independent terhadap variabel dependent sebagai berikut :

1. Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dan besar pengaruh nya sebesar 0.342 dan tingkat signifikannya 0.000. Hal ini sejalan dengan pendapat Robbins Judge 2009 ; 119 menyatakan bahwa jika variabel yang positif terhadap kepuasan kerja yaitu tipe pekerjaan itu sendiri, tingkat upah atau gaji, promosi, supervisi dari atasan, dan komunikasi dengan rekan kerja dapat terpenuhi maka komitmen terhadap organisasi akan timbul dengan baik. Karyawan yang memiliki komitmen terhadap organisasi, akan menunjukkan perilaku dan sikap yang positif terhadap organisasinya, sehingga merasa senang dalam bekerja, karyawan akan melakukan tugas dan kewajibannya dengan baik yang akhirnya diharapkan dapat memberikan pelayanan dan kepuasan kepada konsumen eksternal . Dengan kata lain, karyawan yang memiliki komitmen yang tinggi akan peduli pada nasib organisasi dan membuat organisasi menjadi lebih baik dan membawa keberhasilan organisasi.

2. Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan

Berdasarkan penelitian diperoleh bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil ini sesuai dengan pendapat menurut Robbins 2008:99 kepuasan kerja merupakan sebuah hasil yang 100 dirasakan oleh karyawan. Kepuasan kerja menimbulkan kinerja, karena karyawan yang merasa puas menjadi lebih produktif, karyawan produktif merasa puas dan prestasinya meningkat Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel kepuasan kerja secara umum mampu mendorong kinerja karyawan. Kepuasan kerja merujuk kepada sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi akan menunjukkan sikap yang positif terhadap pekerjaan itu, sebaliknya seseorang yang tidak puas dengan pekerjaannya menunjukkan sikap yang negatif. Hal ini sejalan dengan penelitian Ningrum 2011 penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh positif secara parsial dan simultan variabel komitmen organisasional dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan RSK Tayu Pati. 101 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 102 1. Berdasarkan hasil Uji-f variabel Komitmen Organisasi dan Kepuasan kerja, secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja karyawn pada PTPN IV Medan unit Kebun Adolina. 2. Berdasarkan hasil Uji-t maka variabel Komitmen Organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja karyawan pada PTPN IV Medan unit Kebun Adolina. Variabel Kepuasan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja karyawan pada PTPN IV Medan unit Kebun Adolina. 3. Hasil pengujian koefisien determinasi R 2 diperoleh nilai Adjusted R Square 0.507berarti hubungan antara kepemimpinan dan konflik terhadap stress kerja karyawan 50.7. hal ini berarti huhubungan nya cukup erat. Sedangkan sisanya 49.3 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

5.2 Saran