Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari pengujian ini adalah sebagai berikut : 1. Rata – rata daya mesin cenderung menurun sebesar 3,24 pada beban 400 Watt dan 1,72 pada beban 800 Watt saat menggunakan bahan bakar solar + biogas 2,5 lmin dan solar + biogas 5 lmin dibandingkan saat menggunakan bahan bakar solar murni, sedangkan pada saat menggunakan bahan bakar solar murni + biogas 7,5 lmin daya mesin cenderung meningkat sebesar 1,59 pada beban 400 Watt dan 0,32 pada beban 800 Watt dibandingkan saat menggunakan bahan bakar solar murni. Pada pembebanan konstan 400 Watt, daya mesin terendah dihasilkan saat mesin menggunakan bahan bakar solar murni + Biogas dengan aliran 5 lmin, yaitu sebesar 77, 55 Watt, dan daya mesin tertinggi dihasilkan saat mesin menggunakan bahan bakar solar murni + Biogas dengan aliran 7,5 lmin, yaitu sebesar 421,72 Watt. Sedangkan, pada pembebanan konstan 800 Watt, daya mesin terendah dihasilkan saat mesin menggunakan bahan bakar solar murni, yaitu sebesar 240,24 Watt dan daya mesin tertinggi dihasilkan saat mesin menggunakan bahan bakar solar murni + Biogas dengan aliran 7,5 lmin, yaitu sebesar 780,89 Watt. 2. Rata – rata torsi mesin cenderung menurun sebesar 3,24 pada beban 400 Watt dan 1,72 pada beban 800 Watt saat menggunakan bahan bakar solar + biogas 2,5 lmin dan solar + biogas 5 lmin dibandingkan saat menggunakan bahan bakar solar murni, sedangkan pada saat menggunakan bahan bakar solar murni + biogas 7,5 lmin torsi mesin cenderung meningkat sebesar 1,59 pada beban 400 Watt dan 0,32 Universitas Sumatera Utara pada beban 800 Watt dibandingkan saat menggunakan bahan bakar solar murni. Pada pembebanan konstan 400 Watt, torsi mesin terendah dihasilkan saat mesin menggunakan bahan bakar solar murni + Biogas dengan aliran 5 lmin, yaitu sebesar 0,82 N.m, dan daya mesin tertinggi dihasilkan saat mesin menggunakan bahan bakar solar murni + Biogas dengan aliran 7,5 lmin, yaitu sebesar 2,88 N.m. Sedangkan, pada pembebanan konstan 800 Watt, daya mesin terendah dihasilkan saat mesin menggunakan bahan bakar solar murni, yaitu sebesar 2,55 N.m dan daya mesin tertinggi dihasilkan saat mesin menggunakan bahan bakar solar murni + Biogas dengan aliran 7,5 lmin, yaitu sebesar 5,33 N.m. 3. Konsumsi bahan bakar spesifik SFC meningkat untuk seluruh campuran bahan bakar solar + biogas dibandingkan saat menggunakan bahan bakar solar murni. Rata – rata kenaikan peningkatan SFC yang terjadi sebesar 31,91 pada beban 400 Watt dan 32,97 pada beban 800 Watt. Konsumsi bahan bakar terendah dihasilkan pada saat mesin menggunakan bakar solar murni pada beban 800 Watt, yaitu sebesar 727,36 gkW.jam. Sedangkan konsumis bahan bakar tertinggi dihasilkan pada saat mesin menggunakan bahan bakar solar murni + Biogas 7,5 lmin pada beban 400 Watt yaitu sebesar 8006,62 gkW.jam. 4. Efisiensi thermal cenderung menurun untuk seluruh bahan bakar campuran solar murni + biogas dibandingkan saat menggunakan bahan bakar solar murni. Penurunan efisiensi thermal pada beban 400 Watt terjadi sebesar 62,05 sedangkan pada beban 800 Watt sebesar 54,27 . Pada beban 400 didapat efisiensi thermal terendah terjadi pada saat mesin menggunakan bahan bakar solar + biogas 7,5 lmin, yaitu sebesar 0,62 , dan teertinggi didapat pada saat menggunakan bahan bakar solar murni yaitu sebesar 6,50 . Sedangkan, pada beban 800 didapat efisiensi thermal terendah didapat saat mesin menggunakan bahan bakar solar murni + biogas 7,5 lmin yaitu sebesar 1,70 , dan tertinggi pada saat menggunkan solar murni yaitu sebesar 9,08 . Universitas Sumatera Utara 5. Rata – rata nilai perbandingan udara – bahan bakar juga menurun untuk setiap campuran bahan bakar solar murni + biogas dibandingkan bahan bakar solar murni. Penurunan yang terjadi sebesar 43,52 pada beban 400 Watt dan 32,58 pada beban 800 Watt. AFR terendah terjadi pada pengujian dengan menggunakan bahan bakar solar + biogas 7,5 lmin dengan beban tetap 400 Watt pada putaran mesin 900 rpm sebesar 0,0092. Sedangkan AFR tertinggi terjadi pada pengujian dengan menggunakan bahan bakar solar murni dengan beban tetap 400 Watt pada putaran mesin 900 rpm dengan menggunkan bahan bakar solar murni yaitu sebesar ,0242. Sedangkan pada beban 800, nilai AFR terendah didapat pada saat menggunakan bahan bakar solar murni + biogas 7,5 lmin pada putaran 900, sebesar 0,0089, sedangkan nilai AFR tertinggin didapat saat menggunakan bahan bakar solar murni yaitu sebesar 0,0199 6. Dari hasil pengamatan visual pada nozzle, disimpulkan bahwa pembakaran paling sempurna terjadi saat mesin menggunakan bahan bakar solar murni, sedangkan yang paling tidak sempurna saat mesin menggunakan bahan bakar solar murni + biogas 7,5 lmin 7. Rata – rata nilai ekonomis yang harus dikeluarkan, cenderung menurun pada seluruh campuran bahan bakar solar + biogas dibandingkan saat menggunakan bahan bakar solar murni. Pada beban 400 Watt, penurunan yang terjadi sebesar 12,82 , sedangkan pada beban 800 Watt, penurunan yang terjadi sebesar 23,50 . Penurunan ini disebabkan menurunnya rata - rata konsumsi bahan bakar solar murni sedangkan biogas sendiri didapat gratis dari hasil pengolahan sendiri. 8. Kepekatan gas buang Opacity terendah didapat saat mesin menggunakan bahan bakar solar murni, baik pada beban 400 maupun pada beban 800 Watt, yaitu sebesar 22 pada beban 400 Watt dan 20 pada beban 800 Watt. Sedangkan yang opacity tertinggi didapat saat mesin menggunakan bahan bakar solar murni + biogas 7,5 lmin yaitu sebesar 35,8 pada beban 400 Watt dan 35,63 pada beban 800 Watt. Universitas Sumatera Utara

