peraturan SAE Society of Automotive Engineers menentukan penggunaan nilai kalor bawah LHV.
2.6 Emisi Gas Buang
Untuk mesin Diesel emisi gas buang yang dilihat adalah opasitas. Opasitas sendiri adalah tingkat ketebalan asap gas buang dari mesin.
Pada pengujian ini digunakan alat Heshbon Automative Opacity Smokemeter
, dimana alat ini digunakan untuk mengukut tingkat ketebalan opacity dari gas buang kendaraan. Alat ini sendiri bekerja dengan prinsip
penerangan cahaya. Dimana gas buang kendaraan lewat melalui sebuah tabung yang didalamnya telah terpasang lampu. Kemudian, alat pendeteksi photodiode,
mendeteksi ketebalan gas buang tersebut dan mengkonversi nilainya untuk dimunculkan pada display.
Adapun Standart nilai opasitas berdasarkan peraturan menteri negara
lingkungan hidup nomor 05 tahun 2006 tentang ambang batas emisi gas buang. Tabel 2.5 Standard Nilai Emisi Gas Buang Indonesia
Kategori Tahun
Pembuatan Parameter
CO HC ppm Opacity
HSU Berpenggerak Motor Bakar cetus
api bensin 2007
4,5 1200
- ≥ 2007
1,5 200
- Berpenggerak Motor Bakar
Penyalaan Kompresi Diesel GVW ≤ 3,5 Ton
2010 -
- 70
≥ 2010 -
- 40
GvVW ≥ 3,5 Ton 2010
- -
70 ≥ 2010
- -
50
Sumber : Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2006
Tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semakin meningkatnya populasi manusia dan penggunaan teknologi dewasa ini, mengakibatkan kebutuhan akan energi semakin tinggi pula. Bahan
bakar fosil merupakan energi utama dan terbesar yang paling banyak dipakai dewasa ini. Tingginya kebutuhan terhadap bahan bakar fosil mengakibatkan
ketersediaan bahan bakar tersebut semakin sedikit, sehingga mengakibatkan kelangkaan dari bahan bakar fosil tersebut. Ketersediaan yang semakin sedikit dan
permintaan yang banyak, mengakibatkan harga bahan bakar fosil juga melambung tinggi pernah mencapai hingga 70 USbarrel. Akibatnya, banyak negara serta
perusahaan berebut, bahkan hingga mengganggu stabilitas keamanan untuk dapat memiliki ladang-ladang minyak.
Dalam situasi seperti ini, mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan BBM Bahan Bakar Minyak adalah sesuatu yang wajib untuk
dilakukan. Salah satu cara untuk mengurangi ketergantungan tersebut adalah dengan meneliti dan mengembangkan energi alternatif yang ramah lingkungan,
murah dan mudah didapat, serta dapat diperbaharui. Salah satunya adalah energi gas bio yang secara teknis, sosial dan ekonomis sangat memungkinkan untuk
digunakan sebagai energi alternatif pengganti BBM. Biogas merupakan gas yang dihasilkan dan dapat diproduksi dari bahan
organik seperti biomassa, limbah pertanian dan juga kotoran hewan melalui proses fermentasi anaerobik. Gas yang dihasilkan dari proses fermentasi tersebut
mengandung nilai kalor yang tinggi sehingga dapat digunakan untuk memasak dan penerangan bagi rumah tangga dipedesaan. Sisa dari fermentasi ini juga dapat
digunakan sebagai pupuk yang sangat bermanfaat bagi tanaman. Disamping itu juga pengelolaannya dapat meningkatkan kebersihan lingkungan, karena limbah
pertanian dan kotoran hewan yang selama ini dibuang pada tempat terbuka. Kandungan biogas didominasi oleh gas metana CH4 yang merupakan
hasil sampingan proses dekomposisi mikroba pada suatu biomassa. Mikroba tersebut merupakan bakteri pembentuk metan yang banyak terdapat dalam tubuh
Universitas Sumatera Utara