B. Kerangka Berpikir
Perusahaan-perusahaan di Indonesia memiliki beberapa peran penting untuk turut mensukseskan program Pemerintah dalam mewujudkan
kesejahteraan sosial dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Salah satu peran tersebut adalah dengan menjalankan program-program
Corporate Social Responsibility CSR. Pelaksanaan program-program CSR
tersebut juga akan mendorong dunia usaha lebih etis dalam menjalankan bisnisnya sehingga terwujud sebuah pembangunan berkelanjutan yang
merupakan konsep inti dari CSR. Lebih lanjut, program-program CSR yang dijalankan juga akan menciptakan reputasi positif dan keunggulan kompetitif
yang dibutuhkan perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis. Namun, hingga kini masih banyak perusahaan yang melihat CSR sebagai
kewajiban atau beban, dan bukannya sebagai peluang untuk menjamin dan mengembangkan usahanya. Untuk itu, CSR semestinya tidak dilakukan
dalam wujud sekadar bantuan sosial yang bersifat karitatif yang seringkali tidak mendidik, karena menciptakan ketergantungan atau filantropi
kepedulian perusahaan terhadap korban musibah bencana alam. Tetapi CSR harus dirumuskan sebagai kegiatan dengan lima pilar yang mencakup: 1
pengembangan kapasitas SDM di lingkungan internal perusahaan maupun di lingkungan masyarakat sekitarnya, 2 Penguatan ekonomi masyarakat di
sekitar kawasan wilayah kerja perusahaan, 3 Pemeliharaan hubungan relasional antara korporasi dan lingkungan sosialnya, yang jika tidak dikelola
dengan baik sering mengundang kerentanan konflik, 4 perbaikan tata kelola perusahaan yang baik good corporate management, 5 Pelestarian
lingkungan fisik SDA serta lingkungan social budaya termasuk kearifan lokal Mardikanto, 2009.
Menurut Mar’at 1984 persepsi merupakan proses pengamatan seseorang yang berasal dari komponen kognisi. Persepsi ini dipengaruhi oleh
faktor–faktor pengalaman, proses belajar, cakrawala dan pengetahuannya. Persepsi masyarakat terhadap program CSR PT. Tiga Pilar Sejahtera dapat
dipengaruhi oleh berbagai variabel usia, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan,
tingkat pendapatan dan status sosial. Pada dasarnya perilaku masyarakat sangat dipengaruhi oleh pengetahuan, kecakapan dan sikap mental dari
masyarakat itu sendiri. Dalam hal ini umumnya karena tingkat kesejahteraan hidupnya dan faktor sosial ekonomi masyarakat itu sendiri Kartasapoetra,
1987. Sehubungan dengan hal di atas, persepsi penerima program terhadap
program CSR yang terdapat di PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk yang meliputi : tujuan, sosialisasi, pelaksanaan, manfaat dan dampak tidak lepas
dari usia, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan dan status sosial. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan di bawah ini :
Gambar 1: Skema Kerangka Berpikir ” Persepsi Masyarakat Terhadap Program Corporate Social Responsibility
CSR PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk”.
C. Hipotesis