Faktor-Faktor Pembentuk Persepsi Tinjauan Pustaka 1.

kesimpulannya persepsi merupakan pandangan seseorang terhadap sesuatu.

6. Faktor-Faktor Pembentuk Persepsi

Persepsi ditentukan oleh faktor personal dan faktor situasional Rakhmat, 2005. David Krech dan Richard S. Cruthfield 1997:235 dalam Rakhmat 2005 menyebutnya faktor fungsional dan faktor struktural. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut: a Faktor fungsional: Faktor fungsional berasal dari kebutuhan individu, pengalaman masa lalu dan hal-hal lain yang termasuk dalam faktor-faktor personal. Persepsi tidak ditentukan oleh jenis atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang yang memberikan respon pada stimuli tersebut. b Faktor struktural: Faktor struktural berasal dari sifat stimuli fisik dan efek-efek saraf yang ditimbulkannya pada sistem saraf individu. Berdasarkan beberapa teori di atas, dapat diketahui bahwa kebutuhan individu merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi persepi individu tersebut terhadap suatu obyek. Menurut Rahmanita 2009 dapat disimpulkan bahwa faktor pembentuk persepsi meliputi: a Usia, selisih antara tahun responden dilahirkan hingga tahun pada saat penelitian dilaksanakan. bTingkat pendidikan, jenjang pendidikan formal tertinggi terakhir yang telah diselesaikan oleh responden. c Jenis pekerjaan, jenis mata pencaharian pokok yang dilakukan oleh responden sebagai sumber penghidupannya dan keterkaitannya dengan perusahaan. dTingkat pendapatan, jumlah pendapatan rata-rata yang diperoleh responden setiap bulannya selama tiga bulan terakhir. e Status sosial, kedudukan sosial responden di dalam lingkungannya yang dibedakan menjadi tokoh masyarakat dan bukan tokoh masyarakat.

B. Kerangka Berpikir

Perusahaan-perusahaan di Indonesia memiliki beberapa peran penting untuk turut mensukseskan program Pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan sosial dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Salah satu peran tersebut adalah dengan menjalankan program-program Corporate Social Responsibility CSR. Pelaksanaan program-program CSR tersebut juga akan mendorong dunia usaha lebih etis dalam menjalankan bisnisnya sehingga terwujud sebuah pembangunan berkelanjutan yang merupakan konsep inti dari CSR. Lebih lanjut, program-program CSR yang dijalankan juga akan menciptakan reputasi positif dan keunggulan kompetitif yang dibutuhkan perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis. Namun, hingga kini masih banyak perusahaan yang melihat CSR sebagai kewajiban atau beban, dan bukannya sebagai peluang untuk menjamin dan mengembangkan usahanya. Untuk itu, CSR semestinya tidak dilakukan dalam wujud sekadar bantuan sosial yang bersifat karitatif yang seringkali tidak mendidik, karena menciptakan ketergantungan atau filantropi kepedulian perusahaan terhadap korban musibah bencana alam. Tetapi CSR harus dirumuskan sebagai kegiatan dengan lima pilar yang mencakup: 1 pengembangan kapasitas SDM di lingkungan internal perusahaan maupun di lingkungan masyarakat sekitarnya, 2 Penguatan ekonomi masyarakat di sekitar kawasan wilayah kerja perusahaan, 3 Pemeliharaan hubungan relasional antara korporasi dan lingkungan sosialnya, yang jika tidak dikelola dengan baik sering mengundang kerentanan konflik, 4 perbaikan tata kelola perusahaan yang baik good corporate management, 5 Pelestarian lingkungan fisik SDA serta lingkungan social budaya termasuk kearifan lokal Mardikanto, 2009. Menurut Mar’at 1984 persepsi merupakan proses pengamatan seseorang yang berasal dari komponen kognisi. Persepsi ini dipengaruhi oleh faktor–faktor pengalaman, proses belajar, cakrawala dan pengetahuannya. Persepsi masyarakat terhadap program CSR PT. Tiga Pilar Sejahtera dapat dipengaruhi oleh berbagai variabel usia, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan,

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility Terhadap Tindakan Pajak Agresif Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011 -2013

48 518 89

Pengaruh Publikasi Program Corporate Social Responsibility Dalam Periklanan Terhadap Peningkatan Minat Beli Konsumen Pada Produk Air Mineral Aqua

1 70 100

Analisis Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Pertumbuhan Pendapatan Usaha Kecil Dan Mikro (UKM) Binaan P.T. Telekomunikasi Indonesia-TBK. CDC Area Medan

4 53 101

Corporate Social Responsibility Dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility terhadap Citra Perusahaan PT. Toba Pulp Lestari,Tbk pada Masyarakat di Kecamatan Parmaksian Toba Samosir)

2 65 145

Pengaruh Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Arun NGL Terhadap Pengembangan Wilayah Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe

3 65 100

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina (Persero) Unit Pengolahan II Dumai (Studi Deskriptif: Penerima Program CSR Masyarakat Kelurahan Jaya Mukti, Dumai).

13 105 123

Dampak Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. TOBA PULP LESTARI, Tbk Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Toba Samosir (Studi Kasus: Kecamatan Porsea)

17 118 108

Dampak Program Corporate Social Responsibility PT. Telkom tbk Terhadap Akses Mata Pencaharian Masyarakat Peri - Urban Di Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang

0 41 151

Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility Beasiswa dan Citra Perusahaan(Studi Kasus Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility Beasiswa Djarum Terhadap Peningkatan Citra Positif Perusahaan PT Djarum pada Mahasiswa US

4 66 121

Program Corporate Social Responsibilty (CSR) Dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Program Corporate Social Responsibility (CSR) “Satu untuk Sepuluh” Terhadap Citra AQUA di Kalangan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara)

5 38 137