5.2 Saran

Dokumen yang terkait

Kajian Performansi Mesin Diesel Stasioner Satu Silinder Menggunakan Katalitik Konverter Dengan Sistem Dua Bahan Bakar (Dual Fuel) Solar Dan Biogas Dengan Kandungan Metana 60%

1 77 189

Kajian Performansi Mesin Diesel Stasioner Satu Silinder Dengan Sistem Dua Bahan Bakar (Dual Fuel System)

3 83 152

Kajian Performansi Mesin Diesel Stasioner Satu Silinder Menggunakan Katalitik Konverter Dengan Sistem Dua Bahan Bakar (Dual Fuel) Solar Dan Biogas Dengan Kandungan Metana 60%

0 0 19

Kajian Performansi Mesin Diesel Stasioner Satu Silinder Menggunakan Katalitik Konverter Dengan Sistem Dua Bahan Bakar (Dual Fuel) Solar Dan Biogas Dengan Kandungan Metana 60%

0 0 2

Kajian Performansi Mesin Diesel Stasioner Satu Silinder Menggunakan Katalitik Konverter Dengan Sistem Dua Bahan Bakar (Dual Fuel) Solar Dan Biogas Dengan Kandungan Metana 60%

0 0 5

Pengaruh Laju Aliran Biogas Terhadap Performansi Mesin Genset Diesel Satu Silinder Dengan Menggunakan Bahan Bakar Solar + Biogas ( Dual Fuel )

0 1 14

Pengaruh Laju Aliran Biogas Terhadap Performansi Mesin Genset Diesel Satu Silinder Dengan Menggunakan Bahan Bakar Solar + Biogas ( Dual Fuel )

0 0 2

Pengaruh Laju Aliran Biogas Terhadap Performansi Mesin Genset Diesel Satu Silinder Dengan Menggunakan Bahan Bakar Solar + Biogas ( Dual Fuel )

0 0 4

Pengaruh Laju Aliran Biogas Terhadap Performansi Mesin Genset Diesel Satu Silinder Dengan Menggunakan Bahan Bakar Solar + Biogas ( Dual Fuel )

0 0 19

Pengaruh Laju Aliran Biogas Terhadap Performansi Mesin Genset Diesel Satu Silinder Dengan Menggunakan Bahan Bakar Solar + Biogas ( Dual Fuel )

0 0 17