c Bermitra dengan pihak lain. Perusahaan menyelenggarakan CSR melalui kerjasama dengan lembaga sosial atau organisasi non-
pemerintah Ornop, instansi pemerintah, universitas atau media massa, baik dalam mengelola dana maupun dalam melaksanakan
kegiatan sosialnya. Lewat kerja sama semacam ini perusahaan tidak terlalu banyak disibukkan oleh program tersebut dan kegiatan
yang dilakukan diharapkan dapat lebih optimal karena ditangani oleh pihak yang lebih kompeten.
dMendukung atau bergabung dalam suatu konsorsium. Perusahaan turut mendirikan, menjadi anggota atau mendukung suatu lembaga
sosial yang didirikan untuk tujuan sosial tertentu. Dibandingkan dengan model lainnya, pola ini lebih berorientasi pada pemberian
hibah perusahaan yang bersifat “hibah pembangunan”. Pihak konsorsium atau lembaga semacam itu yang dipercayai oleh
perusahaan-perusahaan yang mendukungnya secara pro aktif mencari mitra kerjasama dan kalangan lembaga operasional dan
kemudian mengembangkan program yang disepakati bersama. Pola ini pertama kali dipakai pada awal pada awal 1980 an ketika
sejumlah individu dan perusahaan mendirikan Dana Mitra Lingkungan DML. Pada usia yang hampir dua puluh tahun ini,
DML memiliki 300 anggota, baik perusahaan maupun individu yang memberikan sumbangan sosialnya. DML kemudian
menyalurkan dana bantuan itu kepada kelompok maupun individu yang memiliki kegiatan dengan visi dan misi sama dalam bidang
lingkungan hidup Wiwoho, 2009.
e. Dampak
Corporate Social Responsibility CSR
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility
CSR adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya namun bukan hanya perusahaan adalah memiliki suatu
tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham,
komunitas dan lingkungan
dalam segala aspek operasional perusahaan.
CSR berhubungan erat dengan pembangunan berkelanjutan, di mana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan
aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau deviden
melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.
Lingkungan, tanggung jawab sosial perusahaan CSR akan paling berperan, sedangkan bagi 40 citra perusahaan brand image yang
akan paling mempengaruhi kesan mereka. Hanya 13 yang mendasari opininya atas faktor-faktor bisnis fundamental seperti
faktor finansial, ukuran perusahaan, strategi perusahaan, atau manajemen . Sikap konsumen terhadap perusahaan yang dinilai tidak
melakukan CSR adalah ingin menghukum 40 dan 50 tidak akan membeli produk dari perusahaan yang bersangkutan danatau
bicara kepada orang lain tentang kekurangan perusahaan tersebut WBCSD, 1999.
Secara internal bahwa perusahaan adalah badan hukum yang harus
memperhatikan kepentingan
pemegang saham
atau stakeholder
, karyawan yang bekerja pada perusahaan tersebut, sedangkan secara eksternal perusahaan harus mentaati ketentuan
hukum, menyetor pajak kepada pemerintah dan ikut serta bersama pemerintah memberdayakan masyarakat. Penetapan Undang-undang
Nomor 40 2007 tentang Perseroan Terbatas yang mencabut undang- undang nomor 11995 tentang perseroan terbatas yang disahkan pada
tanggal 20 juli 2007 yang lalu, mengatur tentang adanya tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan Corporate sosial
responsibility , sehingga dengan demikian itu merupakan kewajiban
yang diperhitungan sebagai biaya perseroan yang pelaksanaannya memperhatikan kepatutan dan kewajaran Vide pasal 74 amandemen
UUPT. Bahkan dalam pasal yang sama jika perusahaan tidak melakukan hal tersebut akan dikenakan sanksi sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kemudian dalam penjelasan umum Undang–Undang Perseroan tersebut disebutkan
tentang tujuan tanggung jawab sosial dan lingkungan yakni mewujudkan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan guna
meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi perseroan itu sendiri, komunitas setempat dan masyarakat pada
umumnya. Ketentuan ini dimaksudkan untuk mendukung terjalinnya hubungan perseroan yang serasi, seimbang dan sesuai dengan
lingkungan, nilai, norma dan budaya masyarakat setempat, maka ditentukan, perseoan yang menjalankan kegiatan usahanya yang
berkaitan dengan sumber daya alam, wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang harus dianggarkan dan
diperhitungkan sebagai biaya perseroan yang dilaksanakan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. Kegiatan tersebut dimuat
dalam laporan tahunan perseroan.
5. Persepsi Masyarakat Terhadap CSR